Polemik Pembangunan Hotel di TIM

Deretan Kalimat Protes di Besi Pembatas Proyek Revitalisasi TIM: Parkir di mana Gua?

"Parkir di mana gua?" begitu satu di antara tulisan pada papan pembatas revitalisasi TIM.

Penulis: Muhammad Rizki Hidayat | Editor: Wahyu Aji
TRIBUNJAKARTA.COM/MUHAMMAD RIZKI HIDAYAT
Kalimat protes terhadap pembangunan hotel di area Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat, Kamis (6/2/2020). 

Ada yang memotong besi, memukul batu dengan palu, dan sebagainya.

Pemerintah Provinsi atau Pemprov DKI Jakarta melalui PT Jakpro akan membangun hotel bintang lima di Taman Ismail Marzuki (TIM), Jalan Cikini, Jakarta Pusat.
Pemerintah Provinsi atau Pemprov DKI Jakarta melalui PT Jakpro akan membangun hotel bintang lima di Taman Ismail Marzuki (TIM), Jalan Cikini, Jakarta Pusat. (TRIBUNJAKARTA.COM/MUHAMMAD RIZKI HIDAYAT)

Satu di antara beberapa pohon tampak gersang, tak berdaun, dan kering kerontang.

Karena itu, TribunJakarta.com merangkum foto-foto suasana pembangunan hotel di TIM. 

Pemerintah Provinsi atau Pemprov DKI Jakarta melalui PT Jakpro akan membangun hotel bintang lima di Taman Ismail Marzuki (TIM), Jalan Cikini, Jakarta Pusat.
Pemerintah Provinsi atau Pemprov DKI Jakarta melalui PT Jakpro akan membangun hotel bintang lima di Taman Ismail Marzuki (TIM), Jalan Cikini, Jakarta Pusat. (TRIBUNJAKARTA.COM/MUHAMMAD RIZKI HIDAYAT)

Pembangunan Hotel ditolak seniman, ini sikap Jakpro

Pembangunan hotel bintang lima di kawasan Taman Ismail Marzuki (TIM) ditentang oleh para seniman.

Tak hanya itu, para seniman juga tak ingin kawasan pusat kesenian dan kebudayaan itu nantinya dikelola oleh PT Jakarta Propertindo (Jakpro).

Direktur Utama (Dirut) Jakpro Dwi Wahyu Daryoto pun mengaku siap melepas proyek revitalisasi TIM jika para seniman tidak menginginkan kehadiran pihaknya.

Hal ini ia sampaikan saat rapat dengan Komisi B DPRD DKI Jakarta di Gedung DPRD DKI, Kebon Sirih, Jakarta Pusat.

Saat itu, Sekretaris Komisi B Pandapotan Sinaga menyinggung menolakan seniman terhadap kehadiran Jakpro di TIM.

"Ada penolakan dari seniman, Jakpro enggak boleh masuk (mengerjakan proyek TIM)," ucapnya, Jumat (29/11/2019).

Pernyataan tersebut pun dibalas dingin oleh Direktur Utama (Dirut) Jakpro Dwi Wahyu Daryoto.

"Ya enggak papa pak, nanti dana penyertaan modal daerah (PMD) saya kembalikan," ujar Dwi saat rapat.

Pernyataan ini pun kembali dibalas oleh Pandapotan yang mengebut, dana tersebut tidak perlu dikembalikan lantaran proyek revitalisasi TIM sudah dianggarkan dalam APBD.

"Saya rasa enggak mungkin diberhentikan (proyek revitalisasi TIM) karena PMD sudah masuk," kata politisi PDIP itu.

Dwi pun kembali menjawab pernyataan itu, bahkan Mantan Direktur Aset Pertamina itu mempersilahlan bila ada pihak lain yang mau melanjutkan proyek revitalisasi TIM.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved