Tak Masuk Kerja 3 Hari, Wanita Ini Ditemukan Membusuk Setelah Diperkosa dan Dibunuh Siswa SMK
Seorang wanita berinsial RP (38) di Jayapura ditemukan tewas membusuk di kediamannya, pada Rabu (26/2/2020).
Penulis: Rr Dewi Kartika H | Editor: Muji Lestari
Pada video yang dibagikan Alfonso Situmorang, terlihat seorang perempuan mangis tersedu-sedu di sekitar lokasi penemukan jenazah Kristina Br Gultom.
Perempuan yang menangis meraung-raung itu diduga sebagai ibu korban, yang terdengar dari kata-kata yang diucapkannya, yang menyebut ingin melihat wajah putrinya.
Jenazah Kristina Br Gultom telah dievakuasi dari lokasi penemuan menggunakan mobil ambulans.
Ambulans tersebut milik Dinas Kesehatan Pemkab Tapanuli Utara.
Terlihat warga sangat banyak yang berada di lokasi penemuan jenazah Kristina Br Gultom.

Dari percakapan yang terdengar di video, Kristina Br Gultom sedang PKL di kantor pemerintahan.
Ada yang menyebut di Kantor Dispora Tapanuli Utara, dan ada juga yang menyebut di Kantor Bupati Tapanuli Utara,
Kristina ditemukan oleh ayahnya, Sardi Gultom dan sejumlah warga lainnya yang memang melakukan pencarian, setelah Kristina tidak pulang ke rumah dan tak bisa dihubungi.
Jenazah korban dievakuasi sekitar pukul 11.20 menuju Rumah Sakit Tarutung untuk divisum.
Sementara polisi masih berada di lokasi penemuan mayat, dan telah membuat police line.
Dikabarkan terduga pelaku sdah diamankan dikantor Polres Taput untuk dimintai keterangan.
Kasubbag Humas Polres Tapanuli Utara, Aiptu Sutomo M Simaremare mengatakan Polres Tapanuli Utara berjanji segera mengungkap kasus kematian Kristina Br Gultom siswi SMK Swasta Karya Tarutung yang diduga diperkosa sebelum dibunuh.
"Polisi sedang mendalami kasus kematian Kristina ini,"ujar Sutomo M Simaremare.
Kata Sutomo, Kristina Br Gultom merupakan siswi kelas XII, SMK Karya Tarutung, warga Dusun Barbaran Huta Pangguan, Desa Hutapea Banuarea, Kecamatan Tarutung, Kabupaten Tapanuli Utara.
Sehari-hari tinggal bersama kedua orang tuanya dan sedang menjalani praktik kerja lapangan di Kantor Dispora Taput.