Banjir Jakarta
Banjir di Gunung Sahari, Anak-anak Anggap Main di Kolam Ombak Ancol Gratis
Banjir yang merendam Jalan Gunung Sahari, Pademangan, Jakarta Utara pada Selasa (25/2/2020), dimanfaatkan anak-anak warga setempat untuk bermain air.
Penulis: Gerald Leonardo Agustino | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino
TRIBUNJAKARTA.COM, PADEMANGAN - Banjir yang merendam Jalan Gunung Sahari, Pademangan, Jakarta Utara pada Selasa (25/2/2020) siang, dimanfaatkan anak-anak warga setempat untuk bermain air.
Tak peduli sekotor apapun air yang menggenangi jalan tersebut, anak-anak yang terlihat berusia sekitar 7-13 tahun ini tetap sibuk sendiri bermain di tengah banjir.
Puluhan anak-anak ini dengan santainya berenang di air banjir, tepatnya di depan WTC Mangga Dua. Mereka juga tampak berlarian di tengah banjir dengan ketinggian mencapai 40-50 sentimeter di Jalan Gunung Sahari.
Bahkan, anak-anak ini tampak tambah senang ketika ada mobil yang melintas. Sebab, akan timbul gelombang di tengah banjir yang dianggap anak-anak ini seperti ombak.
Sesekali terdengar teriakan dari para anak-anak ini ketika gelombang muncul saat kendaraan melintas.
Anak-anak ini menganggap gelombang ini seperti ombak di kolam Ancol.
"Eh ada ombak, ada ombak. Ancol, Ancol," teriak gerombolan anak-anak ini.
Jafar (11), satu di antaranya sekian banyak anak-anak yang bermain di tengah banjir, mengaku sekolahnya diliburkan.
Siswa SDN Pademangan Barat 03 Pagi ini akhirnya bermain bersama teman-temannya di tengah banjir.
"Iya sekolah libur. Kita main-main aja ini om," kata bocah tersebut.
Jafar sendiri mengakui kalau bermain di tengah banjir sangat mengasyikkan. "Seru kayak di Ancol, kayak di Atlantis, tapi gratis," celetuknya.
Namun sayangnya, anak-anak ini sepertinya tidak diawasi orang tua mereka.
Ketika diingatkan agar tidak bermain di tengah banjir oleh sejumlah warga, anak-anak ini tetap tak peduli.
Mereka tetap berenang dan berlarian di tengah banjir yang merendam Jalan Gunung Sahari sejak dini hari hingga siang ini. Terpantau pada pukul 14.46 WIB, banjir di jalan ini belum surut secara signifikan.
Adapun banjir di Jakarta sudah terjadi sejak Minggu (23/2/2020) hingga Selasa (25/2/2020).
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengakui, banjir yang melanda ibu kota sejak pagi tadi telah menenggelamkan sedikitnya 290 dari 2.738 RW di DKI Jakarta.
Ia pun menyebut, jumlah ini bisa terus bertambah lantaran jajarannya sampai saat ini masih terus melakukan pendataan.
Jalan Lodan Raya di Depan Gerbang Ancol Banjir
Hujan yang mengguyur Jakarta dan sekitarnya sejak Senin (24/2/2020) malam hingga Selasa (25/2/2020) mengakibatkan banjir di sejumlah wilayah.
Salah satunya di Jalan Lodan Raya tepatnya di depan Gerbang Barat Ancol Taman Impian, Pademangan, Jakarta Utara.
Pantauan TribunJakarta.com pada sekitar pukul 12.00 WIB, Jalan Lodan Raya terendam banjir dengan ketinggian mencapai 50 sentimeter.
Asep (50), seorang pemilik warung di Jalan Lodan Raya, mengatakan bahwa banjir di jalan ini sudah terjadi sejak pagi.
"Tadi udah banjir dari jam 5.30 WIB, udah parah lah tadi pagi," kata Asep ditemui di lokasi.
Menurut Asep, banjir di jalan ini sudah dua kali terjadi sejak awal tahun.
Jalan Lodan Raya disinyalir banjir lantaran Kali Ancol yang berada di sebelahnya meluber karena hujan yang berlangsung berjam-jam.
"Kemarin pertengahan Februari juga banjir di sini, palingan sore sudah surut sih," kata Asep.
Dengan adanya banjir ini, kebanyakan yang berani menerobos jalan tersebut hanya pengendara mobil. Pemotor banyak yang tak berani menerobos.

Banjir di Jalan Karang Bolong Ancol

Jalan Karang Bolong Raya yang berada di Kelurahan Ancol, Pademangan, Jakarta Utara terendam banjir, Selasa (25/2/2020).
Banjir dengan ketinggian sekitar 30-60 sentimeter merendam beberapa titik di jalam tersebut.
Pantauan di lokasi sekitar pukul 11.00 WIB, beberapa titik di Jalan Karang Bolong tergenang.
Banjir di titik tersebut membuat pengendara motor kesulitan melintas. Sebab, ketinggiannya mencapai sekitar 50 sentimeter.
Titik kedua ada di Jalan Karang Bolong Raya yang mengarah ke kantor Kelurahan Ancol.
Di titik ini, banjir dengan ketinggian sekitar 60 sentimeter membuat pengendara motor tak berani melintas. Terpantau hanya kendaraan roda empat saja yang melintas.
Tak hanya itu, area belakang Apartemen Aston Marina di Jalan Karang Bolong Raya juga kebanjiran.
Petugas tampak memompa air keluar dari areal apartemen.
• Banjir di Harapan Mulya Bekasi Mengakibatkan Satu Nyawa Melayang
• Kapolres Tangsel Patroli di Area Banjir Perumahan Pondok Maharta, Pastikan Tidak Ada Pencurian
• Banjir di Cipinang Melayu kembali Mengakibatkan Korban Jiwa
Bencana banjir ini membuat warga di sekitar Jalan Karang Bolong Raya kesulitan beraktivitas.
Salah satunya Zainal (35), yang terpaksa pulang ke rumah keluarganya di kawasan Kampung Rambutan, Jakarta Timur, akibat banjir ini.
Zainal yang belakangan tinggal di sekitaran Jalan Karang Bolong Raya, hari ini berjalan kaki melintasi banjir.
Selain karena tak ada pengemudi ojek online yang menerima pesanannya, Zainal juga kebingungan mencari transportasi lain. Alhasil, ia harus berjalan melewati banjir hingga ke halte TransJakarta Ancol.
"Mau naik busway tapi kayaknya nggak beroperasi juga. Ini mau pulang ke (Kampung) Rambutan," kata Zainal sambil menenteng barang bawaannya.
Zainal memutuskan untuk pulang ke Kampung Rambutan setelah melihat banjir mulai terjadi sejak dini hari tadi.
"Dari tadi pagi sekitar jam 4.00 WIB itu udah banjir parah," kata dia.