Guru Pukuli Murid di Depan Umum

Wakil Kepala Sekolah SMA Negeri di Bekasi Pukuli Muridnya: Penulis Buku yang Dikenal Temperamental

Aksi kekerasan terhadap siswa terjadi di salah satu SMA Negeri di Kota Bekasi. Sang guru dikenal temperamental.

Ilustrasi pemukulan dan kekerasan fisik (net) 

Laporan wartawan TribunJakarta.com, Yusuf Bachtiar

TRIBUNJAKARTA.COM, BEKASI BARAT - Aksi kekerasan terhadap siswa terjadi di salah satu SMA Negeri di Kota Bekasi.

Oknum guru yang memukuli siswa dikenal temperamental dan memiliki jabatan sebagai wakil kepala sekolah bidang kesiswaan.

Irna Tiqoh, Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas, mengatakan oknum guru itu mengajar mata pelajaran geografi dan sosiologi.

"Beliau (guru berinisial I) itu ketika memberikan materi sangat pandai, beliau juga penulis buku pengajar bidang geografi dan sosiologi," kata Irna, Rabu (12/2/2020).

"Cuma memang beliau agak temperamen, kita juga tidak ada sama sekali yang setuju dengan cara kekerasan," tambahnya.

Sebagai wakil kepala sekolah bidang kesiswaan, oknum guru berinisial I memang sangat konsen membentuk kedisiplinan siswa.

"Untuk tata tertib sebenarnya beliau itu sangat konsen cuma, ada beberapa cara yang tidak benar, kita tidak ada sama sekali keinginan yang buruk buat kemajuan anak-anak generasi muda," ungkapnya.

Saat kejadian aksi pemukulan, oknum guru berinisial I memang mengaku lepas kontrol.

Sselepas memukul siswa, oknum guru itu langsung meminta maaaf di depan ratusan siswa yang kala itu tengah dihukum akibat terlambat.

"Jadi setelah (mukul) itu beliau langsung minta maaf ke siswa semua, itu sebelum videonya viral lho ya, dia juga sempet bilang enggak akan mukul lagi," jelas dia.

Video aksi pemukulan pertama kali diunggah di akun instagram @bekasikinian pada, Selasa, (11/2/2020), namun setelah viral dan mendapat banyak tanggapan dari watganet, unggahan itu dihapus.

Tetapi, pascaviral di media sosail instagram, video itu beredar di sejumlah akun seperti yang terlihat di facebook Kartoloyo Wujanarko.

Pada rekaman video, terlihat sejumlah siswa tengah berkumpul di halaman sekolah dengan didampingi sejumlah guru yang nampak berdiri di hadapan mereka.

Satu orang siswa laki-laki terlihat sedang dipukul oleh seorang guru, dia nampak tidak berdaya ketika beberapa pukulan mendarat di badan hingga kepalanya. Terdengar juga suara bentakan dari sang guru yang dalam video itu.

Pangkal masalah ini bermula ketika terdapat 172 siswa terlambat masuk ke sekolah pada, Selasa, (11/2/2020), siswa itu terdiri dari 100 orang perempuan dan 72 orang laki-laki.

Mereka yang terlambat masuk biasanya akan dikumpulkan terlebih dahulu di halaman sekolah untuk dihukum berupa baris berbaris atau diberikan wejangan-wejangan.

Tetapi, pagi itu oknum guru I memilih cara yang berbeda, dia justru melakukan aksi kekerasan terhadap siswa yang telat hingga seorang siswa merekam kejadian itu dan viral di media sosial.

Bogem Wakil Kepala Sekolah Melayang

Gara-gara telat masuk ke sekolah, seorang siswa SMA negeri di Kota Bekasi, kena bogem Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan.

Rekaman video kekerasan di lingkungan sekolah yang viral di media sosial tersebut, berlangsung di halaman sekolah pada Selasa (11/2/2020).

Video tersebut pertama kali diunggah akun Instagram @bekasikinian, setelah viral dan mendapat banyak tanggapan warganet, unggahan tersebut dihapus.

Setelah viral, video yang terlanjur beredar itu muncul kembali di sejumlah akun seperti terlihat di akun Facebook Kartoloyo Wujanarko.

Tampak di video tersebut ratusan siswa dikumpulkan di halaman sekolah, didampingi sejumlah guru yang berdiri di hadapan mereka.

Seorang siswa laki-laki yang berdiri di depan teman-temannya mendapat hukuman dari seorang guru.

Tampak siswa laki-laki ini menerima bogem mentah tepat di kepalanya, namun korban tidak berdaya.

Terdengar suara bentakan dari guru yang memukul siswa tadi sampai terdengar di video itu.

TribunJakarta.com mencoba mendatangi langsung sekolah pada Rabu (12/2/2020) untuk mengkonfirmasi kebenaran insiden tersebut.

Irna Tiqoh, Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas, membenarkan apa yang ada di video tersebut terjadi di sekolahnya.

"Kejadian itu memang benar terjadi di sekolah kami," terang Irna kepada wartawan.

"Itu kejadian (pemikulan, red) kemarin pagi (11/2/2020), ketika jam masuk sekolah," sambung Irna.

Ia menjelaskan kenapa sebanyak 172 dikumpulkan di halaman sekolah di bawah terik matahari.

"Ada 72 siswa putri dan ada 100 siswa putra yang telat hadir," sambung dia.

Oknum guru yang memukul siswa laki-laki seperti di dalam video, berinisial I.

Irma Tiqoh Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas SMA Negeri 12 Kota Bekasi.
Irna Tiqoh Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas SMA Negeri 12 Kota Bekasi. (TRIBUNJAKARTA.COM/YUSUF BACHTIAR)

I tercatat sebagai Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan.

"Intinya teman-teman kita (guru) itu ingin mendisiplinkan anak-anak."

"Cuma caranya aja yang kurang tepat, kami juga kemarin merasa kecolongan," tegas dia.

Berdasarkan penelusuran, video itu terjadi di sebuah SMA negeri di Kecamatan Bekasi Barat, Kota Bekasi,  Jawa Barat.

"Kami sudah terima laporan itu kejadian Selasa kemarin," kata Kasubbag Humas Polres Metro Bekasi Kota, Kompol Erna Ruswing, Rabu (12/2/2020).

Anggota Polsek Bekasi Kota (Bekasi Barat) tengah mendatangi sekolah dan meminta keterangan terkait video itu.

"Sudah, kami lagi cek dulu ya. Minta keterangan kejadiannya seperti apa," jelas Erna.

Gara-gara Telat

Irna mengatakan pangkal masalah sampai terjadi pemukulan karea ada 172 siswa laki-laki dan perempuan terlambat masuk sekolah.

"Hari itu memang ada siswa yang terlambat, jadi mereka dikumpulkan di halaman sekolah semua," terang dia.

Seorang guru SMA negeri di Kota Bekasi, bersiap memukul siswa laki-laki yang terlambat masuk. Kejadian ini pada Selasa (11/2/2020).
Seorang guru SMA negeri di Kota Bekasi, bersiap memukul siswa laki-laki yang terlambat masuk. Kejadian ini pada Selasa (11/2/2020). (Tangkapan layar Facebook Kartolo Wijanarko)

Ia menjelaskan, jam masuk siswa di sekolahnya pukul 06.45 WIB.

Biasa masuk pukul 06.45 WIB karena ada kegiatan tadarus 15 menit setiap hari, sampai pukul 07.00 WIB," ungkap Irna.

Ratusan siswa ini rupanya datang lebih dari pukul 07.00 WIB.

Mereka kemudian dikumpulkan di halaman sekolah untuk diberikan pengarahan agar tak mengulangi kesalahan.

Namun, guru I naik pitam dengan ulah ratusan siswa yang terlambat masuk sekolah.

Ia turut memukul kepala seorang siswa laki-laki.

"Biasanya kalau telat itu diberikan wejangan-wejangan."

"Kalau misal yang nanganin guru olahraga mereka disuruh baris-berbaris."

"Kemarin memang, beliau (guru I) yang menangani, maksudnya mungkin untuk mendisiplinkan siswa."

"Tapi caranya saja yang salah," jelas dia.

Akses Masuk Ditutup

Para siswa yang dikumpulkan di halaman, dipicu penutupan akses masuk ke sekolah.

Irna mengungkapkan, sejak empat hari lalu, sekolah menutup pintu masuk belakang.

"Jadi kita parkiran di belakang, nah pintu akses masuk dari parkiran belakang itu ditutup."

"Siswa harus lewat pintu depan semua, mungkin agak jauh sekitar 5 menit jalan kaki," jelas dia.

Alasan penutupan akses ini lantaran siswa banyak yang terlambat memanfaatkan masuk lewat pintu belakang.

Dipastikan mereka yang terlambat masuk sekolah melalui pintu depan bakal dihukum, dikumpulkan di halaman sekolah.

Tetapi, siswa yang terlambat masuk, selama ini melalui pintu belakang.

Sehingga mereka lolos dari hukuman dikumpulkan di halaman sekolah.

"Pas kemarin siswa bilang kalau lewat pintu belakang bisa lolos."

"Makanya kita tutup semua harus lewat pintu depan," paparnya.

TONTON JUGA:

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved