Wajah Pelaku Pembobolan Kotak Amal di Mampang Terekam CCTV, Pengurus Masjid: Banyak yang Kenal
Menurutnya, pelaku bukan warga yang tinggal di lingkungannya di RW 02 Tegal Parang, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan.
Penulis: Annas Furqon Hakim | Editor: Wahyu Aji
"Setelah ambil uangnya, dia kabur dan tinggalkan kotak amalnya di toilet," tambahnya.
Pelaku juga sangat berhati-hati ketika sedang membobol kotal amal menggunakan gerinda.
"Ketika ada orang yang lewat, dia ngumpet di balik tembok," ujarnya.
Belum diketahui jumlah uang yang dibawa kabur pelaku. Hingga saat ini, polisi masih melakukan penyelidikan, termasuk mencari identitas pelaku.
"Kita akan koordinasi mungkin dengan Polres atau Satker lain untuk mengetahui apakah pelaku pernah melakukan di tempat lain," ucap Sigit.
Polisi Sebut Aksi Pembobolan Kotak Amal Menggunakan Gerinda Sebagai Modus Baru
Kanit Reskrim Polsek Mampang Prapatan Iptu Sigit Ari mengatakan pembobolan kotak amal menggunakan gerinda di Masjid Jami Al-Hurriyyah, Tegal Parang, merupakan modus baru.
Selain itu, menurut dia, pelaku yang belum diketahui identitasnya tersebut sudah cukup lama mempersiapkan aksinya.
"Kalau di sini saya rasa (modus) baru ya pakai gerinda. Memang terlihat sudah dipersiapkan sebelumnya," kata Sigit saat ditemui di lokasi, Senin (3/2/2020).
Pelaku membobol kotak amal yang terbuat dari besi dan membawa kabur sejumlah uang.
Sigit menjelaskan, pelaku butuh setidaknya 30 menit untuk membuka kotak amal tersebut.
"Dia butuh setengah jam ya. Saya lihat di CCTV dari jam 02.45 sampai 03.15," tambahnya.
Aksi pembobolan kotak amal ini terekam kamera pengawas yang terpasang di bagian luar masjid.
Pantauan TribunJakarta.com, kotak amal yang jadi sasaran pencurian berada di depan pintu masuk.
Kotak amal tersebut terbuat dari besi dan diberikan pelindung. Pelindungnya pun juga terbuat dari besi.
Hingga saat ini, polisi masih melakukan penyelidikan, termasuk mencari identitas pelaku.
Pelaku Pembobol Kotak Amal di Mampang Prapatan Jakarta Selatan, Pakai Gerinda Butuh Waktu 30 Menit

Pelaku pembobolan kotak amal di Masjid Jami Al-Hurriyah, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, menggunakan gerinda saat beraksi.
Ia membobol kotak amal yang terbuat dari besi dan membawa kabur sejumlah uang.
Kanit Reskrim Polsek Mampang Prapatan Iptu Sigit Ari mengatakan, pelaku butuh setidaknya 30 menit untuk membuka kotak amal tersebut.
Pelaku datang seorang diri, kemudian dia ambil kotak amal dengan gerinda," ujar Sigit saat ditemui di lokasi, Senin (3/2/2020).
"Dia butuh setengah jam ya. Saya lihat di CCTV dari jam 02.45 sampai 03.15," tambahnya.
Aksi pembobolan kotak amal ini terekam kamera pengawas yang terpasang di bagian luar masjid.
Pantauan TribunJakarta.com, kotak amal yang jadi sasaran pencurian berada di depan pintu masuk.
Kotak amal tersebut terbuat dari besi dan diberikan pelindung. Pelindungnya pun juga terbuat dari besi.
Hingga saat ini, polisi masih melakukan penyelidikan, termasuk mencari identitas pelaku.
Kotak Amal di Masjid Al-Hurriyah Mampang Dibobol Maling, Aksi Pelaku Terekam CCTV
Seorang pria kepergok mencuri uang di dalam kotak amal di Masjid Jami Al-Hurriyah, Tegal Parang, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan.
Aksinya itu terekam kamera pengawas yang terpasang di bagian luar masjid.
Kanit Reskrim Polsek Mampang Prapatan Iptu Sigit Ari mengatakan, pencurian tersebut terjadi pada Senin (3/2/2020) dini hari.
"Iya betul ada pencurian. Kejadiannya sekitar pukul 02.45," kata Sigit saat ditemui di lokasi.
Dari rekaman CCTV, lanjut dia, pelaku hanya beraksi seorang diri.
"Pelaku datang seorang diri, kemudian dia ambil kotak amal dengan gerinda," ujarnya.
• Orangtua Belum Tiba di Jakarta, 4 Pelajar Yayasan Nurul Amal Masih Berada di Panti Sosial
• Anaknya Ikut Kena Teror, Terkuak Motif Penghina Wali Kota Surabaya Karena Sakit Hati Anies Dibully
Pantauan TribunJakarta.com, kotak amal yang jadi sasaran pencurian berada di depan pintu masuk.
Kotak amal tersebut terbuat dari besi dan diberikan pelindung. Pelindungnya pun juga terbuat dari besi.
Hingga saat ini, polisi masih melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
"Masih kita lidik. Kita cek juga rekaman CCTV," ucap Sigit.