Antisipasi Virus Corona di DKI

Gubernur Anies Baswedan Minta Warga Hindari Klub Tempat Warga Depok Tertular Corona

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, meminta warganya untuk menghindari lokasi-lokasi yang diduga menjadi tempat penularan virus corona.

Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Muhammad Zulfikar
TRIBUNJAKARTA.COM/DIONISIUS ARYA BIMA SUCI
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat ditemui di Balai Kota, Gambir, Jakarta Pusat, Senin (2/3/2020). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci

TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta warganya untuk menghindari lokasi-lokasi yang diduga menjadi tempat penularan virus corona (Covid-19).

Hal ini disampaikan Anies saat menggelar konferensi pers di Balairung, Balai Kota, Gambir, Jakarta Pusat.

"Jadi kita mengimbau kepada masyarakat, untuk satu, jangan bepergian ke lokasi-lokasi yang sudah dinyatakan sebagai tempat yang terjangkiti," ucapnya, Senin (2/3/2020).

"Hindari tempat itu," tambahnya menjelaskan.

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini pun menyebut, pihaknya kini tengah malakukan pemeriksaan terhadap para pegawai di tempat hiburan yang diduga menjadi lokasi penularan virus corona.

"Ada tempat yang sudah disebut tempat hiburan yang di situ dideteksi penularan. Petugas kita sedang periksa ke sana dan juga (periksa) petugas yang bekerja di lokasi itu," ujarnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, seorang perempuan yang bekerja sebagai guru dansa merupakan satu dari dua orang WNI positif terinfeksi virus corona.

Perempuan berusia 31 tahun itu kini diisolasi di RSPI Sulianti Saroso, Jakarta Utara, setelah tertular temannya seorang WNA asal Jepang.

Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengatakan, perempuan itu tertular setelah berdansa dengan WNA Jepang di sebuah klub di Jakarta.

"Namanya Klub Paloma, ini baru ditracking sama Dinad Kesehatan," kata Terawan di RSPI Sulianti Saroso, Senin (2/3/2020).

Terawan menuturkan, Klub Paloma tengah dalam proses pengecekan oleh petugas kesehatan.

Menurut dia, klub tersebut tidak akan sampai ditutup. Namun, saat ini pegawai klub tersebut juga akan menjalani proses pengecekan dari petugas kesehatan.

"Enggak, ngapain ditutup, kita harus melihat rasional. Kita cek," kata Terawan.

"Kita cek semua pegawai, karena konsep begini tidak semua yang kontak langsung itu akan terinfeksi," jelas Terawan.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved