Guru Pukuli Murid di Depan Umum
Dewan Pendidikan Kota Bekasi Minta Oknum Guru Pelaku Kekerasan di SMA Negeri Dimutasi
Ali Fauzi, mengatakan, pihaknya sudah menyarankan kepada sekolah agar guru bersangkutan dimutasi tidak lagi mengajar di SMA Negeri tersebut.
Penulis: Yusuf Bachtiar | Editor: Wahyu Aji
Tetapi, pascaviral di media sosail instagram, video itu beredar di sejumlah akun seperti yang terlihat di facebook Kartoloyo Wijanarko.
Pada rekaman video, terlihat sejumlah siswa tengah berkumpul di halaman sekolah dengan didampingi sejumlah guru yang nampak berdiri di hadapan mereka.
Satu orang siswa laki-laki terlihat sedang dipukul oleh seorang guru, dia nampak tidak berdaya ketika beberapa pukulan mendarat di badan hingga kepalanya, terdengar juga suara bentakan dari sang guru yang terdengar dalan video itu.
Sekolah Mengaku Kecolongan

TribunJakarta.com mencoba mendatangi langsung SMA Negeri tersebut pada, Rabu, (12/2/2020), untuk mengkonfirmasi kebenaran insiden pemukulan tersebut.
Irna Tiqoh Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas membenarkan, kejadian itu terjadi di sekolahnya.
"Jadi kejadian itu memang benar terjadi di sekolah kami, itu kejadian kemarin pagi (11/2), ketika jam masuk sekolah," kata Irna.
Dia menjelaskan, kejadian itu dipicu akibat adanya keterlambatan sejumlah siswa. Pada video yang beredar, nampak siswa tengah dikumpulkan di halaman sekolah.
"Jadi yang berkumpul di halaman sekolah itu adalah siswa yang terlambat, ada 72 siswa putri dan ada 100 siswa putri yang telat hadir," kata Irna.
Irna menjelaskan, oknum guru yang melakukan pemukulan berinisial I, seorang Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan.
"Intinya teman-teman kita (guru) itu ingin mendisiplinkan anak-anak, cuma caranya aja yang kurang tepat, kami juga kemarin merasa kecolongan," tegas dia.
Pangkal Masalahnya Gara-gara Telat

Irna Toqoh Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas, mengatakan, pangkal masalah kejadian itu bermula ketika ratusan siswa terlambat masuk sekolah.
"Jadi hari itu memang ada siswa yang terlambat, jadi mereka dikumpulkan di halaman sekolah semua (seperti yang ada di video)," kata Irna, Rabu, (12/2/2020).
Jumlah siswa yang terlambat hari itu mencapai, 172 orang, terdiri dari 100 orang siswa perempuan dan 72 orang siswa laki-laki.