Cerita ABK Bertahan Hidup 12 Jam di Lautan Pulau Lancang Setelah Terjatuh dari Kapalnya

Selama 12 jam terombang-ambing di lautan, Samsul tak berpegangan pada benda apapun. Ia selamat akhirnya.

Penulis: Gerald Leonardo Agustino | Editor: Muhammad Zulfikar
ISTIMEWA/Dokumentasi Kelurahan Pulau pari
Samsul (19) saat dimintai keterangan, Senin (27/1/2020). 

Selama 12 jam terombang-ambing di lautan, Samsul tak berpegangan pada benda apapun.

Samsul bisa bertahan di lautan selama berjam-jam tanpa apapun karena pernah mendapatkan pelajaran bertahan hidup.

Kapolsek Kepulauan Seribu Selatan AKP Jupriono mengatakan, pelajaran itu ia dapatkan di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) beberapa waktu lalu.

Kata Jupriono, cara Samsul bertahan di tengah kerasnya ombak adalah dengan mengurangi beban di tubuhnya.

"Ketika dia kecebur, dia langsung buka baju dan celananya supaya tidak jadi beban. Saat itu handphone nya ikut terbuang," jelas Jupriono.

Samsul bertahan dari Minggu pukul 18.00 WIB hingga Senin pagi pukul 06.00 WIB.

Ia berhasil diselamatkan setelah melambaikan tangannya ke kapal nelayan yang melintas.

"Pagi itu dia masih bisa liat remang-remang kalau ada kapal nelayan, dia berusaha untuk minta pertolongan."

"Dngan melambaikan tangan, akhirnya dibantu nelayan yang sedang melintas," terang Jupriono.

Diselamatkan Nelayan 

Lurah Pulau Pari Mahtum mengatakan korban berhasil diselamatkan nelayan bernama Rustam Efendi yang melintas di lautan itu.

"Ketika ditolong oleh nelayan Pulau Lancang, korban sedang ngapung berenang tanpa alat bantu atau alat renang," kata Mahtum, Senin (27/1/2020).

Melihat korban terapung di lautan, nelayan tersebut pun membantunya naik ke kapal.

Korban lalu dibawa ke Pulau Lancang untuk mendapatkan pertolongan. Setelahnya, Samsul pun dipulangkan ke kediamannya di kawasan Bekasi.

TONTON JUGA:

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved