Virus Corona ada di Indonesia
Penjualan Tisu Basah Meningkat Terkait Virus Corona: Ternyata Cuma Bersihkan Bagian Ini
Pemerintah menyatakan bahwa metode mengganti masker dengan tisu basah tidak benar.
Penulis: Erik Sinaga | Editor: Erik Sinaga
Keliru info tisu basah sebagai pengganti masker
Sebagai informasi, kabar bahwa tisu basah dapat dipakai sebagai pengganti masker dikonfirmasi keliru oleh pemerintah.
Hal itu disampaikan Busroni, Kepala Bagian Pelayanan Masyarakat Biro Komunikasi Kemenkes melalui siaran pers Kemkominfo tentang rekapitulasi hoaks soal virus corona.
"Penggunaan tisu basah justru akan mempermudah partikel-partikel di udara menempel pada bagian kulit yang tidak disengaja bisa terhirup," jelas Busroni.
Zainal menuturkan, penjualan tisu basah di Ramayana Depok kini ada di angka 20-30 pak kecil per hari. Padahal, biasanya, angka penjualan hanya sekitar 5-6 pak.
• Masih Diobservasi, Pemprov DKI Nyatakan Restoran Amigos Belum Dipastikan Bebas Corona
• Wali Kota Tangerang Sebut Revitalisasi Stadion Benteng Dilakukan Tahun Ini
• Kelemahan Timnas Kembali Diungkap Shin Tae-yong: Cuma Bisa Main 20 Menit, Singgung Soal Sepatu
"Bisa 4 kali lipat dari biasanya. Nanti coba lah kami kasih tahu, bahwasanya tidak perlu terlalu ekstrem begitu," ujar Zainal.
Selain tisu basah, masker yang kerap digunakan pengendara motor juga jadi sasaran pembeli yang tak kebagian masker operasi.
"Kalau Bapak lihat, ini masker motor sekarang juga tinggal sedikit sudah hampir tidak ada," kata Zainal.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Video yang Viral Keliru, Tisu Basah Tak Bisa Jadi Alternatif Pengganti Masker
dan
Penjualan Tisu Basah di Supermarket Depok Meningkat, Padahal Tak Bisa Gantikan Masker