Karya Azmir Dikenal Sampai Mancanegara, Sosok Dibalik Patung Jenderal Sudirman di Purbalingga
Berawal dari pertemuannya dengan seorang pematung maestro Indonesia, Edhi Soenarso, jalan hidup Azmir berputar haluan.
Penulis: Satrio Sarwo Trengginas | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
"Kalau saya lembur kerja di rumahnya, tiba-tiba rokok dilempar dari luar ke dalam. Saya bingung, tahu-tahu dia sedang melihat patung saya. Bapak yang melempar rokok? katanya bukan, jin kali," kenangnya sembari berkelakar.
Mulai Berkarya di Era Orde Baru
Tak seperti Edhi Soenarso yang banyak membuat patung di era Orde Lama, Azmir lahir di era masa kepemimpinan Presiden ke-2 RI, Soeharto.
Ia pernah membuat relief patung bersama rekan-rekannya di pintu gerbang masuk Taman Mini Indonesia Indah pada tahun 1981 di masa orde baru
Relief itu menggambarkan perjuangan bangsa Indonesia sejak masa Majapahit hingga Konferensi Asia Afrika.
Azmir sempat menunjukkan sebuah foto dirinya tengah bersalaman dengan Presiden Soeharto.
Ia juga pernah mengerjakan proyek besar pada tahun 1986. Kala itu, ia tengah membuka sanggar di Pasar Seni Ancol selepas lulus.
Gubernur Kalimantan Timur, Soewandi, mengirim seorang utusan untuk mencari pematung di Ibu Kota.
"Karena mungkin setelah keliling, melihat karya saya bagus, akhirnya saya dipanggil oleh manajer pasar seni untuk bertemu dengan ajudannya. Di sana saya diminta membuat patung Pesut di Samarinda," ungkapnya.

Namun, kondisi patung pesut kini di kota Samarinda memprihatinkan.
Pada tahun 2019, patung itu diturunkan imbas pembangunan jalan.
Padahal, banyak warga yang menginginkan patung itu didirikan di tempat semula.
Karya Patung Sudirman dan Patung Knalpot di Purbalingga

Warga Purbalingga memiliki dua patung kebanggaan karya dari Azmir.
Patung itu ialah Jenderal Sudirman dan Patung Knalpot.