Jokowi Tolak WNI Eks Isis Pulang, Fadli Zon & Mardani Ali Sera Kompak Kritik: Jangan Abaikan Mereka
Mendengar pernyataan Jokowi Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera dan Anggota DPR Fadli Zon kompak menyampaikan kritik.
Penulis: Rr Dewi Kartika H | Editor: Muji Lestari
TRIBUNJAKARTA.COM - Presiden Jokowi menolak WNI terduga teroris lintas batas yang ikut berperan di Suriah dan telah membakar paspornya kembali ke tanah air.
Namun, ia mengatakan masalah tersebut akan dirapatkan terlebih dahulu.
"Ya kalau bertanya kepada saya (sekarang), ini belum ratas (rapat terbatas) ya," ucap Jokowi dikutip TribunJakarta.com dari Kompas.com, pada Jumat (7/2/2020).
TONTON JUGA
"Kalau bertanya kepada saya (sekarang), saya akan bilang tidak (bisa kembali). Tapi, masih dirataskan," imbuhnya.
Ia mengatakan, pemerintah masih akan menghitung dampak positif dan negatif dari pemulangan WNI terduga teroris lintas batas ke Indonesia melalui rapat terbatas.
Ia masih ingin mendengar pandangan masing-masing menteri terkait dalam wacana pemulangan tersebut.
Mendengar pernyataan Jokowi Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera dan Anggota DPR Fadli Zon kompak menyampaikan kritik.
Mardani Ali Sera mengatakan Jokowi mestinya tidak mengeluarkan argumen pribadi karena pernyataan Presiden akan diikuti para bawahannya.
• Merry Sakit hingga Tak Bisa Jalan, Raffi Ahmad & Nagita Keluarkan Uang Segini Demi Panggil Dokter
TONTON JUGA
"Presiden tidak boleh sering-sering mengatakan ini pendapat pribadi karena presiden kita ini juga di banyak masyarakat disebutnya sebagai institusi kepresidenan," ucap Mardani Ali Sera.
Apa yang dikatakan oleh presiden itu akan diikuti oleh orang yang di bawahnya, enggak bisa bilang ini pendapat pribadi," imbuhnya.
Menurut Mardani Ali Sera, Jokowi sebaiknya menunggu hasil rapat terbatas sebelum mengeluarkan pernyataan di publik.
Ia pun mencontohkan sikap Pemerintah mengenai keputusan pemulangan WNI di Wuhan, Cina, terkait penyebaran virus Corona yang baru disampaikan usai menggelar rapat terbatas.

• Tipu dan Buat Malu Klien di Hari Pernikahan, Intip Penampakan Rumah Rp 1,2 M Milik Bos Pandamanda
"Kemarin kan pendapatnya tentang virus corona tidak jelas, tapi ketika rapat jelas akhirnya bisa dipulangkan, itu kan bagus buat saya. Biarkan ini semua berjalan, jangan takut dulu," ujar Mardani Ali Sera.
Mengenai isu pemulangan WNI terduga teroris, Mardani Ali Sera berpendapat bahwa Pemerintah mesti memilah-milah, mana yang teroris atau yang hanya jadi korban.
Ia mempersilakan WNI yang terbukti menjadi kombatan ISIS untuk dihukum atau dideradikalisasi.
"Tapi kalau anak-anak, ibu-ibu, orang-orang yang cuma menjadi korban ya harusnya mereka di-treatment dengann tepat, jangan semuanya dianggap musuh," kata Mardani.
• Azas Tigor Lakukan Ini Saat Bahas Revitalisasi Monas, Ridwan Saidi Murka hingga Acara Dihentikan
Sementara itu Fadli Zon mengatakan, pemerintah memiliki kewajiban untuk WNI, termasuk WNI eks ISIS.
Ia mengatakan, pemerintah harus memastikan ratusan WNI eks ISIS tersebut adalah korban.
Pemerintah, kata Fadli Zon, juga mesti mencari auktor intelektualisnya.
"Harus ada usaha untuk kembalikan mereka kepada jalan yang benar sebagai warga negara dan harus difasilitasi," kata Fadli Zon.
"Jangan mereka diabaikan, karena kita punya kewajiban konsititusional lindungi tiap warga negara Indonesia," tambahnya.
• Ridwan Kamil Sebut 11 Juta Followers IG Modal untuk Pensiun, Boy William Ngakak saat Tahu Fungsinya
Kendati demikian, Fadli Zon mengatakan, pemulangan WNI terduga teroris lintas batas ini harus dilakukan dengan prosedur yang benar, salah satunya dengan program-program agar dapat menghilangkan paham radikalisme.
"Tentu ada protokol yang harus dijalani, semacam interogasi, mereka harus dilihat apa yang terjadi, kronologi seperti apa, dibriefing kembali sebagai warga negara," ujarnya.
Lebih lanjut, Fadli Zon mendorong pemerintah untuk mempublikasikan hasil kajian terkait rencana pemulangan WNI eks ISIS dan sikap resmi pemerintah terkait WNI eks ISIS tersebut.
"Apa sih hasilnya? Asesmen seperti apa, dan langkah-langkah road map untuk datangkan mereka kembali seperti apa, dan sikap pemerintah seperti apa," pungkasnya.
• Disebut Bukan Pertama Kali Unggah Ujaran Kebencian di Medos, Penghina Risma Terdiam dan Ucapkan Ini
Sebelumnya Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Suhardi Alius mengatakan, rencana pemulangan ratusan WNI terduga teroris lintas batas masih dalam tahap pembahasan dengan beberapa instansi terkait.
"Iya (belum diputuskan), masih dibahas di Kemenkopolhukam melibatkan kementerian dan instansi terkait," kata Suhardi kepada Kompas.com, Minggu (2/2/2020).
Senada dengan Suhardi, Menteri Agama Fachrul Razi mengatakan bahwa saat ini pemerintah masih mengkaji kemungkinan pemulangan mereka ke Indonesia.
"Rencana pemulangan mereka itu belum diputuskan pemerintah dan masih dikaji secara cermat oleh berbagai instansi terkait di bawah koordinasi Menkopolhukam," kata Fahrul, dikutip dari situs resmi Kemenag (2/2/2020).
• Reaksi Hotman Paris soal Bocah Nangis Juara Lari 21 KM Tak Dapat Hadiah: Dimana Hati Nuranimu?
"Tentu ada banyak hal yang dipertimbangkan, baik dampak positif maupun negatifnya," sambungnya.
Menurut Fachrul, pemerintah masih mempertimbangkan masukan dari berbagai pihak, seperti BNPT. Dalam pembahasan itu, BNPT menekankan pentingnya upaya pembinaan dan deradikalisasi WNI eks ISIS jika nantinya mereka akan dipulangkan.
Upaya pembinaan tersebut, kata Facrul, bukan hal mudah, mengingat para WNI eks ISIS sudah terpapar dengan ideologi yang sangat radikal. (Kompas.com)