Ditanya Apakah Ingin Dievakuasi dari Wuhan, Mahasiswa Ini: Bayangkan Rasanya Tinggal di Sarang Virus

Politikus Hidayat Nur Wahid bertanya soal keingginan Yuliannova dievakuasi dari Wuhan, Cina.

Penulis: Rr Dewi Kartika H | Editor: Kurniawati Hasjanah
Youtube TV One
Politikus Hidayat Nur Wahid bertanya soal keingginan Yuliannova dievakuasi dari Wuhan, Cina. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Politikus Hidayat Nur Wahid bertanya soal keingginan Yuliannova dievakuasi dari Wuhan, China.

Yuliannova adalah seorang mahasiswa kedokteran asal Indonesia yang tengah menempuh pendidikan di salah satu universitas di Wuhan.

Sebelum mendapatkan pertanyaan tersebut, Yuliannova membeberkan kondisi terkini para WNI di Wuhan pasca-virus corona menyebar.

TONTON JUGA

Hal tersebut disampaikan Yuliannova saat menjadi narasumber di acara Apa Kabar Indonesia, pada Rabu (29/1/2020).

Yuliannova menegaskan saat ini ia dan kawan-kawannya yang lain berusaha untuk tetap tenang dan tidak panik.

"Saat ini kita mencoba untuk tidak panik dan tetap tenang, agar orangtua kita tidak panik," ucap Yuliannova dikutip TribunJakart.com dari YouTube TV One.

"Tapi sejauh ini kita sehat dan aman, kita tetap makan," imbuhnya.

Yuliannova menjelaskan pihak KBRI di China sudah mengirimkan bantuan berupa dana untuk keperluan logistik.

Sarita Abdul Mukti Blak-Blakan Ungkap Jumlah Saldo ATMnya, Indra Herlambang Terkejut: Seriusan Bun?

TONTON JUGA

Dana tersebut digunakan untuk memenuhi kebutuhan pangan selama satu minggu.

"Kalau logistik beberapa toko sudah buka, dan tadi malam kita sudah dapat bantuan dari pemerintah," kata Yuliannova.

"Nah awalnya mau bersifat barang, tapi ternyata Wuhan di lockdown, jadi kita menerima berupa dana transferan dana untuk logistik satu minggu," tambahnya.

Yuliannova mengatakan saat ini para WNI sangat membutuhkan masker dan vitamin.

Klaim Jokowi yang Dimaksud di Video Viral Bukan Presiden, Hermawan Buat Hakim Gemas: Terus Siapa?

Pasalnya apotek di Wuhan belum ada yang beroperasi kembali.

"Kita butuh masker karena susah nyarinya," ucap Yuliannova.

"Sama kita juga butuh vitamin mbak," imbuhnya.

Ia menjelaskan dari pihak universitas sebenarnya sudah membagikan masker, cairan pencuci tangan, dan termometer.

Sidak Revitalisasi Monas, Ketua DPRD DKI Marah Lihat Ini di Pintu Depan: Sengaja Biar Susah Masuk

Yuliannova mengatakan termometer itu digunakan untuk mengukur suhu tubuh dan wajib dilaporkan ke grup chat setiap harinya.

"Kalau dari kampus sudah dibagikan masker, cairan pencuci tangan, dan termometer," kata Yuliannova.

"Termometer itu dipakai setiap hari untuk mengukur suhu tubuh kita, terus setelah diukur kita harus lapor setiap hari,"

"Hari ini suhu badan berapa, kalau keluar kampus kita harus lapor,"

"Dari sekolah kita juga dipantau," imbuhnya.

Sebut Harun Masiku Pantas Dapat Penghargaan Karena Ini, Haris Azhar: Bandit Juga Mesti Dikasih Award

Yuliannova menjelaskan hingga saat ini dirinya belum mengetahui sampai kapan Wuhan diisolasi dari wilayah lainnya.

Ibu kota dari Provinsi Hubei ini dikarantina dengan begitu ketat dan untuk pertama kalinya akses kota ini ditutup agar virus corona tidak tersebar semakin luas.

"Belum ada informasi kapan lokcdown akan dihentikan, yang saya baca malah diperketat satu provinsi," kata Yuliannova.

"Kalau diperketat satu provinsi, akan semakin lebih susah untuk keluar,"

"Ini salah satu pencegahan agar tak menyebar ke kota lain," imbuhnya.

Diduga Cabuli Anak di Bawah Umur di Toilet, Ketua KPU Banjarmasin Bersikap Begini saat Diperiksa

Pembawa acara Apa Kabar Indonesia, kemudian memersilakan Hidayat Nur Wahid untuk bertanya.

Siapa sangka, politikus PKS itu memberikan pertanyaan yang tak terduga.

"Apakah rekan-rekan tidak menghendaki untuk di evakuasi ke Indonesia?" tanyanya.

Yuliannova tampak tersenyum tipis mendengar pertanyaan tersebut.

Sebut Pemerintahan Indonesia Berutang ke Kesultanan Selaco, Petingginya: Nilainya Tak Terhingga

Ia mengatakan tak cuma WNI yang ada di Wuhan, seluruh orang di kota tersebut juga ingin meninggalkan wilayah tersebut.

Wuhan sendiri dianggap menjadi pusat penyebaran virus corona.

"Kalau kita semuanya kita ingin juga keluar dari Wuhan, siapa yang mau tinggal di sarang virus," ucap Yuliannova.

Walau sangat ingin meninggalkan Wuhan, Yuliannova mengatakan ia tahu hal tersebut harus melalui mekanisme yang tak mudah.

Namun ia tetap percaya pemerintah Indonesia, dapat membawanya dan WNI yang lain keluar dari wilayah tersebut.

Diduga Cabuli Anak di Bawah Umur di Toilet, Ketua KPU Banjarmasin Bersikap Begini saat Diperiksa

"Tapi kita tahu mekanismenya enggak mudah, untuk itu kami menaruh kepercayaan besar kepada pemerintahan Indonesia," ucap Yuliannova.

Yuliannova meminta masyarakat Indonesia untuk mengerti kondisi WNI yang terjebak di Wuhan.

"Sebagai manusia biasa tolong pahami kami juga menghadapi situasi yang tak mudah," tegas Yuliannova.

"Bayangkan saja rasanya tinggal di tempat sarangnya virus,"

"Tapi kenapa di media sangat lucu ya steament dari pemerintah," imbuhnya.

Sebut Pemerintahan Indonesia Berutang ke Kesultanan Selaco, Petingginya: Nilainya Tak Terhingga

SIMAK VIDOENYA:

Kemenlu Gelontorkan Rp 133 Juta Bagi 243 WNI yang Terisolasi di China

Kementerian Luar Negeri memberikan bantuan dana bagi sebanyak 243 Warga Negara Indonesia ( WNI) yang terisolasi di lokasi terdampak virus corona di China.

Total dana yang diserahkan sebesar Rp 133.280.000.

"KBRI memberikan bantuan keuangan sejumlah sekitar nilai rupiahnya Rp 133.280 agar bisa segera diterima oleh mahasiswa," kata Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri Judha Nugraha di Kantor Kementerian Luar Negeri, Jakarta Pusat, Rabu (29/1/2020).

Judha menjelaskan, dana itu akan diberikan ke Persatuan Pelajar Indonesia Tiongkok (PPIT) untuk disalurkan ke mahasiswa yang berada di lokasi terdampak virus corona.

Bantuan dana itu diharapkan dapat membantu WNI membeli bahan makanan hingga masa-masa isolasi selesai.

Apalagi, biaya kebutuhan logistik pasca-daerah terserang wabah mengalami kenaikan sehingga menyulitkan WNI yang tinggal di kawasan terdampak.

Judha menambahkan, sementara ini dana bantuan Kemenlu itu diberikan ke daerah Wuhan, Xianing, Huangshi, Jingzhou, Xianyang, Enshi dan Shiyan.

"Kami sampaiakan melalui koordinator PPIT ada sembilan koordinator PPTI yang ada disana kemudian akan berkoordinasikan dengan seluruh WNI," ujar dia.

"Jadi bukan hanya di Wuhan ya. distribusi ini untuk seluruh warga kita yang berada di daerah karantina," sambung dia.

Judha menegaskan bisa saja nantinya bantuan kembali diberikan apabila mahasiswa lokasi terdampak di China masih membutuhkan.

"Yang kita pastikan ada ketersedianan logisitik. Cara yang paling cepat yang kita lakukan," ucapnya.

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan, ada 243 WNI yang tersebar di 15 titik karantina di China untuk mencegah virus corona.

"Jadi terutama adalah di 15 titik karantina yang ditetapkan oleh pemerintah Tiongkok," kata Retno.

"Ada 243 warga negara kita yang berada di 15 titik karantina, 100 diantaranya berada di Wuhan," sambung dia.

Data tersebut juga sudah disampaikan Retno kepada Menteri Koordinator Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy dalam rapat koordinasi bahas penyebaran virus corona di Kantor Kementerian PMK, Jakarta Pusat, Selasa (28/1/2020). (*)

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved