Penyakit Radang Sendi di Tangsel

Anggota DPRD Minta Pemkot Tangsel Lakukan Pencegahan Perluasan Chikungunya

Menurut Alex, panggilan karibnya, virus yang disebarkan oleh nyamuk aedes aegypti itu karena lingkungan yang kotor.

Penulis: Jaisy Rahman Tohir | Editor: Muhammad Zulfikar
Tribunjakarta.com/Jaisy Rahman Tohir
Arsan (63) warga terjangkit gejala chikungunya di Kampung Rawa Lele, Jombang, Ciputat, Tangsel, Selasa (11/2/2020). 

"Ini tangan pada sakit, kaki, sudah lama, sebulan lalu lah," ujar Jaya sambil memegangi kakinya, Selasa (11/2/2020).

Saking sulit digerakkan karena ngilu dan sakit di bagian persendian, Jaya sampai tidak bisa memakai baju seorang diri.

"Ini saja saya susah pakai baju harus dibantu orang perempuan," ujarnya.

Badannya juga ikut meriang, bahkan sampai naik dan membuat sakit di kepala.

Saat itu, sekira selama tiga minggu, Jaya sulit makan, ia tidak berselera.

"Sudah tiga minggu saya tidak makan nasi, enggak kepengen, enggak enak gitu. Nyemil saja," ujarnya.

Jaya sudah berobat ke klinik, dan didiagnosa gejala chikungunya. Setelah minum obat kondisinya mulai membaik.

"Katanya gejala chikungunya," singkatnya.

Pria Tua di Tangerang Tega Rudapaksa Tetangganya yang Masih Kelas 4 SD

Diminta Turun dari Tiang Rambu di Dukuh Atas, Agustinus Woro Hampir Pukul Petugas Damkar

Sementara hal yang sama dirasakan Arsan (63), ia juga mengalami sakit di bagian persendian.

Ia juga sulit memakai baju, karena sikunya sulit digerakkan. "Pakai baju saja susah," jelasnya.

Terlebih, bagian tubuhnya tersapat bercak merah yang lama-kelamaan menghitam.

"Begitu tiga hari parah, muncul merah, semua nih merah," ujar Arsan.

Arsan (63) warga terjangkit gejala chikungunya di Kampung Rawa Lele, Jombang, Ciputat, Tangsel, Selasa (11/2/2020). (Tribunjakarta.com/Jaisy Rahman Tohir)
Soal tidak enak makan setelah merasakan sakit pada bagian persendian juga dialami Radin.

Ia bahkan tidak bisa merasakan manisnya gula yang diseduh dalam teh.

"Enggak enak makan, cuma saya paksain, pahit gitu. Orang teh manis saja berasanya pahit," ujar Radin warga Kampung Rawa Lele.

Sebanyak 100-an warga Rawa Lele merasakan gejala penyakit yang mirip chikungunya itu.

Hal itu bermula sejak awal Januari 2020 pascabanjir besar melanda.

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved