Banjir Jakarta
Banjir Jakarta, PNS Bisa Cuti Maksimal 1 Bulan, Ini Syaratnya
Hujan lebat yang mengguyur Jakarta menyebabkan banjir di sejumlah wilayah sejak Selasa (25/2/2020) dini hari. PNS berhak cuti, ini syaratnya.
TRIBUNJAKARTA.COM - Hujan lebat yang mengguyur Jakarta menyebabkan banjir di sejumlah wilayah sejak Selasa (25/2/2020) dini hari.
Ketinggian banjir beragam di beberapa tempat.
Dengan situasi banjir seperti di Jakarta saat ini, sulit bagi pegawai negeri sipil (PNS) masuk kerja.
Apalagi, jika rumah mereka ikut terendam banjir.
Plt Kepala Biro Humas Badan Kepegawaian Negara (BKN) Paryono menjelaskan, aparatur sipil negara (ASN) berhak mengambil jatah cuti lewat mekanisme cuti alasan penting atau CAP.
"Syaratnya ada keterangan minimal dari (ketua) RT," kata Paryono kepada Kompas.com.
Lebih jauh, syarat yang dimaksud untuk izin libur tersebut berisi keterangan dari RT, yakni menerangkan kondisi bahwa PNS bersangkutan benar-benar sedang terkena musibah banjir.
"Syaratnya, PNS tersebut rumahnya terkena musibah banjir. Lamanya disesuaikan dengan kondisi, maksimal satu bulan," terang Paryono.
CAP merupakan hak bagi setiap ASN. Aturan CAP tertuang dalam Peraturan Badan Kepegawaian Negara Nomor 24 Tahun 2017 tentang Tata Cara Pemberian Cuti Pegawai Negeri Sipil.
Dalam aturan itu, PNS yang mengalami musibah kebakaran rumah atau bencana alam, seperti kebanjiran, dapat diberikan cuti karena alasan penting dengan melampirkan surat keterangan paling rendah dari ketua rukun tetangga (RT).
Cuti tersebut merupakan hak cuti PNS di luar dari cuti dasar yang diberikan untuk ASN, seperti cuti tahunan, cuti besar, cuti melahirkan, dan cuti di luar tanggungan negara.
Dengan demikian, dalam kondisi terjadinya musibah bencana alam seperti banjir, PNS berhak mendapatkan libur dan tetap mendapatkan gajinya dari negara.
Sebagai informasi, banjir menerjang kawasan Jabodetabek. Ketinggiannya bervariasi di sejumlah wilayah.
Berdasarkan informasi di akun resmi Twitter TMC Polda Metro Jaya, @TMCPoldaMetro, banjir dengan ketinggian 30-50 sentimeter merendam kawasan Poncol Gang 1, Kuningan Barat, Jakarta Selatan.
Sementara di Jalan Kayu Mas Timur Raya, Pulogadung, Jakarta Timur, ketinggian banjir dilaporkan sekitar 20 sentimeter.
Kemudian, banjir setinggi 50-60 sentimeter merendam RT 002 RW 001 Kelurahan Pegadungan, Jakarta Timur.
Di Jalan Sutomo 2, Cawang, Jakarta Timur, ketinggian air sekitar 30-40 sentimeter. Sementara itu, banjir di RT 008 RW 002 Kelurahan Kelapa Dua Wetan, Jakarta Timur, setinggi 30-40 sentimeter dan sudah masuk ke dalam rumah.
Di Kompleks Pulo Indah, Duri Kosambi, Jakarta Barat, ketinggian banjir sekitar 30-40 sentimeter.
Banjir juga terjadi di Jalan Anyar, Menteng, Jakarta Pusat, dengan ketinggian 30-50 sentimeter.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jakarta Banjir, PNS Boleh Ambil Cuti 1 Bulan", https://money.kompas.com/read/2020/02/25/154400926/jakarta-banjir-pns-boleh-ambil-cuti-1-bulan?page=all#page2
Anies Baswedan Sebut Gara-gara Curah Hujan Tinggi
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut tingginya curah hujan sebagai penyebab banjir yang merendam ratusan pemukiman warga di wilayahnya.
Hal ini disampaikan mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu saat meninjau Pintu Air Manggarai, Menteng, Jakarta Pusat.
"Curah hujannya luar biasa, penanganannya sekarang sedang kita kerjakan," ucapnya, Selasa (25/2/2020).
Hujan dengan intensitas tinggi sendiri mengguyur ibu kota sejak Senin (24/2/2020) malam hingga Selasa (25/2/2020).
Imbasnya, lebih dari 200 RW yang dari total 2.738 yang ada di Jakarta terendam banjir.
Jumlah ini pun diperkirakan masih akan terus bertambah lantaran Pemprov DKI sampai saat ini masih melakukan pendataan.
"Saat ini jumlah RW yang terdampak masih berjalan terus, di atas 200 RW yang terdampak dari 2.738 yang ada di Jakarta," ujarnya.
Tak hanya itu, banjir juga sempat merendam beberapa obyek vital, seperti kawasan Monumen Nasional (Monas), Istana Kepresidenan, hingga Bundaran HI.
Selain itu, lebih dari 100 sekolah, mulai dari tingkat TK, SD, SMP, sampai SMK terpaksa diliburkan akibat banjir.
Pohon Besar di Dekat Rumah Dinas Gubernur DKI Anies Baswedan Roboh

Pohon besar roboh di dekat rumah dinas Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan, kawasan Taman Suropati, Jakarta Pusat, Selasa (25/2/2020).
Menurut petugas dari Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta, Rahmat, mengatakan robohnya pohon ini terjadi pada sekira pukul 08.00 WIB.
Rahmat menyatakan, pohon ini tiba-tiba roboh saat setelah hujan mereda.
"Tiba-tiba saja pohonnya roboh, kira-kira pukul 08.00 WIB setelah hujan reda," kata Rahmat, saat ditemui, di lokasi, Selasa siang (25/2/2020).
Dia melanjutkan, saat itu dirinya sedang bekerja membersihkan sampah di Taman Suropati.
Tiba-tiba Rahmat mendengar suara kencang dan melihat pohon itu ambruk.
"Saya sedang memungut sampah, tiba-tiba dengar suara bruk, tahunya pohon ambruk," jelas Rahmat.
Tak ada korban atas insiden tersebut.
"Aman tidak ada korban," tegas Rahmat.
Pantauan TribunJakarta.com di lokasi, pohon yang roboh ini membikin bebatuan di trotoar jalan, rusak.
Sejumlah petugas yang mengenaka atribut dari Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta mengangkut sisa batang pohon tersebut.
Mereka menggunakan gerobak guna mengangkut batang pohon.
Anies Akui Lebih dari 200 RW di Jakarta Terendam Banjir

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengakui, banjir yang melanda ibu kota sejak pagi tadi telah menenggelamkan lebih dari 200 RW di wilayahnya.
Ia pun menyebut, jumlah ini bisa terus bertambah lantaran jajarannya sampai saat ini masih terus melakukan pendataan.
Hal ini disampaikan Anies saat meninjau ketinggian air di Pintu Air Manggarai, Menteng, Jakarta Pusat.
"Saat ini jumlah RW yang terdampak masih berjalan terus, sudah di atas 200 RW yang terdampak dari 2.738 RW yang ada di Jakarta," ucapnya, Selasa (25/2/2020).
Untuk melakukan pendataan dan penanganan banjir, Anies menyebut, dirinya telah meminta seluruh jajarannya turun langsung ke titik-titik banjir.
"Seluruh jajaran Pemprov bekerja di lapangan untuk membantu evakuasi daerah terdampak dan membangun pos pengungsian di wilayah terdampak itu," ujarnya.
"Pos kesehatan, pasokan kebutuhan pokok masyarakat kita siapkan di semua tempat," tambahnya.
• BREAKING NEWS Warga Cakung Ngamuk Pecahkan Kaca AEON Mall, Ada Coretan Pornografi di Dinding
• Kronologis Korban Tewas Akibat Tersetrum Saat Banjir di Bekasi: Hendak Cabut Stop Kontak Listrik
Lantaran belum bisa memastikan berapa jumlah RW terdampak banjir, Anies meminta masyarakat turut berperan aktif.
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini pun meminta masyarakat yang membutuhkan bantuan segera menghubungi pihaknya.
"Bagi masyarakat yang membutuhkan bantuan, kontak kami di 112 atau datang ke kelurahan terdekat," kata Anies.
Seperti diketahui, imbas hujan deras yang mengguyur sejak Senin (24/2/2020) malam hingga Selasa (25/2/2020) pagi, sejumlah wilayah di ibu kota kembali terendam banjir.
Banjir yang juga sempat merendam beberapa obyek vital, seperti kawasan Monumen Nasional (Monas), Istana Kepresidenan, hingga Bundaran HI.
Tak sampai di situ, lebih dari 100 sekolah, mulai dari tingkat TK, SD, SMP, sampai SMK terpaksa diliburkan akibat banjir.