Jari Bengkak karena Cincin Mainan, Annisa Akhirnya Bisa Tersenyum Usai Pulang dari Pos Damkar
Annisa (13), bisa meninggalkan pos Sudin Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (PKP) Jakarta Timur dengan senyum pada Senin (17/2/2020).
Penulis: Bima Putra | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra
TRIBUNJAKARTA.COM, KRAMAT JATI - Annisa (13), bisa meninggalkan pos Sudin Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (PKP) Jakarta Timur dengan senyum pada Senin (17/2/2020).
Cincin yang nyangkut di jari manis tangan kanannya sejak satu bulan lalu berhasil dilepas personel Sudin PKP Jakarta Timur.
Kasi Ops Sudin PKP Jakarta Timur Gatot Sulaeman mengatakan Annisa mengalami pembengkakan dan iritasi kulit akibat cincin tak bisa dilepas.
"Satu bulan yang lalu anak tersebut membeli cincin mainan, namun tidak bisa dilepas. Sehingga jarinya terluka," kata Gatot di Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (17/2/2020).
Annisa yang tercatat sebagai warga Kecamatan Kramat Jati awalnya hendak pergi ke Klinik meminta pertolongan melepaskan cincin.
Namun oleh tetangga, Annisa dan keluarganya disarankan menyambangi markas Sudin PKP Jakarta Timur yang lalu dituruti.
"Korban datang didampingi anggota keluarganya. Mulai penanganan pukul 12.50 WIB, selesai pukul 13.10 WIB. Cincinnya berhasil kita lepas dari jari korban," ujarnya.
Gatot menuturkan proses evakuasi dilakukan dengan cara memotong cincin menggunakan gergaji mesin ukuran kecil secara perlahan.
Bagi warga yang mengalami masalah serupa, personel Sudin PKP Jakarta Timur bahkan siap jemput bola datang ke rumah warga.
"Bila memang korban tidak bisa datang damkar siap jemput bola ke korban. Bisa menghubungi kita di 0822 9797 0113, 112, 021 8590 4904, atau 021 858 2150," tuturnya.
Cincin Tersangkut di Kelingking

Keputusan Anto (39), warga RT 08/RW 08 Kelurahan Gedong datang ke kantor sektor Damkar Jakarta Timur pukul 04.51 WIB tak sia-sia.
Dia hendak meminta bantuan personel Sudin Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (PKP) Jakarta Timur melepas cincin yang nyangkut di jarinya.
Kasi Ops Sudin PKP Jakarta Timur Gatot Sulaeman mengatakan cincin tersebut nyangkut di bagian kelingking tangan kanan Anto.
"Korban iseng masukin cincin ke jari kelingking. Ketika memasukkan cincin ke kelingking kanan mampet, tidak bisa dilepas," kata Gatot di Pasar Rebo, Jakarta Timur, Jumat (24/1/2020).
Di kantor sektor Pasar Rebo, Anto ditangani dua personel Sudin PKP Jakarta Timur yang sedang bertugas.
Menggunakan gerinda mini dan perkakas lain, proses evakuasi cincin dari jari Anton dengan cara dipotong dilakukan.
"Awal evakuasi pukul 04.55 WIB, selesai evakuasi pukul 05.20 WIB. Alhamdulillah evakuasi selesai enggak ada hambatan," ujarnya.
Tak hanya datang melapor, Gatot menuturkan Sudin PKP Jakarta Timur siap datang ke rumah warga bila diminta melepas cincin.
Warga bisa menghubungi nomor 112 atau 021 8590 4904, atau 021 858 2150, atau nomor WhatsApp Sudin PKP Jakarta Timur di 0822 9797 0113.
"Kami selalu siaga 1X24 jam, 100 persen gratis. Jadi kalau warga minta bantuan pelepasan cincin enggak perlu datang ke pos pemadam," tuturnya.
Evakuasi Cincin yang Tersangkut di Jari Warga
Sehari kemarin, Sudin Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (S Gulkarmat) Jakarta Barat tiga kali evakuasi cincin yang tersangkut di jari warga.
"Dalam sehari ada tiga orang yang dievakuasi. Dua kasus dilakukan di Sektor Tanjung Duren dan satu kasus di Sektor Tambora, Jakarta Barat," kata Kasie Ops Sudin Gulkarmat Jakarta Barat, Eko Sumarno saat dikonfirmasi, Selasa (21/1/2020).
Eko menuturkan, evakuasi dilakukan melakunan alat gerinda kecil oleh para petugas Gulkarmat yang memang sudah terlatih.
• Minta Anies Tak Sembarang Cabut Izin Diskotek, Ketua DPRD DKI: Ini Ibu Kota Bos!
• Pascainsiden Bunuh Diri, Lalulintas Lancar di Flyover Senen
Petugas harus berhati-hati agar proses pematahan cincin jenis aloy itu tak sampai mengenai jari warga.
Sesekali petugas menyiramkan air ke cincin tersebut agar kondisinya sedikit lembek.
Bahkan, jari warga juga harus dilapisi seng tipis untuk melindungi dari kemungkinan terkena gerinda.
Untuk menghilangkan ketegangan korban, petugas pun sesekali melemparkan canda sambil tangannya terus berusaha mematahkan cincin tersebut.
"Alhamdulilah evakuasinya berjalan lancar dan cincinnya sudah berhasil terlepas dari jari warga," kata Eko.
Eko memastikan proses evakuasi yang dilakukan Gulkarmat gratis. Untuk itu, bagi warga yang mengalami masalah serupa bisa datang ke kantor Gulkarmat terdekat.
"Semuanya gratis," kata Eko.