Pelaku Manfaatkan Kelemahan Sistem Keamanan, Begini Modus Baru Komplotan Bobol ATM di Bekasi

Modus aksi komplotan ini terbilang baru, mereka memanfaatkan kelemahan sistem keamanan mesin ATM sehingga tidak terdeteksi adanya penarikan uang.

Penulis: Yusuf Bachtiar | Editor: Wahyu Aji
ISTIMEWA/Dokumentasi Polres Metro Bekasi Kota
Barang bukti komplotan pelaku bobol mesin ATM di Bekasi 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Yusuf Bachtiar

TRIBUNJAKARTA.COM, BEKASI SELATAN - Polres Metro Bekasi Kota meringkus empat orang komplotan pelaku bobol mesin ATM yang beraksi di kawasan Kalimalang, Kota Bekasi.

Modus aksi komplotan ini terbilang baru, mereka memanfaatkan kelemahan sistem keamanan mesin ATM sehingga tidak terdeteksi adanya penarikan uang.

Kapolres Metro Bekasi Kota, Kombes Polisi Wijonarko, mengatakan, keempat pelaku diantaranya, Hapenes Saputra (37), Hendri Sah Donal (39), Hendra (35) dan Saipi Apriansyah (23).

Barang bukti yang diamankan polisi dari tangan komplotan pelaku bobol mesin ATM di Bekasi.
Barang bukti yang diamankan polisi dari tangan komplotan pelaku bobol mesin ATM di Bekasi. (ISTIMEWA/Dokumentasi Humas Polres Metro Bekasi Kota)

"Pelaku sebenarnya berjumlah 5 orang, satu lagi atas nama Hen Resa masih buron," kata Wijonarko di Mapolres, Senin, (27/1/2020).

Komplotan pelaku bobol mesin ATM ini terakhir berkasi pada, Kamis, (23/1/2020), sekira pukul 17.00 WIB di dua lokasi yakni, ATM BTN SPBU Kalimalang dan ATM BNI Metropolitan Mall Bekasi.

Wijonarko menjelaskan, modus pelaku terbilang cukup baru, pasalnya mereka berkasi dengan menggunakan kartu ATM milik sendiri dan dilengkapi dengan alat-alat untuk menggajal.

"Jadi yang dirugikan di sini bank bukan nasabahnya, mereka pakai ATM sendiri melakukan transaksi penarikan uang sendiri," jelasnya.

Cara yang dilakukan pelaku yaitu, mereka memilih mesin ATM yang lokasinya cenderung sepi dan minim pengawasan.

Peran masing-masing pelaku berbeda, ada yang sebagai pengawas, ada yang eksekutor melakukan transaksi di mesin ATM dan ada yang berperan pengganjal.

Pertama, pelaku eksekutor masuk ke dalam ruangan mesin ATM, dia kemudian melakukan transaksi penarikan uang seperti biasa.

Langkah pertama ini dilakukan untuk memancing bibir mesin ATM agar terbuka sehingga mereka dapat beraksi.

Pada saat bersamaan, pelaku lain juga menyiapkan penggajal di bibir mesin ATM tempat keluarnya uang.

Mereka mengganjal bibir mesin ATM menggunakan plat terbuat dari besi galvanis dan kawat pengait yang dimasukkan ke dalam mesin untuk 'mencomot' uang.

"Pada saat uangnya keluar itu langsung diganjal plat, di situ mesin ATM terbuka mereka langsung mengambil uang menggunakan kawat yang sudah disiapkan dimasukkan ke dalam melalui bibir mesin tempat keluarnya uang," ungkap Wijonarko.

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved