Sisi Lain Metropolitan
Cerita Asep Warga Suku Baduy Luar Beli Ponsel Rp 450 Ribu Hingga Aktif Media Sosial
Meskipun berasal dari Suku Baduy Luar, Asep Abrar (22) kenalkan gadget ke teman seusianya di desanya.
Penulis: Nur Indah Farrah Audina | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Nur Indah Farrah Audina
TRIBUNJAKARTA.COM, JATISAMPURNA - Meskipun berasal dari Suku Baduy Luar, Asep Abrar (22) kenalkan gadget ke teman seusianya di desanya.
Asep, sapaannya merupakan suku Baduy Luar yang sudah lama berpergian untuk menjual madu, lindang dan tas hasil dari desanya.
Sejak usianya menginjak 10 tahun, ia sudah terbiasa berjalan kaki mengelilingi Jakarta dan Bekasi bersama sang ayah, Jaka.
Tak adanya pendidikan umum dan sekolah, membuatnya mudah dan tak menerima larangan dari pihak keluarga ketika hendak berjualan.
Menurutnya, di desanya hanya ada pelajaran mengenai hal-hal yang berhubungan dengan adat yang dijelaskan oleh kepala suku.
Saat ini, terhitung sudah 12 tahun Asep berkeliling Ibu Kota.
Setiap seminggu sekali, ia pasti menemui banyak orang yang hidup di kota metropolitan.
Sehingga beberapa kebiasaannya pun di contohnya, seperti bermain gadget.
Bermula dari sering bertanya perihal benda kotak yang dimainkan, akhirnya Asep memiliki gadget pertamanya di tahun 2015 lalu.
"Itu apa?" ujarnya kala itu ke salah satu orang di kota.
"Oh ini HP," jawab orang tersebut.
"Itu bisa dimainkan? Cara mainnya bagaimana?," sahutnya.
"Akhirnya dari situ saya suka lihat cara pakainya. Pas uang saya ada Rp 450 ribu, saya belikan HP biasa di daerah Rangkasbitung," ucapnya kepada TribunJakarta.com, Kamis (30/1/2020).
Selanjutnya gadget tersebut dibawanya ke rumah dan ia memperkenalkan dengan teman sepermainannya.