Guru Pukul Murid di Bekasi
Muncul Petisi Dukungan Kepada Guru Pelaku Kekerasan di SMA Negeri 12 Kota Bekasi
Petisi membela guru pemukul murid hingga pukul 10.37 WIB, telah mendapat dukungan sebanyak 496 tandatangan.
Penulis: Yusuf Bachtiar | Editor: Muhammad Zulfikar
Detik-detik aksi kebrutalan Idi sedang memukul siswa bertubi-tubi pada bagian badan hingga kepala, terekam jelas kamera salah satu siswa yang sedang melakukan aktivitas di dalam kelas.
Rekaman itu kemudian dikirim ke grup sesama siswa hingga satu orang mantan murid yang sudah tidak lagi bersekolah di SMA Negeri 12 Kota Bekasi menyebarkan ke akun media sosial.
Aksi dukungan untuk Idi juga sebelumnya muncul dari sejumlah siswa, sejumlah Siswa SMA Negeri 12 Kota Bekasi menangis histeris mendengar kabar guru bernama Idianto Muin, terancam dipindah tugaskan usai kedapatan melakukan aksi kekerasan terhadap murid.
Kegiatan belajar mengajar di SMA Negeri 12 Kota Bekasi kemarin, Kamis, (13/2/2020), ditiadakan dalam rangka, peringatan hari jadi sekolah.
Peringatan hari jadi sekolah ini diisi dengan kegiatan kesenian, mereka berkumpul di depan panggung yang sudah disiapkan, mengenakan kebaya untuk pelajar perempuan dan kemeja batik untuk pelajar laki-laki.
Disela-sela acara, tiba-tiba sejumlah siswa meneriakkan kalimat-kalimat dukungan kepada guru mereka bernama Idiyanto.
"Pak terimakasih pak, jangan pergi," ucap murid-murid SMAN 12 bersamaan.
• Polisi Tangkap Kelompok Gangster yang Kerap Picu Tawuran di Kebon Jeruk
• Dana Bos Sering Terlambat, Kepala Sekolah di Tangerang Hingga Gadai Laptop untuk Bayar Gaji Guru
• Terkenal Galak, Guru Pelaku Kekerasan di Kota Bekasi Tetap Disayang Sejumlah Siswa
Spanduk bertuliskan 'Kamis Siswa SMAB 12 Cinta Guru Mendidik' dibentangkan oleh sekelompok siswa.
Beberapa spanduk kecil bertulisan kalimat dukungan juga dipamerkan siswa, ada yang berisi 'Kami Cinta Pak Idi' dan 'Pak Idi Tak Bersalah'.
Tidak lama setelah itu, sejumlah siswa bahkan terlihat menangis histeris, mereka tidak terima ketika guru yang dicintai harus dipindah.
Tangis harus pecah seantero sekolah, mereka memohon kepada pihak sekolah agar kasus kekerasan yang dilakukan Idiyanto tidak dijadikan alasan untuk menentangnya dari sekolah.
"Jangan sampai satu keselahan kecil menghilangkan seribu kebaikan, pak Idi orang baik," ungkap seorang siswi.
Mereka mengaku, kekerasan yang dilakukan Idi hingga berujung pemukulan merupakan kesalah siswa. Kala itu, terdapat 172 siswa yang terlambat masuk sekolah hingga membuat Idi selaku kesiswaan naik pitam.
"Memang dia salah tapi kami akui kesalahan dia karena kami juga, marahnya Pak Idi bukan tanpa alasan, dia ingin mendidik kami," tegas seorang siswa berkerudung putih.