Calon Jemaah Umrah Terlantar di Bandara
Arab Saudi Tutup Visa Umrah, Pengusaha Travel Bingung Nasib Calon Jemaahnya
Banyak warga Indonesia yang sudah mendaftarkan diri sebagai calon jemaah umrah dan dalam waktu dekat diberangkatkan, tapi kini tak bisa terbang.
Penulis: Bima Putra | Editor: Erik Sinaga
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra
TRIBUNJAKARTA.COM, CIPAYUNG - Keputusan pemerintah Arab Saudi menghentikan penerbitan visa Umrah dan umum karena virus Corona dikhawatirkan berbuntut panjang.
Pasalnya banyak warga Indonesia yang sudah mendaftarkan diri sebagai calon jemaat umrah dan dalam waktu dekat diberangkatkan.
Satu pengusaha travel Haji dan umrah, Chosnan Fauzi mengaku khawatir nasib calon jemaat Umrah yang sudah mendaftar lewat mendaftar ke pihaknya.
"Ada 42 orang jemaat kami yang berangkat dari Jakarta tanggal 20 Maret 2020. Mayoritas sudah membayar sebanyak 90 persen," kata Chosnan di Cipayung, Jakarta Timur, Kamis (27/2/2020).
Meski hingga kini para jemaat belum mempertanyakan nasib mereka yang terdampak keputusan dari otoritas Arab Saudi.
Dia mengaku belum tahu harus memberi penjelasan bila ditanya jemaat karena urung dapat keterangan resmi dari pemerintah.
"Kami (pengusaha travel) berharap pernyataan dari pemerintah terkait penutupan dan mekanisme refund-nya (ongkos)," ujarnya.
Chosnan menuturkan pengembalian ongkos keberangkatan jemaat jadi masalah yang perlu diperhatikan pemerintah.
Alasannya pengusaha travel Haji dan Umrah sudah mempersiapkan segala akomodasi terkait keberangkatan jemaat.
Merujuk pengalaman mengurus refund tiket pesawat untuk keberangkatan jemaat, butuh waktu satu tahun hingga proses beres.
"Berdasarkan pengalaman yang sudah-sudah bahkan tiket yang dijual maskapai untuk jemaat umrah kebanyakan enggak bisa di-refund," tuturnya.
• Video Detik-detik Wanita Hamil Tewas Tertabrak Mobil, Sang Suami Jadi Saksi Mata
• Ogah Diadopsi, Anak Tertua dari 6 Yatim Piatu di Balikpapan: Nek, Jangan Kasih Kami ke Orang Lain
• Bilik Asmara untuk Napi dan Warga Binaan Perempuan Lebih Sulit Direalisasikan
Chosnan menyebut lamanya waktu tak lepas dari lokasi kantor maskapai yang melayani keberangkatan jemaat berada di luar negeri.
Masalah serupa dialami saat dia hendak mengurus refund pemesanan hotel yang sudah dipesan sebelum jemaat berangkat.
"Saya biasanya pakai maskapai Saudia, Lion Air, Etihad, Flynas dan Garuda. Kalau maskapai luar negeri alasan mereka tunggu approval dari kantor pusat di Dubai, dan lainnya," lanjut Chosnan.