Batal Gegara Pemprov DKI Defisit Anggaran, Warga Desak Normalisasi Kali Sunter Berlanjut
Warga RW 04 Kelurahan Cipinang Melayu, Kecamatan Makasar mendesak Pemprov DKI Jakarta melanjutkan normalisasi Kali Sunter.
Penulis: Bima Putra | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra
TRIBUNJAKARTA.COM, MAKASAR - Warga RW 04 Kelurahan Cipinang Melayu, Kecamatan Makasar mendesak Pemprov DKI Jakarta melanjutkan normalisasi Kali Sunter.
Permintaan normalisasi sudah disampaikan lewat Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) tingkat Kelurahan tahun 2020.
Ketua RW 04 Kelurahan Cipinang Melayu Irwan Kusnadi mengatakan usualan tersebut sebenarnya sudah disampaikan sejak tahun 2017 saat proyek terhenti.
"Harus dilaksanakan segera. Tahun ini juga harus dilanjutkan, jangan sampai tertunda lagi. Kalau ditunda lagi enggak bakal jalan itu normalisasi," kata Irwan di Makasar, Jakarta Timur, Jumat (7/2/2020).
Meski nominal ganti rugi atas bidang lahan belum keluar, 18 pemilik bidang yang terdampak normalisasi sudah setuju.
Dia memastikan tak ada warganya yang menolak normalisasi Kali Sunter karena sudah bosan kebanjiran puluhan tahun.
"Pemilik bidang bilang mereka enggak mau merugikan ribuan warga yang kebanjiran. Karena sudah bosan juga kebanjiran terus," ujarnya.
Irwan menuturkan warganya mendesak normalisasi Kali Sunter berlanjut karena sudah melihat hasil proyek di wilayah RW lain.
Sebelum normalisasi tercatat 13 RW di Kelurahan Cipinang Melayu rawan banjir, namun kini hanya 2 RW yang kebanjiran setiap tahun.
"Semenjak normalisasi yang dimulai tahun 2014, sekarang hanya tinggal RW 03 dan RW 04 yang kebanjiran. Karena normalisasi terhenti tadi," tuturnya.
Iwan mengakui saat banjir pada Rabu (1/1/2020) lalu RW lain yang wilayahnya sudah terjamah normalisasi ikut kebanjiran.
Namun, menurutnya hal itu karena derasnya curah hujan yang mengguyur wilayah Bogor dan Jakarta dalam waktu bersamaan.
"Kalau banjir tanggal 1 kemarin ekstrem, makannya RW lain ikut kebanjiran. Jangankan di Cipinang Melayu, wilayah lain yang enggak pernah banjir juga saat itu banjir," lanjut Irwan.
Beberapa waktu lalu, Kepala SDA DKI Jakarta Juaini Yusuf sebenarnya sudah menyambangi wilayah RW 04 dan berjanji normalisasi dilanjutkan.
Merujuk hasil perbincangannya dengan Juaini, Irwan menyebut ganti rugi pembebasan lahan sudah ditarget rampung sebelum pertengahan tahun 2020.
"Pas saya tanya pak Juaini bilang kalau anggaran pembebasan normalisasi sudah ada di tahun 2019. Tapi karena defisit anggaran jadi batal, katanya paling lambat bulan April tahun ini selesai," sambung dia.
Pemprov DKI Jakarta Lanjutkan Normalisasi Kali Sunter
Dinas Sumber Daya Air (SDA) Pemprov DKI Jakarta akhirnya melanjutkan normalisasi Kali Sunter di wilayah Kelurahan Cipinang Melayu.
Lurah Cipinang Melayu Agus Sulaeman mengatakan kepastian proyek berlanjut disampaikan Kadis SDA DKI Juaini Yusuf saat berkunjung ke wilayah RW 04.
"Pak Juaini bilang normalisasi diteruskan. Untuk pelaksanaan pembayaran pembebasan lahan paling lambat bulan April tahun ini," kata Agus di Makasar, Jakarta Timur, Sabtu (25/1/2020).
Dalam waktu dekat penetapan bidang lahan warga yang terdampak normalisasi oleh panitia pengadaan tanah (P2T) bakal dilakukan.
Merujuk hasil perbincangannya dengan Juaini, Agus menuturkan Pemprov DKI sudah menyiapkan anggaran pembebasan lahan.
"Kalau anggaran sudah siap, dari dulu siap. Kendala waktu mau pembebasan lahan dulu kan penlok (penetapan lokasi) terhenti dan ada efisiensi anggaran," ujarnya.
Namun dia tak mengetahui pasti berapa anggaran yang disiapkan Pemprov DKI Jakarta untuk membayar ganti rugi rumah warga.
• Ahmad Yohan: 298 Voters PAN Solid Dukung Mulfachri-Hanafi
• BREAKING NEWS Tawuran Antar Kelompok Pelajar Kembali Pecah di Kota Depok, Seorang Jadi Korban
Untuk sekarang dia baru bisa memastikan warganya di RW 03 dan RW 04 yang bermukim dekat bibir Kali Sunter setuju pindah.
"Kalau setiap kebanjiran kan warga repot juga, rumahnya rusak. Harus selalu diperbaiki setiap habis banjir, makannya warga setuju normalisasi," tuturnya.
Normalisasi bertujuan menyelesaikan masalah banjir di wilayah RW 03, 04, 10, 11, dan 12 yang terdampak banjir luapan Kali Sunter.
Dari keseluruhan wilayah, ketinggian air yang merendam permukiman RW 03 dan RW 04 paling buruk karena mencapai 3 meter lebih.
"Warga sudah setuju. Mereka juga mau pindah dari rumahnya yang sekarang karena sudah bosan kebanjiran, sudah dari lama warga setuju normalisasi," lanjut Agus.
