Cerita Husnia Mahasiswi Asal Bekasi yang Terisolir di Kota Wuhan: Cuma Ingin Segera Pulang

Dia bersama sembilan teman satu kampusnya sudah enam bulan berada di Kota Wuhan untuk mempelajari ilmu sastra mandarin.

Penulis: Yusuf Bachtiar | Editor: Erik Sinaga
TRIBUNJAKARTA.COM/YUSUF BACHTIAR
Husnia Mahasiwi Unesa saat dihubungi melalui sambungan telepon oleh keluarganya di Bekasi, Kamis, (30/1/2020) 

Laporan wartawan TribunJakarta.com, Yusuf Bachtiar

TRIBUNJAKARTA.COM, CIKARANG BARAT - Husnia (23), merupakan mahasiswi Universitas Negeri Surabaya (Unesa) asal Bekasi yang hingga kini masih terjebak di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China.

Dia bersama sembilan teman satu kampusnya sudah enam bulan berada di Kota Wuhan untuk mempelajari ilmu sastra mandarin.

Rencananya, 2 Februari 2020 mendatang, dia dijadwalkan balik ke tanah air. Namun, wabah virus corona yang merebak sejak beberap pekan ini membuat jadwal kepulangannya batal.

Hingga saat ini, Husnia dan teman-teman belum mendapat kepastian kapan bakal dievakuasi dari Kota Wuhan.

Otoritas China sejak delapan hari lalu menutup akses masuk dan keluar Kota Wuhan agar menekan penyebaran virus mematikan tersebut.

Keluarga Husnia tinggal di Desa Kalijaya, RTRT02/06, Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, TribunJakarta.com menyambangi kediamannya dan berkesempatan menghubungi Husnia melalui sambungan telepon.

Mahasiswi semester akhir Unesa ini mengatakan, kondisinya saat ini masih baik-baik saja.

Hanya saja, Kota Wuhan tak ubahnya seperti kota mati sejak diberlakukannya 'lock down' atau isolasi oleh pemerintah setempat.

"Kalau kesulitan hal-hal sulit enggak si Alhamdulillah kita masih ada toko buka masih ada si, untuk kesulitan karena kita di sini bersama-sama saling menguatkan insya allah tidak ada kesulitan," kata Husnia.

MH Rosuli (33) kakak kandung Husnia saat menghubungi adiknya yang berada di Kota Wuhan China
MH Rosuli (33) kakak kandung Husnia saat menghubungi adiknya yang berada di Kota Wuhan China (TribunJakarta/Yusuf Bachtiar)

Wanita yang sempat mengenyam pendidikan di Pondok Pesantren Darul Ulum, Jombang, Jawa Timur ini mengaku, hanya bisa menunggu dievakuasi.

Kabar simpang siur terkait upaya evakuasi yang hendak dilakukan KBRI setempat kerap beradar, tapi tak kunjung ada kepastian.

"Kalau kabar simpang siur banyak sekali ya mas, tapi kami masih tetap menunggu kami diminta sabar untuk menunggu hasilnya dan selalu berharap," ungkapnya.

Perwakilan KBRI kata dia, sudah mengunjungi asrama tempat ia dan teman-temannya tinggal di Kota Wuhan.

Pemerintah Indonesia melalui KBRI juga sudah mengirim kebutuhan logistik dan uang saku untuk mahasiswa yang terjebak di Kota Wuhan pascamerebaknya virus corona.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved