Detik-detik Evakuasi Jasad Siswi SMP di Gorong-gorong Tasik, Tangis Ibunda Pecah Lihat 2 Benda Ini
Namun seketika tangis Wati pecah karena meyakini jasad perempuan malang itu adalah anak kandungnya, Delis.
Penulis: Siti Nawiroh | Editor: Muji Lestari
Saat itu kondisi jasad Delis sudah mulai mengeluarkan bau tak sedap, bahkan wajahnya sulit dikenali.
Silfia Handayani, teman sekolah Delis mengaku terakhir bertamu dengan korban pada Kamis (23/1/2020).
Saat itu hujan deras, Delis memilih berteduh dari hujan sedangkan Silfia pulang terlebih dulu.
Namun keesokan harinya, Delis tak masuk sekolah.
Ibunda Delis sempat mempertanyakan ke sekolah soal anaknya yang tak pulang ke rumah.
Mengetahui hal itu, pihak sekolah berupaya mencari keberadaan Delis ke rumah ayahnya yang telah berpisah dengan ibunya.
• Alami Kejadian Misterius di JPO Olimo, Wanita Ini Diteriaki Driver Ojol: Kenapa Lehernya Berdarah?
Pihak sekolah merasa lega karena Delis ada bersama ayahnya pada Jumat (24/1/2020) sore.
Namun nahas, Delis yang dikenal siswi pintar dan ceria itu ditemukan meninggal dunia pada Senin di gorong-gorong depan sekolahnya.
Jasad Delis langsung dievakuasi untuk divisum
Hasil visum dokter terhadap jasad Desi Sulistina alias Delis, di RSU dr Soekardjo, Kota Tasikmalaya, Senin (27/1/2020) sore, ditemukan sejumlah luka.
Karena itu jasad korban akan diautopsi, Selasa (28/1/2020).

Kasatreskrim Polres Tasikmalaya Kota, AKP Dadang Soediantoro, dalam laporannya ke Kapolres, AKBP Anom Karibianto, menyebutkan visum dilakukan oleh dokter RSU, dr Dippos Theofilus Hutapea, di Kamar Mayat.
"Dari hasil pemeriksaan luar pada tubuh korban oleh dr Dippos, telinga kiri korban mengeluarkan darah, lengan kanan korban terdapat bekas ikatan, kepala kiri korban lebam, lidah posisi tergigit, dan tangan kiri ada lebam," kata AKP Dadang Soediantoro.
Barang bukti yang ditemukan di sekitar tubuh korban, yakni tas sekolah warna putih ungu berisikan buku, alat tulis, dan sepatu.
Petugas juga menemukan tali kabel warna hitam.

Ditemui seusai visum, Dadang mengatakan, hasil visum belum bisa menyimpulkan penyebab kematian korban.
Apakah korban dibunuh atau terkena musibah belum bisa dipastikan.
Pihaknya akan mendatangkan dokter forensik untuk melakukan autopsi terhadap tubuh korban, Selasa (28/1/2020).
"Kami masih terus melakukan penyelidikan," kata Dadang.
(TribunJakarta/TribunJabar/Kompas)