Komplotan Begal Tambun Digulung
8 Anggota Begal Sadis di Tambun Ada yang Berusia 12 Tahun, Begini Peran Para Tersangka saat Beraksi
Polsek Tambun Polres Metro Bekasi sukses meringkus delapan anggota komplotan begal sadis yang kerap melukai korban saat beraksi.
Penulis: Yusuf Bachtiar | Editor: Siti Nawiroh
Kapolsek Tambun Kompol Siswo menjelaskan keempat pelaku ditangkap terpisah, tapi masih di wilayah Bekasi.
Satu dari empat pelaku yang diringkus terpaksa ditembak kakinya karena berusaha kabur dan melawan.
"Kita berikan tindakan tegas, terarah dan terukur kepada satu tersangka inisial HH akibat melawan saat ditangkap," jelasnya.
Korban Ada Tentara
Komplotan begal sadis di kawasan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, tidak sekali beraksi|.
Seorang tentara sempat menjadi korban keganasan komplotan begal yang digawangi remaja belasan tahun.
Kapolres Metro Bekasi Kombes Hedra Gunawan, mengatakan para pelaku beraksi pada Kamis (23/1/2020), sekira pukul 02.30 WIB.
"Mereka sudah sering melakukan, kami sedang dalami beberapa kasus menonjol yang dilakukan salah satu di antara mereka."
"Tapi rata-rata udah lebih dari satu kali berkasi," kata Hendra, Senin (27/1/2020).
Komplotan begal sadis ini berjumlah delapan orang.
Setiap berkasi, komplotan begal ini dipersenjatai celurit.

Terakhir, mereka melukai korban bernama Irham sebelum akhirnya merampas sepeda motor Honda Beat B-3306-FVG.
Kapolsek Tambun Kompol Siswo, mengatakan komplotan begal ini memiliki keterkaitan dengan begal yang sempat diungkap.
Ketika itu, jajaran Polsek Tambun meringkus komplotan begal yang merampas dan melukai anggota Koramil Tambun di Jalan Baru Grand Wisata, Rabu (24/10/2018) silam.
"Kalau ini mereka sudah mengakui bahwa pernah berteman sama pelaku yang begal membacok TNI di Grand Wisata, kita akan kembangkan terus," kata Siswo.
Siswo menduga mereka satu komplotan yang sama.
Terlebih aksi yang dilakukan cenderung dengan motif sama yaitu melukai dan merampas sepeda motor korban ketika sudah tidak berdaya.
"Yang jelas mereka sudah mengakui kejadian yang di Grand Wisata itu dilakukan temannya."
"Tapi mereka mengaku tidak memiliki nama kelompok," tegasnya.