Virus Corona di Indonesia
Tanggapan Menteri Kesehatan Terkait Melonjaknya Harga Masker
Terawan kemudian mengimbau masyarakat Indonesia agar tidak terlalu paranoid terkait adanya dua orang WNI yang positif terinfeksi virus corona.
Penulis: Gerald Leonardo Agustino | Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino
TRIBUNJAKARTA.COM, TANJUNG PRIOK - Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto buka suara soal harga masker yang belakangan melonjak drastis imbas dari wabah virus corona yang mendunia.
Namun, komentar Terawan terkait kenaikan harga masker cenderung tak relevan dengan pertanyaan yang diajukan.
Menkes berkelakar bahwa tidak seharusnya masker dipakai orang-orang yang sehat. Ia lalu merujuk pada wartawan dalam konferensi pers di RSPI Sulianti Saroso yang kebanyakan memakai masker.
"Kamu enggak sakit kok pakai masker? Bikin harga mahal," ucap Terawan di RSPI Sulianti Saroso, Senin (2/3/2020).
Terawan kemudian mengimbau masyarakat Indonesia agar tidak terlalu paranoid terkait adanya dua orang WNI yang positif terinfeksi virus corona.
Dikatakan Menkes, paranoid justru akan menurunkan sistem imunitas atau kekebalan tubuh seseorang.
Hal itu akan membuat seseorang rentan terserang penyakit.
• Penyelundup Narkoba di Lapas Salemba Dapat Upah Rp 50 Ribu, Sabu Diselipkan di Sop Iga
"Imunitas akan turun jika kekhawatiran berlebihan yang tidak pada tempatnya. Itu membuat imunologis kita turun, psikoneuro imunologis," ucapnya.
Selain itu, Terawan juga menegaskan bahwa kontak fisik tidak akan serta merta menularkan virus corona.
Yang terpenting, kata Terawan, corona akan mudah menyerang tubuh bila kondisi imunitas tidak maksimal.
"Tidak semua yang kontak (fisik) akan sakit. Yang sakit yang imunitas tubuhnya rendah. Itu yang harus menjadi prinsip," tegasnya.
"Karena itu, nomor satu cara menjaga kita bukan dengan panik atau paranoid, khawatir. Namun dengan menjaga imunitas tubuh kita, kalau sakit pakai masker, kalau sehat ya enggak usah," imbuh dia.
Sebelumnya, dua pasien positif corona di RSPI Sulianti Saroso masuk pada 1 Maret 2020 lalu.
Kedua pasien yang merupakan ibu dan anak warga Depok itu dirujuk dari RS Mitra Keluarga Depok dan saat ini masih diisolasi di RSPI Sulianti Saroso.