Warga Cakung Gotong Keranda Jenazah Terjang Banjir hingga Menteng Tergenang Ketua DPRD Murka
Musibah banjir yang menggenangi rumah di Perumahan Aneka Elok, Penggilingan, Cakung, Jakarta Timur, membuat warga terpaksa gotong jenazah.
Penulis: Wahyu Aji Tribun Jakarta | Editor: Muhammad Zulfikar
TRIBUNJAKARTA.COM, CAKUNG - Musibah banjir yang menggenangi rumah di Perumahan Aneka Elok, Penggilingan, Cakung, Jakarta Timur, membuat warga terpaksa gotong jenazah melewatinya.
Hujan lebat mengakibatkan banjir di perumahan tersebut setinggi 30 cm hingga 50 cm yang menyulitkan warga.
Jenazah yang digotong warga menggunakan keranda itu diunggah oleh akun Twitter Koleksi Senna
@AnndySenna, Minggu (23/2/2020) pukul 08.26 WIB.
Tampak kurang lebih 10 orang menggotong jenazah keranda yang dibalut kain warna hijau.
Mereka menerabas banjir dengan ketinggian kurang lebih 50cm.
Berikut unggahan warga menggotong jenazah di tengah-tengah banjir itu :
Koleksi Senna
@AnndySenna
Prosesi pemakaman warga yang meninggal sedikit terhambat karena banjir, 23 Februari 2020 di Perumahan Aneka Elok , Penggilingan Cakung Jakarta Timur.
@infojakarta
@NTMCLantasPolri
@TMCPoldaMetro
#BanjirJakarta #BanjirJakarta2020 #banjir23februari2020
Beberapa warganet pun memberikan tanggapan terkait unggahan foto tersebut :
@tahupetismanis
Replying to
@AnndySenna
@Airin_NZ
and 3 others
Semoga husnul khotimah. Diberi kesabaran lebih utk kelg nya
@fajars24
Replying to
@AnndySenna
@TMCPoldaMetro
and 2 others
Al Fatihah untuk almarhum Palms up together
@aloysatrio
Replying to
@AnndySenna
@TMCPoldaMetro
and 2 others
ya ampun....kasihan sekali alm dan keluarga yang berduka.
Ketua DPRD murka Menteng banjir
Hujan deras yang mengguyur Jakarta, Minggu (23/2/2020), ternyata turut merendam pemukiman elite di Jalan Borobudur, Menteng, Jakarta Pusat.
Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi dan Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta Ida Mahmuda langsung meninjau ke lokasi.
Saat Prasetio tiba di lokasi, genangan air sudah tidak tampak lagi.
Namun, sejumlah petugas Dinas Sumber Daya Air (DSDA) tampak masih sibuk membongkar trotoar di depan LBH Jakarta yang baru saja direvitalisasi Pemprov DKI.
Adapun pembongkaran trotoar dilakukan lantaran tidak adanya katup pembuka bak kontrol saluran air yang berada tepat di bawah pedestrian itu.
Akibat sulitnya membuka saluran itu, petugas DSDA akhirnya membongkar paksa bak kontrok menggunakan bor breaker.

Ia menyebut, revitalisasi trotoar di sepanjang Jalan Diponegoro ini tidak saling bersinergi antar Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD).
"Di sini terjadi mampet, karena apa? Sudah ditutup jalan ini nih. Di sini antara Bina Marga dengan SDA tidak koordinasi," ucap Prasetio, Minggu, seperti dikutipPrasetio makin marah melihat banyaknya puing sisa proyek revitalisasi yang ternyata dibuang di saluran air di bawah trotoar itu.
Ia menyebut, proyek revitalisasi trotoar yang selama ini dilakukan Pemprov DKI hanya bagus di luar saja.
"Di situ tadi ada bekas kastin-kastin yang tidak diangkat. Jadi kelihatan luarnya saja bagus, tapi dalamnya hancur," ujarnya.
"Ini bukannya jadi bak malah merusak," tambahnya.
Prasetio menyebut, pihaknya juga menemukan tidak adanya katup pembuka bak kontrol saluran air di lima lokasi berbeda saat melakukan peninjauan.
"Kalau mau lebarin trotoar silahkan saja, tapi jangan sampai menutup bak kontrol yang ada di perumahan-perumahan masyarakat yang ada di sekitar Menteng dong," kata Prasetio.
RSCM Banjir
Hujan lebat yang mengakibatkan banjir Jakarta juga melanda Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) banjir.
Akibat RSCM banjir, beberapa peralatan kesehatan juga terendam.
Informasi RSCM banjir disampaikan oleh Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Indonesia, Agus Wibowo.
Agus menyampaikan informasi RSCM banjir melalui akun Twitter-nya @aw3126.
Dalam penelusuran Wartakotalive.com, informasi RSCM banjir kali pertama diunggah oleh akun NCWeber
@9C_weber, pada pukul 11.12 WIB.
CWeber
@9C_weber
Ini kerusakan Dept Radiologi RSCM:
.
1. Stationary xray ceiling
2. Fluoroscopy
3. Mammography
4. Stationary xray floor
5. Mobile xray
6. 2 unit ct scan
7. 1 unit ultra sound ‘accuson’
8. Seluruh PACS sistem diruang baca diduga terendam
9. 1 unit MRI siemens terendam
@Takviri
Kemudian informasi tersebut dikroscek oleh Agus. Lalu tak lama kemudian, Agus membenarkan bahwa RSCM banjir.
@aw3126
Pusdalops
@BNPB_Indonesia
sedang melakukan check dan verifikasi tentang banjir di #RSCM Jakarta
@BPBDJakarta
@KemenkesRI
#banjir #DKIJakarta https://twitter.com/9c_weber/status/1231431489922981888?s=21
@aw3126
Konfirmasi dari
@BPBDJakarta
bahwa benar #RSCM #DKIJakarta kebanjiran #DKIJakarta
@BNPB_Indonesia
@BPBDJakarta
@KemenkesRI
https://twitter.com/aw3126/status/1231439662893453312
@aw3126
#RSCM banjir di bagian Radiologi
Alat yg kebanjiran: Stationary xray ceiling, Fluoroscopy, Mammography, Stationary xray floor, Mobile xray, 2 unit ct scan,1 unit ultra sound ‘accuson’ terendam, Seluruh PACS sistem di ruang baca diduga terendam, 1 unit MRI siemens terendam
@aw3126
Pendataan secara detil #banjir #DKIJakarta #RSCM sedang dilakukan. Akan diupdate jika sudah lengkap datanya.
Atas kejadian RSCM banjir pun mendapatkan tanggapan beragam dari warganet.
Mereka kebanyakan menyayangkan kejadian RSCM banjir.
Berikut beberapa tanggapan RSCM banjir dari warganet :
@9C_weber
Replying to
@9C_weber
CT scan sempat terbakar, akhirnya panel listrik dimatiin.
Betapa ruginya, Alat2 serba muahal dan juga banyak pasien gak bisa dilayani, kasihan...
@normaindahw
Replying to
@9C_weber
and
@Takviri
Mahal banget ini semua, kalaupun diasuransikan, alat-alat ini semua ga bisa digunakan hari ini, kasian yg sakit
@positive_values
Replying to
@9C_weber
@Takviri
and 4 others
RSCM harus ambil tindakan hukum. Seumur2 di Jakarta belum pernah dengar RSCM kebanjiran.
Apa pak
@jokowi
@KSPgoid
@kemendagri
@Kemendagri_RI
masih belum mau bertindak juga? Ini bukan soal sabar saja, tapi kualitas managerial !
@pipokip
IMHO, bukan masalah untung rugi rumah sakit juga sih. Tapi masalahnya pasien-2 yang dirawat ini berlomba dengan waktu, bro. 2 minggu itu berharga untuk mereka.
@projowaskito
Replying to
@9C_weber
@Takviri
and 4 others
1 alat harganya bs utk modal nerusin normalisasi sungai..

Banjir Trending Topic
Hujan lebat telah menyebabkan sejumlah wilayah di Jakarta banjir.
Jakarta banjir setelah hujan lebat mengguyur beberapa jam sejak Sabtu (22/2/2020) malam hingga Minggu (23/2/2020) pagi.
Para warga melaporkan Jakarta banjir melalui Twitter.
Bahkan hingga Minggu (23/2/2020) pukul 04.18 hastag #banjir telah menjadi trending topic nomor satu di Twitter.
Dengan sebanyak 4.720 tweets.
Sementara di akun Twitter @TMCPoldaMetro, tampak para warga melaporkan banjir yang sudah melanda di kediamannya.
Dengan ketinggian air antara 30 cm hingga 120 cm.
Berikut beberapa tweet banjir yang diunggah di akun Twitter @TMCPoldaMetro :
@TMCPoldaMetro
04:08 #Banjir 80-120 cm di Jl. Anyar Menteng Jakarta Pusat dan sudah masuk kedalam rumah.
@TMCPoldaMetro
03:46 #Banjir 60-100 cm di depan Wika Jl. DI. Panjaitan Jakarta Timur, sementara tidak bisa dilintasi semua jenis ranmor.
@TMCPoldaMetro
03:45 #Banjir 80-120 cm, sementara Tikungan TL Halim Baru Jakarta Timur lalin dialihkan.
@TMCPoldaMetro
03:42 #Banjir 30-60 cm di Jl. Utan Kayu Selatan, Matraman, Jakarta Timur dan sudah memasuki rumah.
@sindycookies
@TMCPoldaMetro 03:38 #Banjir 30-40 cm di Cipinang Gading Raya Rawamangun Jakarta Timur.
@khoerinsholeh
@TMCPoldaMetro
03:31 #Banjir 30-50 cm di depan Kodam Jaya Jl. Mayjend Sutoyo Jakarta Timur, bagi kendaraan sejenis sedan dihimbau agar tidak melintas.
@TMCPoldaMetro
03:24 #Banjir 50-70 cm di Jl. Palbatu 3 Menteng Dalam Jakarta Selatan dan sudah memasuki rumah.
@FaullaIndah
13 Sungai di Jakarta Harus Dikeruk dan Perbaiki Tali Air
BERBAGAI wilayah Jakarta kembali dilanda banjir dan genangan saat curah hujan tinggi. Hal ini amat merepotkan dan membuat was was masyarakat.
Banjir cukup parah terjadi saat tahun baru lalu. Bahkan disebutkan seluruh kecamatan di Jakarta terdampak banjir dan genangan.
Terakhir, banjir dan genangan kembali terjadi pada Jumat (24/1/2020). BPBD Provinsi DKI mencatat terdapat 78 titik banjir kemarin terdapat 78 titik banjir.
Pengamat Tata Air, Heryanto, mengatakan tidak perlu lagi ada saling menyalahkan terkait banjir Jakarta.
"Khususnya pemerintah pusat maupun Pemprov DKI harus cepat melakukan penanganan darurat pasca banjir demi ketenangan masyarakat," ujar Heryanto di Jakarta, kemarin.
Heryanto merupakan praktisi tata air di Jakarta. Dia merupakan PNS yang terakhir menjabat Kasudin Tata Air Jakarta Barat.
Bahkan saat banjir tahun 2013, Heryanto ditunjuk sebagai koordinator normalisasi Waduk Pluit. Dia lalu melakukan sederet langkah tepat dan cepat dalam normalisasi waduk Pluit.
Kini, menurut Heryanto, pemerintah harus segera mengeruk 13 sungai besar di Jakarta. Kondisi ke 13 sungai itu sudah tidak baik. Kedalamannya sungai-sungai itu kini hanya 2 meter. Padahal normalnya adalah 5 meter.
Salah satu contohnya berdasarkan pengamatannya, kata Heryanto, kedalaman Sungai Pesanggrahan yang kini tinggal 2 meter. Seharusnya 5 meter.
"Itu harus dikeruk. Itu salah satu pemicu banjir. Terlalu banyak endapan lumpur di sungai, sehingga air dari saluran-saluran kecil tidak bisa mengalir ke sungai," kata Heryanto yang bergelar doktor di bidang tata air ini.
Penanganannya, kata Heryanto, cenderung mudah asal mau dilakukan secara bersama-sama.
Setiap sungai, kata Heryanto harus didatangkan 15 excavator amphibi, dan 20 dump truk untuk mengangkut endapan lumpur. Selain itu aparat baik Polri maupun TNI juga harus diajak terlibat.
"Pengerukan kali akan sangat membantu masalah banjir dan genangan. Ini juga akan membuat masyarakat tidak waswas lagi, karena pemerintah sudah mengambil langkah," ujar Heryanto.
Adapun 13 kali yang akan diusulkan pengerukan yaitu Ciliwung, Pesanggrahan, Kali Sunter, Buaran, Krukut, Kali Cakung, Kali Grogol, Mookervart, Kali Cipinang, Kali Baru Timur, Kali Jati Kramat, Kali Angke, dan Kali Baru Barat.
"Pemerintah pusat harus segera menormalisasi 13 sungai yang menyempit dan dangkal ini. Paling prioritas adalah Ciliwung, Kali Krukut di Kemang dan Pesanggrahan di Kembangan," ujar Heryanto yang telah melakukan survei lapangan di beberapa lokasi.
"Pekerjaan pengerukan sungai hingga kedalaman empat atau lima meter di tiap ruas sungai, butuh waktu sekitar tiga bulan dengan peralatan 15 alat berat ekskavator ampibi, 20 dump truk," ujar Heryanto menormalisasi Waduk Pluit, kawasan Kali Jodi, Kali Pakin Pasar Ikan, dan seabrek lainnya.
Editor: Mohamad Yusuf
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Warga Terpaksa Gotong Jenazah di Tengah Banjir Jakarta