Virus Corona di Indonesia

2 Orang Warganya Terjangkit Corona, Ketua RW: Kami Waspada Tapi Tidak Panik

Ketua RW tempat dua pasien tinggal, Edi Suhandi mengatakan kabar tersebut jadi pukulan telak bagi warganya yang mengenal pasien.

Penulis: Bima Putra | Editor: Wahyu Aji
TRIBUNJAKARTA.COM/BIMA PUTRA
Ketua RW tempat dua pasien yang terjangkit Corona tinggal, Edi Suhandi saat memberi keterangan di Sukmajaya, Depok, Senin (2/3/2020). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra

TRIBUNJAKARTA.COM, SUKMAJAYA - Pengunguman ibu dan anak warga satu perumahan di Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok terjangkit Corona mendapat respon beragam.

Ketua RW tempat dua pasien tinggal, Edi Suhandi mengatakan kabar tersebut jadi pukulan telak bagi warganya yang mengenal pasien.

"Di lingkungan orangnya baik, karena dia selalu berkoordinasi mengenai kegiatan dia sebagai seorang seniman. Jadi kita merasa prihatin, kaget, dengan adanya ini," kata Edi di Sukmajaya, Depok, Senin (2/3/2020).

Namun dia memastikan warganya tak panik, terlebih sampai angkat kaki dari rumah karena khawatir terpapar virus Corona.

Mereka waspada menjaga kesehatan dan tak menelan bulat-bulat informasi terkait virus Corona yang belum pasti kebenarannya.

"Warga bertahan di rumah masing-masing, karena kita saling menjaga kesehatan masing-masing. Jadi tidak terlalu dipedulikan tapi waspada," ujarnya.

Warga tak panik karena pemerintah bergegas melakukan penanganan, termasuk dengan cara penyemprotan disinfektan.

Merujuk hasil komunikasi via telepon antara Ketua RT setempat dengan ibu usia 64 dan anaknya yang berusia 31 tahun.

Edi menuturkan kondisi kedua pasien yang kini dirawat di RSPI Sulianti Saroso, Jakarta Utara sudah berangsur membaik.

"Informasi sudah agak membaik. Komunikasi dengan langsung dengan pak RT, tadi sore pak RT teleponan dengan ibunya," ujarnya.

Warga Depok yang sakit bisa minta masker ke puskesmas

Warga Kota Depok yang merasa tak sehat bisa secara langsung meminta bantuan masker kepada Dinas Kesehatan Kota Depok.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Depok, Sidik Mulyono mengatakan pihaknya baru saja dapat bantuan 10 ribu masker.

"Masker kita dapat bantuan dari Pemprov Jawa Barat, pak Gubernur langsung yang memberikan ke Wali Kota. Sebanyak 10 ribu masker," kata Sidik di Sukmajaya, Depok, Senin (2/3/2020).

Dalam waktu dekat 10 ribu masker tersebut bakal didistribusikan ke masing-masing Puskesmas yang tersebar di 11 Kecamatan.

Namun hanya warga yang sedang sakit berhak meminta bantuan masker guna mencegah penularan penyakit saat kontak langsung.

"Bisa ke Puskesmas, besok juga langsung kita siapkan kalau memang dibutuhkan. Kita akan berikan kepada orang yang membutuhkan, kalau yang sehat enggak perlu," ujarnya.

Sidik menuturkan pemerintah lewat Kementerian Kesehatan sepakat masker hanya diperuntukkan untuk orang sakit dan petugas medis.

Menurutnya dibanding membeli masker, warga yang khawatir terjangkit virus Corona lebih baik menggalakan gerakan hidup sehat.

Berolahraga, istirahat cukup, mengkonsumsi makanan yang bergizi, dan bila memungkinkan mengkonsumsi vitamin.

"Karena ini juga masalah pemahaman penggunaan masker, jadi jangan gara-gara orang sehat berebut menggunakan masker akhirnya masker jadi langka di pasaran," tuturnya.

Wali Kota Depok Sebut Lebih Dari 50 Warga Depok Terindikasi Corona

Wali Kota Depok Mohammad Idris membenarkan dua warganya positif terjangkit virus corona.

Dalam konferensi persnya, Idris mengatakan warganya yang positif virus corona tinggal di salah satu perumahan di Sukmajaya, Depok.

Lanjut Idris, korban sempat menjalani perawatan di Rumah Sakit Mitra Keluarga Depok.

Diduga, ada lebih dari 50 orang yang juga terindikasi corona di Rumah Sakit tersebut lantaran berinteraksi dengan korban.

"Yang positif corona ada dua orang, yang terindikasi diatas 50 orang. Yang diatas 50 orang ini yang kontak langsung dengan korban," ujar Idris di Balai Kota Depok, Pancoran Mas, Senin (3/3/2020).

Idris berujar, dari 50 orang lebih tersebut diantaranya merupakan perawat yang ada di rumah sakit.

Saat ini, perawat tersebut pun sudah diistirahatkan dari pekerjaannya sementara.

Terakhir, Idris mengatakan pihaknya tengah berkoordinasi mencari data dan kediamaan 50 orang lebih yang terindikasi virus corona.

Benarkan 2 warganya positif virus corona

Wali Kota Depok Mohammad Idris di Balai Kota Depok, Pancoran Mas, Kota Depok, Senin (3/3/2020).
Wali Kota Depok Mohammad Idris di Balai Kota Depok, Pancoran Mas, Kota Depok, Senin (3/3/2020). (TRIBUNJAKARTA.COM/DWI PUTRA KESUMA)

Presiden Republik Indonesia Joko Widodo mengumumkan ada dua warga negara Indonesia (WNI) yang positif terkena virus corona.

Diketahui, dua WNI yang positif corona tersebut merupakan warga Kota Depok, Jawa Barat.

Menanggapi hal tersebut, Wali Kota Depok Mohammad Idris pun tak menampik bahwa dua warga positif terjangkit virus mematikan itu.

"Ada dua yang positif orang tua dan anak, sementara dua orang ya," kata Idris dalam konferensi pers di Balai Kota Depok, Pancoran Mas, Kota Depok, Senin (3/3/2020).

Idris mengatakan, warganya yang positif terkena virus corona tersebut tinggal di salah satu perumahan di Sukmajaya, Depok.

"Saya belum cek langsung," kata Idris.

Terakhir, Idris mengatakan pihaknya sudah berkoordinasi dengan sejumlah pihak untuk menanggulangi kasus mematikan ini.

Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto menjelaskan, dua WNI yang positif virus corona sempat berinteraksi dengan warga negara asal Jepang.

Pada tanggal 14 Februari yang bertepatan dengan Hari Valentine WNI yang berprofesi sebagai guru dansa itu bertemu dengan temannya.

"Jadi dia guru dansa. Sempat berdansa dengan teman dekatnya yang WN Jepang ini tanggal 14 Februari," kata Terawan di Rumah Sakit Sulianti Saroso, Senin (2/3/2020).

Setelah berdansa dengan warga Jepang tepatnya pada 14 Februari WNI ini kemudian batuk dan rawat jalan di rumah sakit.

"Tanggal 16 dia batuk, merasa ngga enak lalu rawat jalan ke rumah sakit. Setelah pulang masih merasa ngga nyaman. Kalau ngga salah tanggal 26 Februari dirawat karena batuk ngga hilang-hilang, ada sesak dan demam sedikit," kata Terawan.

Menurutnya, tanggal 28 Februari, WN Jepang itu menelepon teman dansanya dan memberitahu dirawat di Malaysia karena positif virus corona.

Dari informasi yang didapat Tribun, wanita berusia 31 tahun itu menghadiri acara multinasional di klub dansa kawasan Kemang, Jakarta Selatan.

Rumah Korban Ikut di Isolasi

Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mendatangi RSPI Sulianti Saroso, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (2/3/2020).
Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mendatangi RSPI Sulianti Saroso, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (2/3/2020). (TRIBUNJAKARTA.COM/GERALD LEONARDO AGUSTINO)

Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto di Istana Kepresidenan, Jakarta menjelaskan, pihkanya sudah melakukan penangan kepada dua orang Indonesia yang dinyatakan positif virus corona atau Covid-19.

Keduanya masih menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Sulianti Saroso, Jakarta Utara.

Tak hanya itu, rumah korban yang berada di depok pun ikut dilakukan isolasi untuk mencegah penyebaran virus corona.

“Sudah melakukan isolasi rumah. Terkenanya di Depok,” katanya.

Kondisi terkini pasien

Terawan menjelaskan kondisi pasien positif corona dalam keadaan baik-baik saja.

Ia juga mengatakan keduanya bisa makan dan berkomunikasi secara baik, bahkan bermain ponsel.

"Jadi saya udah nengok, ngecek, semuanya, pasien dalam kondisi baik."

"Ndak ada demam, ndak ada sesak, ndak ada apa-apa."

"Makan, komunikasi juga baik, HP-HPnan (mainan HP) sendiri juga bisa," jelas Terawan pada awak media di RSIP Sulianti Suroso, Senin.

Terawan pun menegaskan kedua pasien dalam kondisi sehat.

"Menurut saya, sehat lah dia," katanya.

Saat ini, mereka tengah berada di ruang isolasi, dimana tempat tersebut terpisah dari gedung-gedung rumah sakit lainnya.

"Dia ada di ruang isolasi, terpisah sendiri gedungnya," ucap Terawan.

Lebih lanjut, Terawan membeberkan kronologi lengkap kedua pasien tersebut terinfeksi Covid-19.

Pasien positif corina, yang Terawan katakan sebagai guru dansa, melakukan kontak langsung dengan warga negara Jepang saat mereka melakukan dansa pada 14 Februari 2020 lalu.

Dua hari setelahnya, yakni 16 Februari, mereka merasakan batuk-batuk dan memutuskan untuk memeriksakan diri ke rumah sakit.

Baru pada 26 Februari keduanya meminta untuk dirawat karena batuknya tak kunjung hilang.

Selain batuk, mereka juga mengalami demam dan sesak napas.

Berikut ini kronologi lengkap dua orang Indonesia terjangkit corona berdasarkan penjelasan Terawan Agus Putranto:

14 Februari 2020: Berdansa dengan warga negara Jepang

16 Februari 2020: Batuk-batuk dan rawat jalan ke rumah sakit.

26 Februari 2020: Mengajukan diri dirawat di rumah sakit karena batuk tak kunjung hilang, serta mengalami sesak napas dan demam.

28 Februari 2020: Dihubungi pihak kesehatan Malaysia, mengatakan warga negara Jepang yang melakukan kontak dengannya dinyatakan positif corona.

29 Februari 2020: Dirujuk untuk pindah ke RSIP Sulianti Suroso.

1 Maret 2020: Dilakukan pengecekan.

2 Maret 2020: Hasil tes keluar dan dinyatakan positif.

Terawan menuturkan, kedua pasien tersebut masih akan menjalani pengecekan ulang untuk mengetahui kondisi ke depannya.

"Ini kondisi virusnya positif ternyata, ya nanti dievaluasi ulang."

"Kalau udah 14 hari dicek, kalau udah negatif ya kita kembalikan lagi. Sekarang diisolasi," terang Terawan, Senin, dilansir Tribunnews.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan dua orang di Indonesia positif corona pada Senin.

"Dicek dan tadi pagi saya dapat laporan dari Pak Menkes bahwa ibu ini dan putrinya positif corona," ungkap Jokowi, dikutip dari Kompas.com. (*)

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved