Virus Corona di Indonesia
Cerita Firni Soal Kepanikan Efek Virus Corona di Depok, Pedagang Sampai Tak Berani Masuk Komplek
Firni, WNI yang baru saja kembali dari Natuna setelah diobservasi menuturkan kepanikan warga yang terjadi akibat virus corona di Depok.
Penulis: Kurniawati Hasjanah | Editor: Siti Nawiroh
TRIBUNJAKARTA.COM - Sosok Firni, WNI yang baru saja kembali dari Natuna setelah diobservasi menuturkan kepanikan warga yang terjadi akibat virus corona di Depok.
Firni menuturkan hal tersebut lantaran dirinya kini bertempat tinggal di rumah sang kakak di kawasan Depok, Jawa Barat yang berdekatan dengan kediaman dua WNI yang positif virus corona.
Hal tersebut diungkapkannya saat menjadi narasumber di acara Indonesia Lawyers Club (ILC) dilansir pada Rabu (4/3/2020).
TONTON JUGA:
Mulanya, Firni menjelaskan dirinya sempat tinggal di Wuhan, China untuk mengikuti sang suami.
"Saya termasuk salah satu alumni dari Natuna. Kebetulan saat kembali ke Indonesia, saya tinggal satu komplek dengan orang yang terkena virus."
"Saya pribadi kaget, 'kok kebetulan banget ketemu lagi'," ucap Firni.
• NISN Tak Ditemukan Saat Daftar KIP Kuliah untuk SNMPTN 2020 Online? Berikut Solusinya
Lebih lanjut, Firni menyatakan, ia baru saja keluar dari Natuna sekitar 15 Februari 2020, kemudian ia pulang ke rumah mertua di Solo.
Selanjutnya, Firni baru kembali ke Depok sekitar 26 Februari 2020.
"Sebenarnya kita rada khawatir dengan warga. Ini ada orang lulusan Natuna yang menyebabkan dan segala macam."

"Untuk itu, saya ingin menegaskan tak pernah kenal dan kontak langsung dengan pasien virus corona," jelas Firni.
Meski demikian, Firni menilai terdapat kepanikan yang terjadi di kawasan komplek tempatnya tinggal.
"Terjadi kepanikan karena beritanya luar biasa heboh dan menakutkan. Di hari pengumuman WNI tersebut positif virus corona, langsung rumahnya banyak didatangi wartawan dan petugas," tegas Firni.
• Curhat Pilu Cewek Nekat Peras Pria Hidung Belang Usai Diajak Berhubungan
Dengan kedatangan awak media dan petugas itu, Firni menilai warga mengalami ketakutan terkena.
"Akibatnya ada anak yang tak sekolah, tidak kerja terus mengungsi. Ada juga beberapa pedagang sayur dan ojek online takut," imbuh Firni.