Persija Jakarta
Apa Skema Bermain Persija Jakarta di Era Sergio Farias? Dinilai Sama dengan Pola Pelatih Borneo FC
Skema bermain Persija Jakarta di bawah asuhan pelatih kepala Sergio Farias masih menjadi misteri. Akankah sama dengan pelatih Borneo FC.
Penulis: Suharno | Editor: Muji Lestari
TRIBUNJAKARTA.COM - Skema bermain Persija Jakarta di bawah asuhan pelatih kepala Sergio Farias masih menjadi misteri.
Pasalnya, hingga kini, Persija Jakarta masih fokus berburu pemain untuk menambah kekuatan mereka menghadapi Liga 1 2020.
Selain itu, Sergio Farias juga masih fokus untuk membenahi fisik pemain dan belum melaksanakan uji coba.
Persija Jakarta sudah mendapatkan lima pemain baru dan satu lagi pemain lama yang ditarik kembali.
Kelima pemain baru yakni Alfath Fathier, Raffli Mursalim, Otavio Dutra, Marco Motta hingga Evan Dimas.
• Ini Kemegahan 6 Stadion Piala Dunia U-21 dari Manahan hingga Bung Karno
• Spoiler Manga One Piece 969 - Terungkap Pertemuan Kozuki Oden dan Kaido di Wano
• Ada Ryuji, Otavio dan Maman, Persija Jakarta Bakal Berikan Posisi Ini ke Marco Motta
• Bek Senior Persija Jakarta Tak Keberatan Dilatih Sergio Farias, Pemain Baru Tambah Kekuatan Tim
Selain itu, Maman Abdurrahman juga kembali dikontrak untuk memperkuat lini belakang Persija Jakarta.
Ditambah dengan kedatangan Santiago Farias untuk menjadi pelatih Persija Jakarta, menarik melihat taktik Macan Kemayoran musim depan.
Skema Sergio Farias
Mari melihat bagaimana Santiago Farias dalam meramu timnya.
Sergio Farias sangat familiar dengan formas 4-3-3 yang akan berubah menjadi 4-2-3-1.

Skema permainan Sergio Farias mengandalkan serangan balik cepat, dibantu dengan dua pemain gelandang sebagai playmaker.
Dengan memainkan skema serangan balik, Macan Kemayoran akan sangat mengandalkan pertahanan rapat dan dispilin.
Jika Sergio Farias memakai skema 4-3-3, maka mirip apa yang diterapkan Edson Tavares di Persija Jakarta musim lalu.
Pelatih yang juga berasal dari Brasil Edson Tavares dan kini melatih Borneo FC juga menerapkan skema 4-3-3.

Sayangnya aliran dari lini tengah yang saat itu diperkuat Joan Tomas Campasol agak tersendat.