Guru Pukuli Murid di Depan Umum

Wakil Kepala Sekolah SMA Negeri di Bekasi Pukuli Muridnya: Penulis Buku yang Dikenal Temperamental

Aksi kekerasan terhadap siswa terjadi di salah satu SMA Negeri di Kota Bekasi. Sang guru dikenal temperamental.

Ilustrasi pemukulan dan kekerasan fisik (net) 

Biasa masuk pukul 06.45 WIB karena ada kegiatan tadarus 15 menit setiap hari, sampai pukul 07.00 WIB," ungkap Irna.

Ratusan siswa ini rupanya datang lebih dari pukul 07.00 WIB.

Mereka kemudian dikumpulkan di halaman sekolah untuk diberikan pengarahan agar tak mengulangi kesalahan.

Namun, guru I naik pitam dengan ulah ratusan siswa yang terlambat masuk sekolah.

Ia turut memukul kepala seorang siswa laki-laki.

"Biasanya kalau telat itu diberikan wejangan-wejangan."

"Kalau misal yang nanganin guru olahraga mereka disuruh baris-berbaris."

"Kemarin memang, beliau (guru I) yang menangani, maksudnya mungkin untuk mendisiplinkan siswa."

"Tapi caranya saja yang salah," jelas dia.

Akses Masuk Ditutup

Para siswa yang dikumpulkan di halaman, dipicu penutupan akses masuk ke sekolah.

Irna mengungkapkan, sejak empat hari lalu, sekolah menutup pintu masuk belakang.

"Jadi kita parkiran di belakang, nah pintu akses masuk dari parkiran belakang itu ditutup."

"Siswa harus lewat pintu depan semua, mungkin agak jauh sekitar 5 menit jalan kaki," jelas dia.

Alasan penutupan akses ini lantaran siswa banyak yang terlambat memanfaatkan masuk lewat pintu belakang.

Dipastikan mereka yang terlambat masuk sekolah melalui pintu depan bakal dihukum, dikumpulkan di halaman sekolah.

Tetapi, siswa yang terlambat masuk, selama ini melalui pintu belakang.

Sehingga mereka lolos dari hukuman dikumpulkan di halaman sekolah.

"Pas kemarin siswa bilang kalau lewat pintu belakang bisa lolos."

"Makanya kita tutup semua harus lewat pintu depan," paparnya.

TONTON JUGA:

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved