Guru Pukul Murid di Bekasi
Terkenal Galak, Guru Pelaku Kekerasan di Kota Bekasi Tetap Disayang Sejumlah Siswa
Guru Idianto terancam dipindah atau dimutasi pascakasus kekerasan yang dilakukan terhadap siswa terungkap ke publik.
Penulis: Yusuf Bachtiar | Editor: Muhammad Zulfikar
Temuan-temuan hasil kunjungan langsung ke SMA Negeri 12 Kota Bekasi ini bersifat obyektif, ril dan komprehensif. Termasuk kata dia, keanehan adanya dukungan dari sejumlah siswa yang menginginkan Idiyanto tetap mengajar.
"Sudah kami dapatkan dengan kondisi yang seperti hal-hal yang sifatnya anomali itu tadi ketika ada yang siswanya histeris itu menjadi bagian dari pertimbangan kami," jelas dia.
Asep belum mau bicara terlalu jauh soal sanksi apa yang sepatutnya diterima oleh Idiyanto. Sebab, kewenangan itu ada pada Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat yang akan memutuskan.
"Itu bagian dari kebijakan pimpinan, tetapi yang pasti harus ada tindakan administratif yang harus ditindaklanjuti. Apapun bentuknya kita akan sampaikan," tegas dia.
Terkait adanya beberapa siswa yang menangis histeris ketika kabar desas-desus pemutasian Idiyanto dari SMA Negeri 12 Kota Bekasi, menurut Asep, bisa jadi mereka adalah siswa yang merasa nyaman dengan kehadiran guru seperti itu.
"Ya mungkin pada bagian lain, dia itu guru yang bisa mensugesti siswa, begitu semangatnya, idealismenya, tapi mungkin ada sesuatu yang berlebihan juga dalam kaitan dengan pembinaan, dan itu fakta yang bicara bawa dia memang melakukan kekerasan," tegas dia.
Jika sanksi pemutasian dikenakan, Idi yang merupakan seorang PNS bisa saja dipindahtugaskan ke sekolah lain atau ke bagian lain di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
"Mungkin begitu (pindah ke sekolah lain) atau ke tempat lain, saya berat (bicara soal mutasi), karena itu bukan bagian dari kebijakan saya, itu bagian dari pertimbangan yang harus dibicarakan lagi," tandasnya.
Kronologis Kasus Kekerasan Siswa
Seperti yang diketahui, Idiyanto melakukan aksi kekerasan terhadap sejumlah siswa SMA Negeri 12 Kota Bekasi pada, Selasa, (11/2/2020).
Aksi itu dilakukan ketika dia geram melihat terdapat 172 siswa telat masuk sekolah. Sebagai Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan, Idiyanto turun tangan menangani ratusan siswa yang telat.
Mereka dikumpulkan di halaman sekolah, tetapi beberapa siswa nampak menjadi sasaran luapan amarah guru yang juga mengajar mata pelajaran geografi dan sosiologi tersebut.
Detik-detik aksi kebrutalan Idi sedang memukul siswa bertubi-tubi pada bagian badan hingga kepala, terekam jelas kamera salah satu siswa yang sedang melakukan aktivitas di dalam kelas.
Rekaman itu kemudian dikirim ke grup sesama siswa hingga satu orang mantan murid yang sudah tidak lagi bersekolah di SMA Negeri 12 Kota Bekasi, menyebarkan ke akun media sosial.