Heboh Penipuan Massal di Bekasi

Deretan Fakta Penipuan Massal di Bekasi Bukan Modus Hipnotis, Pelaku Cerdik Hingga Sulit Diungkap

Aksi penipuan ini terjadi di lingkungan RT01/03, Perumnas 1, Kelurahan Kayuringin Jaya, Kecamatan Bekasi Selatan, Kota Bekasi, pada, Kamis, (16/1).

Penulis: Yusuf Bachtiar | Editor: Wahyu Aji
TRIBUNJAKARTA.COM/YUSUF BACHTIAR
TKP Penipuan di RT01/03, Perumnas 1, Kayuringin Jaya, Bekasi Selatan, Kota Bekasi. 

Satu orang korban dibuat sibuk dengan diperintahkan memfotokopi berkas persyaratan guna mengikuti acara.

"Mereka dipecah, yang dua (korban pemilik perhiasan) disuruh masuk ke dalam mal, dua lagi yang pegang tas di suruh nunggu di luar jarak 50 meter pintu masuk mal, ketika sudah terpecah itu dia merampas tas dan kabur menggunakan taksi," paparnya.

Pelaku Terbilang Cerdik

Aksi penipuan massal yang dilakukan seorang pelaku perempuan terhadap ibu-ibu asal Perumnas 1, RT01/03, Kelurahan Kayuringin Jaya, Kecamatan Bekasi Selatan, Kota Bekasi terbilang cerdik.

Hal ini disampaikan Kasubnit 1 Reskrim Polsek Bekasi Selatan, Iptu Manik, saat dijumpai di Mapolsek, Selasa, (4/2/2020).

"Jadi pelaku satu orang, jenis kelamin perempuan usia sekitar 30an tahunlah masih muda, kalau saya bilang dia cukup cerdik," kata Manik.

Pihaknya telah melakukan pengecekan dan pemeriksaan meski belum masuk ke tahap penyelidikan sebab, korban hingga saat ini belum membuat laporan.

"Kita sudah tanya-tanya 10 orang saksi korban, di TKP (tempat kejadian perkara) mal kita sudah datangi dan lihat CCTV-nya," ungkap Manik.

Dari pemeriksaan CCTV itu, pelaku diduga menyadari adanya kamera pengawas. Gelagatnya selalu menghidar atu membelakangi kamera ketika berada di TKP.

"Kita sudah cek CCTV, jadi dia sadar ada kamera, ketika jarak 5 meter mendekati kamera dia selalu menghidar entah itu berbalik badan atau berhenti, supaya jarak 5 meter itu belum jelas wajahnya," jelas dia.

Korban Enggan Melapor, Polisi Kesulitan

Kapolsek Bekasi Selatan Polres Metro Bekasi Kota, Kompol Imam Syafi'i, mengatakan, pihaknya sejauh ini masih kesulitan mengusut kasus penipuan massal yang menimpa 10 orang ibu-ibu di Perumnas 1, Kayuringin Jaya, Kota Bekasi.

"Sampai terkahir ini kita belum terima laporan dari korban, jadi pada saat kami menerima informasi itu korban sudah kami arahkan untuk melapor tapi tidak mau," kata Imam saat dijumpai di kantornya, Senin, (4/2/2020).

Imam menjelaskan, alasan korban enggan membuat laporan lantaran menganggap kasus penipuan yang menimpa mereka sebagai musibah.

"Jadi mereka menganggap kasus kehilangan atau penipuan ini sebagai musibah, jadi mereka bahkan membuat surat pernyataan yang berisi ikhlas menerima kerugian dan tidak ingin membuat laporan," jelas dia.

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved