Guru Pukuli Murid di Depan Umum
Oknum Guru SMA Negeri di Bekasi yang Pukuli Muridnya Dikenal Tempramen
oknum guru yang memukuli siswa berinisial I, dia merupakan pengajar mata pelajaran geografi dan sosiologi.
Penulis: Yusuf Bachtiar | Editor: Wahyu Aji
Tetapi, pagi itu oknum guru I memilih cara yang berbeda, dia justru melakukan aksi kekerasan terhadap siswa yang telat hingga seorang siswa merekam kejadian itu dan viral di media sosial.
Sekolah mengaku kecolongan
Video aksi seorang guru tengah memukili siswa viral di media sosial, kejadian itu diketahui di sebuah SMA Negeri di Kota Bekasi.
Video pertama kali diunggah di akun instagram @bekasikinian pada, Selasa, (11/2/2020), namun setelah viral dan mendapat banyak tanggapan dari watganet, unggahan itu dihapus.
Tetapi, pascaviral di media sosial Instagram, video itu beredar di sejumlah akun seperti yang terlihat di facebook Kartoloyo Wujanarko.
Pada rekaman video, terlihat sejumlah siswa tengah berkumpul di halaman sekolah dengan didampingi sejumlah guru yang nampak berdiri di hadapan mereka.
Satu orang siswa laki-laki terlihat sedang dipukul oleh seorang guru, dia nampak tidak berdaya ketika beberapa pukulan mendarat di badan hingga kepalanya.
Terdengar juga suara bentakan dari sang guru yang terdengar dalan video itu.
TribunJakarta.com mencoba mendatangi langsung sekolah , Rabu, (12/2/2020), untuk mengkonfirmasi kebenaran insiden pemukulan tersebut.
Sementara itu Irna Tiqoh Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas, di sekolah tersebut membenarkan, kejadian itu terjadi di sekolahnya.
"Jadi kejadian itu memang benar terjadi di sekolah kami, itu kejadian kemarin pagi (11/2), ketika jam masuk sekolah," kata Irna.
Dia menjelaskan, kejadian itu dipicu akibat adanya keterlambatan sejumlah siswa. Pada video yang beredar, nampak siswa tengah dikumpulkan di halaman sekolah.
"Jadi yang berkumpul di halaman sekolah itu adalah siswa yang terlambat, ada 72 siswa putri dan ada 100 siswa putri yang telat hadir," kata Irna.
Irna menjelaskan, oknum guru yang melakukan pemukulan berinisial I, seorang Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan.
"Intinya teman-teman kita (guru) itu ingin mendisiplinkan anak-anak, cuma caranya aja yang kurang tepat, kami juga kemarin merasa kecolongan," tegas dia.