Tak Bisa Lolos, Pengendara Motor Lewat JLNT Kasablanka dan Flyover Pesing Terekam Kamera CCTV
Waspada untuk pngendara motor yang biasanya suka menerobos naik ke jalan layang nontol (JLNT) Kasablanca, Setiabudi, Jakarta Selatan.
Penulis: Wahyu Aji Tribun Jakarta | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Senada dengan Yusuf, Kasi STNK Subdit Regident Ditlantas Polda Metro Jaya Kompol Arif Fazlurrahman, juga menjelaskan bila dengan adanya integrasi data pihaknya tak perlu lagi berkordinasi jika terjadi pelanggaran yang dilakukan kendaraan di luar nomor Jakarta seperti yang selama ini dilakukan.
Artinya, bukti pelanggaran yang sudah tertangkap kamera, bisa langsung ditujukan ke alamat pelanggar meskipun berada di luar Jakarta.

"Kalau untuk mengirim bukti pelanggaran selama ini kami menghabiskan biaya sebesar Rp 2 juta per hari, jadi kalau satu bulan bisa mencapai Rp 60 juta. Bila sudah ada integrasi secara nasional maka bisa langsung mengirimkan data pelanggaran langsung," kata Arif.
Tak hanya mengirim bukti pelanggaran saja, Arif juga menjelaskan bila pihaknya bisa melakukan blokir secara langsung kalau memang tidak melakukan pembayaran dendanya.
Sebelumnya Arif juga sudah pernah mengatakan penerapan ETLE di luar pelat B juga akan berlaku di ruas jalan tol yang berada di wilayah hukum Polda Metro Jaya.
Untuk jenis pelanggaran yang diincar tak berbeda, namun di tol tak ada pengawasan ganjil genap, tapi mengutamakan batas kecepatan, bermain ponsel, dan penggunaan safety belt.
Perluasan Tilang Elektronik di Jakarta, Mulai Berlaku Oktober 2019
Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Metro Jaya telah bekerjasama dengan PT Jasa Marga dan pengelola Transjakarta.
Kerjasama itu untuk penerapan sistem tilang elektronik atau electronic traffic law enforcement (ETLE) di jalan tol dan jalur Transjakarta.
Khusus di jalur Transjakarta, menurut Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Muhammad Nasir akan dipasang di dua titik, yaitu koridor Pasar Minggu dan Mampang.
"Kami sudah memasang dua kamera di sepanjang koridor itu. Kedua koridor itu dipilih karena paling banyak kendaraan lain yang masuk jalur Transjakarta," kata Nasir baru-baru ini.
Dilansir dari Warta Kota, Jasa Marga siap dukung penerapan tilang elektronik di delapan titik Tol Jabodetabek. (GridOto/M. Adam Samudra/WartaKota/Desy Selviany)