Antisipasi Virus Corona di DKI
Dinas Kesehatan DKI Jakarta Pantau 120 Orang dan Awasi 26 Pasien Idap Gejala Mirip Virus Corona
Dinas Kesehatan DKI Jakarta terus melakukan pengawasan terhadap 26 pasien yang mengidap gejala mirip virus corona.
Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Suharno
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci
TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Kesehatan DKI Jakarta terus melakukan pengawasan terhadap 26 pasien yang mengidap gejala mirip virus corona atau Covid-19.
Hal ini diungkapkan Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta Dwi Oktavia.
"Berdasarkan laporan fasilitas kesehatan di DKI Jakarta per tanggal 4 Maret pukul 08.00 WIB, ada 26 pasiem dalam pengawasan masih dirawat," ucapnya, Rabu (4/3/2020).
Selain itu, Dinas Kesehatan DKI Jakarta juga tengah melakukan pemantauan terhadap 120 orang warganya.
Adapun pemantauan ini dilakukan lantaran ratusan orang ini punya riwayat mengunjungi negara terjangkit atau berinteraksi dengan pasien positif terinfinfeksi virus corona.
"Ada 120 orang dalam pemantauan, masih dipantau," ujarnya.
Dijelaskan Dwi, sampai saat ini belum ada informasi terkait penambahan jumlah pasien yang dinyatakan poaitif terinfeksi virus corona.
"Seusai data Kementerian Kesehatan RI, dua orang terkonformasi (positif corona)," kata Dwi.
Seperti diberitakan sebelumnya, Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Tanjung Priok, Jakarta Utara, kembali menerima satu orang pasien suspect virus corona (Covid-19).
Direktur Utama RSPI Sulianti Saroso dr. Mohammad Syahril mengatakan, satu pasien tersebut masuk ke RSPI Sulianti Saroso kemarin.
"Jadi saat ini sudah ada total 9 yang dirawat di ruang isolasi ketat," kata Syahril dalam konferensi pers di RSPI Sulianti Saroso, Rabu (4/3/2020).
Sembilan orang yang diisolasi terdiri dari dua pasien positif Covid-19 dan tujuh pasien pasien dalam pengawasan atau suspect.
Mereka sudah berada di dalam ruang isolasi ketat dan mendapatkan perawatan medis sesuai SOP.
Tujuh pasien suspect memiliki riwayat berbeda terkait virus corona, baik dari kontak langsung terhadap pasien positif maupun kunjungan ke negara dengan kasus corona.
"Dari sekian pasien ini, ada lima yang kontak dengan pasien sebelumnya. Yang dua lagi tracking, karena dalam riwayat ada hubungannya dengan daerah yang diduga terdapat endemis tadi," jelas Syahril.