Virus Corona di Indonesia

Minta Masyrakat Tak Takut Virus Corona, dr Handrawan Nadesul: Demam Berdarah Itu Jauh Lebih Jahat!

Motivator kesehatan dr Handrawan Nadesul meminta masyarakat Indonesia tak takut dengan virus corona.

Penulis: Rr Dewi Kartika H | Editor: Muji Lestari
Youtube TV One
Motivator kesehatan dr Handrawan Nadesul meminta masyarakat Indonesia tak takut dengan virus corona. 

"Saya menggunakan pedekatan atribusi sosial, bahwa sebetulnya yang melatari memborong atau menimbun tadi ada empat hal," ucapnya.

Disebut Said Didu Tertular Virus Kebohongan, Yusuf Mansur Bijak: Saya Mau Nemuin Bapak Bila Berkenan

TONTON JUGA

Ke empat faktor tersebut adalah, eksternal, internal, spontan, dan pertimbangan.

"Secara internal, eksternal, spontan, dan secara pertimbangan," jelasnya.

Oriza Sativa menjelaskan faktor internal bersumber dari pengetahuan suatu individu itu sendiri terhadap sebuah permasalahan.

Ia mencontohkan apabila seseorang memiliki pengetahuan soal efek virus corona, maka hal tersebut akan mendorongnya untuk melakukan sesuatu, misal memborong dan menimbun sembako hingga masker.

Numpang Tidur di Rumah Ibadah, 2 Pria Ini Dipergoki Warga Dalam Keadaan Telanjang saat Lampu Mati

"Yang pertama mungkin orang melakukan itu baik itu menimbun atau memborong itu karena adanya pengetahuan-pengetahuan yang dia miliki," kata Oriza Sativa.

Oriza Sativa mengatakan faktor yang kedua adalah eksternal.

Perilaku seseorang memborong dan menimbum sembako dapat dipengaruhi dari informasi tak benar terkait virus corona yang didapatnya.

"Yang kedua faktor eksternal kita bisa terpengaruh karena orang lain juga karena berita-berita yang tidak benar," ucap Oriza Sativa.

Aksinya di Tengah Panic Buying Viral, Pemilik Toko Sembako Berpesan ke Pembeli: Pulang Sembahyang Ya

Faktor ketiga adalah spontan, menurut Oriza Sativa satu dari empat orang dewasa di DKI Jakarta mengalami gangguan kecemasan.

Gangguan kecemasan tersebut memiliki gejala, salah satunya adalah mudah panik.

"Yang ketiga faktor spontan, kalau secara psikologi kita mengamati adanya kepanikan tadi, ini baru namanya panic buying," ujar Oriza Sativa.

"Kepanikan itu sendiri merupakan bagian dari kecemasan,"

"Sedangkan dari jurnal penelitian mengatakan satu dari empat orang dewasa terutama di kota besar, itu pasti menderita kecemasan,"

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved