Sisi Lain Metropolitan
Kisah Dirman Pemilik Jamu Emper Tulus: Didatangi Ratusan Pembeli, Ada yang Sengaja Datang dari Jauh
Jamu Emper Tulus didirikan oleh Nik Dirman Dardiri atau akrab disapa Dirman sejak tahun 1997 lalu.
Penulis: Nur Indah Farrah Audina | Editor: Wahyu Aji
"Awalnya saya hanya dibantu adik. Kemudian sekarang punya 6 karyawan dan saya turun langsung," jelasnya.
"Saya harus turun tangan langsung. Karena ketika saya enggak ada maka rasanya akan berbeda. Istri saya sendiri pun berbeda rasanya sama saya," tambahnya.
Didatangi ratusan pembeli

Jamu Emper Tulus milik Dirman diketahui buka setiap Selasa-Minggu sejak pukul 16.30-01.15 WIB.
Meskipun buka menjelang malam, rupanya jumlah pembeli jamunya mencapai ratusan orang.
Ratusan orang ini rela mengantre untuk membeli jamu seharga Rp 5 ribu, Rp 10 ribu, Rp 13 ribu dan Rp 20 ribu, dan puncak keramaiannya pun akan tiba ketika menjelang tengah malam.
"Yang datang enggak bisa dihitung. Lebih dari ratusan," ungkap Dirman.
Mengetahui pembeli yang ratusan orang, Dirman akhirnya menyiapkan nomor antrian untuk memudahkan pelayanan.
Nantinya tiap pembeli yang datang akan diberikan nomor antrian lebih dulu dan dipersilakan menunggu hingga nomor antrian dipanggil.
"Untuk satu nomor antrean biasanya sekitar 5 menit," lanjut Dirman.
Untuk itu, sebagian orang yang sudah mengenal Dirman dan sering memesan jamu darinya akan memesan nomor antrian lebih dulu via telepon ke nomor pribadinya.
Pembeli datang dari Jabodetabek

Merintis usaha sejak tahun 1997, tentunya bukanlah perkara mudah.
Setelah sukses menghadirkan banyak pembeli, Dirman menuturkan kemampuannya meracik jamunya didapat seiring lamanya berjualan.
Selain itu, ia mengungkapkan jika Jamu Emper Tulus yang dijualnya sudah terkenal dimana-mana.