Sisi Lain Metropolitan

Viral Ngebid Sambil Membawa Anak, Nana Alami Musibah: Kena Hipnotis dan Motor Raib, Kini Pinjam Uang

Nana alami musibah. Permah dihipnotis oleh pria yang dikenalnya. Diminta mengantarkan orang tersebut dari Tapos ke daerah Cibubur.

Penulis: Nur Indah Farrah Audina | Editor: Erik Sinaga
TribunJakarta/Nur Indah Farrah Audina
Nana, ojol perempuan yang kerap membawa anak bungsunya ketika ngebid, Minggu (26/1/2020). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Nur Indah Farrah Audina

TRIBUNJAKARTA.COM, CIRACAS - Baru saja merasa haru karena beritanya viral, kini Liana (34) sedang dirundung kesedihan.

Nana, sapaannya, adalah driver ojek online (ojol) yang ceritanya sempat viral lantaran ngebid sembari membawa si bungsu, Nayaka Fitriansyah Yasin yang masih 3 tahun.

Keadaan dan faktor ekonomi lagi-lagi menjadi dasar dirinya terpaksa membawa Nayaka untuk ikut bekerja bersamanya.

Memiliki 5 orang anak yang masih kecil-kecil, membuat ia dan suaminya, Yasin (42) harus bekerja banting tulang setiap hari.

Setiap pagi, usai ketiga buah hatinya berangkat sekolah, Yasin segera berangkat menjual asongan di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur.

Sementara Nana mengantarkan anak ke-4 dan ke-5 nya ke rumah orang tuanya, Isah di kawasan Kampung Dukuh, Kramat Jati, Jakarta Timur sebelum ngebid.

Namun, hal itu terkadang urung dilakukan Nana ketika mengetahui kondisi Ibunya sedang tak sehat dan terpaksalah dirinya membawa anak bungsunya bekerja.

Usai ceritanya viral, berbagai komentar baik positif maupun negatif berdatangan kepadanya.

Tanpa terbebani, Nana tak ingin ambil pusing pada komentar negatif dari sejumlah netizen.

Baginya, mengurusi kehidupan anak-anaknya jauh lebih penting ketimbang mendengar omongan yang terkadang dapat merusak mentalnya.

Meskipun viral, Nana tetap bersikap biasa saja dan tetap ngebid sejak pagi hingga malam hari.

Namun, tak disangka usai beberapa hari ceritanya viral, Nana mengalami musibah.

Pada Senin (27/1/2020) sekira pukul 18.00 WIB, dirinya dihipnotis oleh pria yang dikenalnya.

Mulanya, sebelum kejadian, Nana mendapatkan orderan dari Kelapa Dua Wetan ke Tapos, Depok.

Karena tak membawa Nayaka, Nana mengambil orderan tersebut.

Sesampainya di lokasi, ia menurunkan penumpang dan berhenti sejenak untuk mengabari Yasin bagaimana kondisinya.

"Ketika berhenti itu pundak saya ada yang tepuk. Mulai di situ saya sudah terhipnotis," katanya kepada TribunJakarta.com, Selasa (28/1/2020).

Tak mengingat jelas wajah pria itu, Nana hanya mengingat dirinya diminta untuk mengantarkan orang tersebut ke daerah Cibubur.

Bahkan, saat itu Nana masih meminta lelaki tersebut untuk menggunakan aplikasi now atau pemesanan sekarang.

Selanjutnya, lelaki itu berdalih tak memiliki aplikasi dan akan membayar tarif sekira Rp 100 ribu untuk perjalanan Tapos-Cibubur.

"Entah gimana saya langsung iya. Posisi saya sudah terhipnotis. Selama ini saya menjalankan pekerjaan dengan benar dan selalu pakai aplikasi. Di situ saya iya aja gitu," sambungnya.

Selama di perjalanan suasana hening. Hingga lelaki tersebut mengeluarkan suara.

"Mba kok jalannya pelan banget? Biar saya aja sini yang bawa (menyetir)," ujar lelaki itu.

Tak sadar, Nana bertukar posisi dan ia dibonceng oleh lelaki itu. Ketika melewati daerah yang cukup sepi di sekitaran Pondok Rangon, Nana segera diturunkan.

"Saya sudah enggak ingat apa-apa. Tujuan pun enggak jelas. Tahu-tahu saya sudah turun dari motor," katanya.

Masih dalam kondisi bingung, Nana bertemu pemilik warung klontong.

Dirinya sempat menyebutkan nama dan meracau tak jelas, sampai pemilik warung memintanya untuk dipinjamkan handphone.

Rupanya, pemilik warung segera memberikan pesan di grup komunitas ojol milik Nana untuk menjelaskan kondisinya.

Pesan pun masuk dan Jay, rekan Nana membalas pertama pesan tersebut.

Tanpa berpikir panjang, Jay segera menghubungi nomor Nana dan meminta share location Nana saat itu.

"Jujur aja saya juga kaget. Saya datang semalam pun, kondisi mpok (panggilan Nana) masih linglung, masih bingung," ungkap Jay.

Selanjutnya, Jay coba menghubungi Yasin dan mengabari kondisi Nana.

Sejauh ini, Nana sudah berupaya melaporkan kejadian tersebut ke pihak kepolisian dan rencananya hari ini akan membuat pengaduan ke pihak leasing.

Pinjam uang ke tetangga

Hingga Selasa (28/1/2020) Nana masih tak percaya ia bisa terkena hipnotis.

Pasalnya, akibat kejadian tersebut, motor Honda Beat B 5711 TCC yang menjadi sumber mata pencahariannya raib dibawa lelaki tak dikenal.

Begitu juga dengan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) dan Kartu Tanda Penduduk (KTP) miliknya, yang ditaruh di jok motor ikut raib bersama motornya.

Dengan uang seadanya, Nana dan Yasin pergi ke pihak kepolisian dan pihak leasing untuk ongkos.

Sementara, untuk jajan anaknya sekolah, Nana meminjam uang ke tetangganya sebesar Rp 50 ribu.

"Jadi posisi saya kemarin cuma bawa yang di badan aja. Kebetulan HP dikantong. Tapi uang, STNK dan KTP hilang karena di jok motor. Saya masih buat aduan hari ini."

"Makanya suami enggak kerja. Tadi juga buat jajan anak pinjam tetangga. Dari uang Rp 50 ribu saya bagi untuk ongkos mereka dan ongkos saya pergi," ungkapnya sambil terisak.

Marak Aksi Pornoaksi di Jalan, Polisi Bekasi Himbau Warga Siapkan Kamera Ponsel dan CCTV

Ini Lokasi Pelayanan SIM Keliling Hari Ini di Jakarta, Selasa (28/1/2020)

Tak Pusingkan Netizen yang Nyinyir, Teddy Suami Lina: Anjing Menggonggong, Khafilah Berlalu

Atas kejadian ini, Nana pun berharap agar semuanya cepat berlalu dan selesai segera.

Ia pun berharap bisa memiliki sepeda motor kembali.

"Harapan saya ini cepat selesai dan punya motor baru. Kalau saya enggak bantu kerja, anak saya bisa enggak beli susu."

"Kalau beras mungkin masih kebeli, tapi lauknya mungkin enggak. Karena penghasilan suami saya kotornya pun paling banyak Rp 100 ribu. Untungnya bisa dibayangkan berapa," tandasnya.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved