Sampah di Tangerang Terus Menumpuk, Berpotensi Ciptakan Ledakan
Dika Agus mengatakan, sudah mengkaji bahwa di Kota Tangerang ini paling dominan adalah sampah plastik
Penulis: Ega Alfreda | Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Ega Alfreda
TRIBUNJAKARTA.COM, TANGERANG - Sampah di Kota Tangerang semakin menumpuk dari tahun ke tahun.
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tangerang, menghitung persentase sampah plastik dan non-organik di TPA Rawa Kucing mencapai 40.
Kenaikan sampai 40 persen tersebut terhitung sejak tahun 2017 sampai saat ini.
Dari data yang didapatkan, sejak 2012 DLH Kota Tangerang mencatat 80 persen sampah organik sisanya 20 persen sampah plastik.
Lalu tahun 2017 hingga saat ini, sampah plastik mecapai 40 persen yang masuk ke TPA Rawa Kucing.
Kepala Seksi Pengurangan Sampah pada DLH Kota Tangerang Dika Agus mengatakan, sudah mengkaji bahwa di Kota Tangerang ini paling dominan adalah sampah plastik.
"Jika terus menerus sampah plastik yang masuk bisa terjadi overload. Maka itu, sebelum dibuang masyarakat harusnya memilah sampah plastik," kata di Pusat Pemerintahan Kota Tangerang, Senin (17/2/2020).
Ia menambahkan, kalau landfil yang ada akan cepat penuh bila sampah plastik terus berdatangan ke TPA Rawa Kucing.
Hal itu juga menyebabkan gas metan akan terperangkap di landfil tersebut.
"Bisa jadi, akan ada ledakan jika sampah plastik yang masuk di TPA Rawa Kucing. Karena sampah plastik bisa menimbulkan gas metan," terang Dika.
• Persija Jakarta Siap Tampil Ngotot saat Hadapi Madura United
• Kesaksian Mertua Ungkap Teddy Tinggal Bersama Lina di Apartemen: Cuma Bisa Nangis
Ia menjelaskan, langkah yang dilakukan pihaknya untuk pengurangan sampah plastik yakni sedekah sampah yang saat ini terus dijalankan.
Hal itu dilakukan, untuk memisahkan sampah organik dan non organik.
"Sedekah sampah ini dilakukan agar masyarakat sejak dini mulai melakukan pemilahan sampah, selanjutnya bisa diberikan kepada kami yang nantinya akan bisa kita olah agar mengurangi penumpukan sampah di TPA Rawa Kucing," ujarnya.
Dika berharap, masyarakat juga bisa ikut bekerja sama melakukan pemisahan sampah sebelum dibuang.
Apalagi, sampah plastik bisa diolah kembali untuk dijadikan sebuab kerajinan tangan.
"Beberapa wilayah di Kota Tangerang sudah mulai melakukan pengolahan sampah plastik untuk kerajinan tangan, bahkan ada juga sampah yang sudah diolah menghasilkan uang," tutup Dika.