Detik-detik Evakuasi Jasad Siswi SMP di Gorong-gorong Tasik, Tangis Ibunda Pecah Lihat 2 Benda Ini

Namun seketika tangis Wati pecah karena meyakini jasad perempuan malang itu adalah anak kandungnya, Delis.

Penulis: Siti Nawiroh | Editor: Muji Lestari
TribunJabar/ Firman Suryaman
Sejumlah kerabat berupaya menenangkan Wati Candrawati (46), ibu kandung Desi Sulistina (13) alias Delis, saat pemakaman jenazah Delis di pemakaman Lewo, tak begitu jauh dari rumah Wati di Kampung Sindangjaya, Desa Linggajaya, Kecamatan Mangkubumi, Kota Tasikmalaya, Rabu (29/1/2020). 

Saat itu kondisi jasad Delis sudah mulai mengeluarkan bau tak sedap, bahkan wajahnya sulit dikenali.

Silfia Handayani, teman sekolah Delis mengaku terakhir bertamu dengan korban pada Kamis (23/1/2020).

Saat itu hujan deras, Delis memilih berteduh dari hujan sedangkan Silfia pulang terlebih dulu.

Namun keesokan harinya, Delis tak masuk sekolah.

Ibunda Delis sempat mempertanyakan ke sekolah soal anaknya yang tak pulang ke rumah.

Mengetahui hal itu, pihak sekolah berupaya mencari keberadaan Delis ke rumah ayahnya yang telah berpisah dengan ibunya.

 Alami Kejadian Misterius di JPO Olimo, Wanita Ini Diteriaki Driver Ojol: Kenapa Lehernya Berdarah?

Pihak sekolah merasa lega karena Delis ada bersama ayahnya pada Jumat (24/1/2020) sore.

Namun nahas, Delis yang dikenal siswi pintar dan ceria itu ditemukan meninggal dunia pada Senin di gorong-gorong depan sekolahnya.

Jasad Delis langsung dievakuasi untuk divisum

Hasil visum dokter terhadap jasad Desi Sulistina alias Delis, di RSU dr Soekardjo, Kota Tasikmalaya, Senin (27/1/2020) sore, ditemukan sejumlah luka.

Karena itu jasad korban akan diautopsi, Selasa (28/1/2020).

Tim Inafis Polres Tasikmalaya Kota sedang mengevakuasi temuan mayat perempuan berseragam Pramuka di drainase depan gerbang SMPN 6 Tasikmalaya, Senin (27/1/2020).
Tim Inafis Polres Tasikmalaya Kota sedang mengevakuasi temuan mayat perempuan berseragam Pramuka di drainase depan gerbang SMPN 6 Tasikmalaya, Senin (27/1/2020). (Kompas.com/ Irwan Nugraha)

Kasatreskrim Polres Tasikmalaya Kota, AKP Dadang Soediantoro, dalam laporannya ke Kapolres, AKBP Anom Karibianto, menyebutkan visum dilakukan oleh dokter RSU, dr Dippos Theofilus Hutapea, di Kamar Mayat.

"Dari hasil pemeriksaan luar pada tubuh korban oleh dr Dippos, telinga kiri korban mengeluarkan darah, lengan kanan korban terdapat bekas ikatan, kepala kiri korban lebam, lidah posisi tergigit, dan tangan kiri ada lebam," kata AKP Dadang Soediantoro.

Barang bukti yang ditemukan di sekitar tubuh korban, yakni tas sekolah warna putih ungu berisikan buku, alat tulis, dan sepatu.

Petugas juga menemukan tali kabel warna hitam.

Ribuan siswa dan para guru di SMPN 6 Tasikmalaya menggelar sholat ghaib bagi temannya yang diketahui tewas di drainase depan sekolahnya, Selasa (28/1/2020).
Ribuan siswa dan para guru di SMPN 6 Tasikmalaya menggelar sholat ghaib bagi temannya yang diketahui tewas di drainase depan sekolahnya, Selasa (28/1/2020). (Kompas.com/ Irwan Nugraha)

Ditemui seusai visum, Dadang mengatakan, hasil visum belum bisa menyimpulkan penyebab kematian korban.

Apakah korban dibunuh atau terkena musibah belum bisa dipastikan.

Pihaknya akan mendatangkan dokter forensik untuk melakukan autopsi terhadap tubuh korban, Selasa (28/1/2020).

"Kami masih terus melakukan penyelidikan," kata Dadang.

(TribunJakarta/TribunJabar/Kompas)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved