Virus Corona di Indonesia

Cerita Firni Soal Kepanikan Efek Virus Corona di Depok, Pedagang Sampai Tak Berani Masuk Komplek

Firni, WNI yang baru saja kembali dari Natuna setelah diobservasi menuturkan kepanikan warga yang terjadi akibat virus corona di Depok.

Penulis: Kurniawati Hasjanah | Editor: Siti Nawiroh
YouTube/Indonesia Lawyers Club
Cerita Firni Soal Kepanikan Efek Virus Corona di Depok, Pedagang Sampai Tak Berani Masuk Komplek 

Melihat hal tersebut, Firni menuturkan, akibat adanya pemberitaan yang berlebihan membuat adanya asumsi jika satu komplek tersebut terkena virus corona.

Dody Setiawan
Dody Setiawan (YouTube/Indonesia Lawyers Club)

Untuk itu, Firni meminta agar pihak terkait melakukan sosialisasi agar kepanikan berkurang.

"Secara pribadi karena pengalaman di Wuhan, saya tenangkan mereka dan kekhawatirannya tak berlebih," jelas Firni.

Sementara itu, suami Firni, Dody Setiawan menganggap kepanikan warga merupakan hal wajar terlebih mereka sudah melihat berita sebelumnya terkait virus corona di Wuhan.

Nagita Slavina Kesal Lihat Sikap Rafathar ke Sang Ayah saat Pamitan, Raffi Ahmad: Kok Kayak Gitu?

"Yang perlu ditekankan lagi upaya pemerintah untuk menyakinkan lagi masyarakat khususnya di Depok untuk tenang, semuanya akan baik-baik saja tetapi tetap waspada," ujar Dody Setiawan.

Mendengar penjelasan kedua warga Depok tersebut, Karni Ilyas sebagai host mempertanyakan kebenaran isu yang beredar.

"Tetapi apa benar sampai ojek online tak berani bawa penumpang ke situ dan tukang sayur juga tak mau ke sana?" tanya Karni Ilyas.

Firni
Firni (YouTube/Indonesia Lawyers Club)

"Kalau semuanya enggak tetapi ada beberapa yang takut masuk. Tetapi tadi pagi ada penyuluhan warga setempat untuk menenangkan."

"Kita juga ada posko kesehatan per hari ini di dalam perumahan. Tetapi ada kekhawatiran warga anaknya enggak sekolah dan kebetulan rumah kakak saya dengan pasien cukup dekat," tegas Firni.

Meski demikian, Firni menuturkan ia bersikap tenang saat di kediamannya itu.

Buruan Serbu! Promo Maret 2020, Ada Breadtalk, KFC Hingga RotiO, Lihat Ketentuan dan Syaratnya

Mendengar hal tersebut, Karni Ilyas mencecar Firni dan suaminya terkait bedanya kepanikan warga di Depok dan di Wuhan, China.

"Ketika pertama kali ada corona di Wuhan, apa juga seperti di kita?" kata Karni Ilyas.

"Kepanikan terjadi ketika kami tinggal di Wuhan itu di 23 Januari 2020, saat kota tersebut benar-benar lockdown. Pemerintah mengumumkan transportasi ditiadakan dan akses ditutup. Saat itu benar-benar masyarakat rushing ke supermarket," cerita Dody Setiawan.

"Itu kan ditutup kalau kita baru dua WNI yang positif," ucap Karni Ilyas.

"Betul, bedanya disitu. Kepanikan terjadi ketika 25 meninggal dan lebih 800 jiwa terinfeksi," papar Dody Setiawan.

"Ya wajar tetapi kita 2 WNI yang dinyatakan positif, kepanikan sudah terjadi dan agak menganggetkan reaksi warga. Apakah kurang sosialisasi? Saya juga kurang tahu," jelas Karni Ilyas.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved