Usap Makam Putri Semata Wayangnya, Ayah Korban Susur Sungai: Dek, Maafin Bapak Ya
Saat tanah telah mengubur jasad Yasinta dengan bunga yang ditabur di atasnya, Suraji berjongkok seraya memandangi pusara sang anak.
Penulis: Siti Nawiroh | Editor: Siti Nawiroh
Suraji memanjatkan doa seraya dikuatkan oleh beberapa rekannya.
Saat tanah telah mengubur jasad Yasinta dengan bunga yang ditabur di atasnya, Suraji berjongkok seraya memandangi pusara sang anak.
Satu tangannya terlihat mengelus-elus tanah di pusara sang anak sedangkan seorang pria di belakangnya berusaha menguatkan.
"Dek, maafin bapak ya," ucap lirih Suraji.

Tumben
Suraji ingat betul hari terakhir saat sang anak berpamitan untuk mengikuti kegiatan pramuka.
Pria berusia 61 tahuns sempat heran dengan sikap sang anak.
"Tumben, hari itu dia minta uang jajan dobel sambil merengek ke saya. Tapi bukan dia suka maksa loh, biasa itu manja-manja dia kalau sama saya, sambil ketawa kok kalau merengek itu, sama ibunya juga," kata Suraji.
Suraji mengingat sang anak saat hendak berangkat mengikuti kegiatan pramuka tersebut.
Yasinta Bunga berangkat mengenakan hijab yang ditutupi topi pramuka.
Dijelaskan Suraji, putrinya itu masih mengenakan sepatu yang bolong bekas terbakar sewaktu kegiatan.
"Sebelah sepatunya bolong, bekas terbakar waktu kegiatan minggu lalunya, tapi masih dipakai dulu," kenang Suraji.
Kegelisahan Suraji
Suraji menceritakan kegelisahannya, ketika kejelasan nasib Yasinta Bunga tak terdengar.
• Reza Rahadian Ungkap Pesan BCL ke Putranya Setelah Ashraf Sinclair Wafat: Akan Selalu Ada Buat Noah
TONTON JUGA