Virus Corona di Indonesia
Tak Cuma Karena Panik, Psikolog Beberkan 4 Faktor Penyebab Warga Borong Sembako hingga Masker
Psikolog Oriza Sativa mengomentari fenomena panic buying yang melanda Indonesia beberapa hari ini.
Penulis: Rr Dewi Kartika H | Editor: Muji Lestari
TRIBUNJAKARTA.COM - Psikolog Oriza Sativa mengomentari fenomena panic buying yang melanda Indonesia beberapa hari ini.
Hal tersebut disampaikan Oriza Sativa saat menjadi narasumber di acara Apa Kabar Indonesia, pada Kamis (5/3/2020).
Fenomena panic buying atau membeli barang dalam jumlah besar terjadi setelah Presiden Jokowi mengumumkan ada dua WNI yang terinfeksi virus corona, pada Senin (2/3/2020).
TONTON JUGA
Menurut Oriza Sativa panic buying tak selalu berhubungan dengan rasa panik.
Oriza Sativa menjelaskan ada empat faktor yang melandasi seseorang dapat melakukan tindakan demikian.
"Menurut saya istilah panic buying tidak selalu tentang panic," kata Oriza Sativa dikutip TribunJakarta.com dari YouTube TV One.
"Saya menggunakan pedekatan atribusi sosial, bahwa sebetulnya yang melatari memborong atau menimbun tadi ada empat hal," ucapnya.
• Disebut Said Didu Tertular Virus Kebohongan, Yusuf Mansur Bijak: Saya Mau Nemuin Bapak Bila Berkenan
TONTON JUGA
Ke empat faktor tersebut adalah, eksternal, internal, spontan, dan pertimbangan.
"Secara internal, eksternal, spontan, dan secara pertimbangan," jelasnya.
Oriza Sativa menjelaskan faktor internal bersumber dari pengetahuan suatu individu itu sendiri terhadap sebuah permasalahan.
Ia mencontohkan apabila seseorang memiliki pengetahuan soal efek virus corona, maka hal tersebut akan mendorongnya untuk melakukan sesuatu, misal memborong dan menimbun sembako hingga masker.
• Numpang Tidur di Rumah Ibadah, 2 Pria Ini Dipergoki Warga Dalam Keadaan Telanjang saat Lampu Mati
"Yang pertama mungkin orang melakukan itu baik itu menimbun atau memborong itu karena adanya pengetahuan-pengetahuan yang dia miliki," kata Oriza Sativa.
Oriza Sativa mengatakan faktor yang kedua adalah eksternal.