Sebelum Dibawa ke Gorong-gorong, Jasad Delis Sempat Disimpan & Ditinggal Bekerja oleh Sang Ayah

Terungkap sudah pembunuh Desi Sulistina atau Delis (13) yang jasadnya ditemukan digorong-gorong sebulan lalu.

Penulis: Siti Nawiroh | Editor: Kurniawati Hasjanah
(KOMPAS.COM/IRWAN NUGRAHA)
Kepala Polres Tasikmalaya Kota AKBP Anom Karibianto merilis pengungkapan kasus siswi SMPN 6 Tasikmalaya yang tewas di gorong-gorong sekolahnya, Kamis (27/2/2020) siang. 

Sebelum ditemukan tak bernyawa di gorong-gorong depan sekolahnya, DS sempat dilaporkan hilang.

Saat itu, ayah kandungnya sempat mengungkap keberadaan anaknya kepada pihak sekolah.

Hal itu diungkapkan langsung Wakil Kepala Sekolah tempat DS bersekolah, Saefulloh.

Ia mengatakan bahwa pihak sekolah sempat ikut mencari keberadaan DS yang dilaporkan hilang pada Kamis (23/1/2020).

Pihak sekolah mendapat kabar jika siswi SMP tersebut tidak kunjung pulang ke rumahnya.

Kemudian pihak sekolah mencoba menemui ayah DS yang diketahui sudah bercerai dengan ibu kandung korban.

Takjub Lihat Cara Nagita Slavina Gendong Kiano, Baim Wong ke Raffi Ahmad: Cocok Anak Kedua Bro!

Pihak sekolah menemui ayah kandung DS di tempat kerjanya di sebuah rumah makan pada Jumat (24/1/2020).

Ketika itu, sang ayah memyebut bahwa DS ada padanya dan meminta pihak sekolah tidak khawatir.

"Saat menanyakan ke ayahnya saat Jumat, ayahnya bilang anaknya sudah ada di rumahnya. Jadi, kami pun pihak sekolah sudah tenang waktu itu karena menganggap anak itu sudah sama ayahnya," ungkap Saefulloh.

Karena merasa DS sudah ditemukan keberadaannya, pihak sekolah pun menghentikan pencarian.

Wati Candrawati (46), ibu kandung Delis, mengaku lega penyebab kematian putri sulungnya itu sebagai tindak kejahatan, saat ditemui di rumahnya, Rabu (26/2/2020) malam.
Wati Candrawati (46), ibu kandung Delis, mengaku lega penyebab kematian putri sulungnya itu sebagai tindak kejahatan, saat ditemui di rumahnya, Rabu (26/2/2020) malam. (Tribun Jabar/Firman Suryaman)

Namun ternyata Saeful jusru mendapat kabar jika DS ditemukan meninggal dunia di gorong-gorong depan sekolah.

"Kami langsung kaget menerima kabar duka itu. Kami telepon ibu Kepala Sekolah, ternyata beliau pun sampai lemas mendengar kabar itu," terang Saeful.

Belakangan, ayah DS, Budi Rahmat (45) akhirnya angkat suara terkait kematian anaknya.

Suasana Kediaman BCL Setelah 7 Hari Ashraf Sinclair Wafat, Para Asisten Sibuk Lakukan Ini

Budi menjelaskan alasan dirinya sempat menghilang tanpa kabar sejak anaknya ditemukan tak bernyawa di gorong-gorong.

"Kenapa saya seperti menghilang, karena saya masih syok, Pak, saya geumper (gugup) selama ini dan tak mau bertemu orang tak dikenal," katanya.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved