Formula E
Anies Baswedan Tak Keluarkan Izin Keramaian, Panitia Formula E Pantau Situasi Terkait Virus Corona
Sikapi perkembangan akhir-akhir ini di Tanah Air terkait corona virus (Covid-19), Panitia Penyelenggara (Organizing Committee -OC) Formula E Jakarta.
Penulis: Suharno | Editor: Suharno
TRIBUNJAKARTA.COM - Menyikapi perkembangan akhir-akhir ini di Tanah Air terkait corona virus (Covid-19), Panitia Penyelenggara (Organizing Committee -OC) Formula E Jakarta terus berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk mengambil langkah tepat demi kepentingan dan kebaikan bersama.
Tepat tiga bulan menjelang kejuaraan Formula E Jakarta, Jumat tadi malam (6/3/2020), OC berkomunikasi intensif bersama para pemangku kepentingan memantau situasi terkait Covid-19.
Hal ini guna memastikan kepentingan keselamatan bersama sebagai prioritas.
"Kami memercayai penanganan terbaik dilakukan bahu membahu oleh semua pihak.
Pemerintah Indonesia menguatkan kebersamaan kita sebagai bangsa, kami ambil bagian di dalamnya," ujar FeliciaIdama, Director of Communication and Sustainability, OC Formula E Jakarta.
Berdasarkan pantauan terakhir hingga Jumat (6/3/2020) Covid-19 di seluruh dunia menyentuh angka 98.370 kasus.
Setelah Cina, diurutan berikutnya Korea Selatan kemudian Italia.
Peningkatan ini signifikan dibanding pantauan tiga hari sebelumnya per Selasa(3/3/2020) yakni di angka 90.428 kasus menurut data yang dirangkum Johns Hopkins CSSE.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Jumat pekan lalu (29/2/2020) menyatakan risiko Covid-19 sangat tinggi di dunia.
Dalam sepekan berjalan, status ini masih pada posisi yang sama dan terus diwaspadai termasuk di Indonesia.
"Kami sangat memerhatikan kondisi ini sehingga menjadi pertimbangan-pertimbangan penting terhadap Jakarta E-Prix," lanjut Felicia.
FEO (Formula E Operations) sebagai pemegang lisensi Formula E di seluruh dunia, dalam diskusi intensif dengan OC di Jakarta menyampaikan pandangan-pandangan global mengingat beberapa negara lain menyelenggarakan kejuaraan yang sama.
"Didalam negeri,kami memonitor dengan seksama semua kebijakan Pemerintah.
Selain itu komunikasi dan koordinasi dengan Dinas Kesehatan Pemprov DKI kami tingkatkan hingga level tertinggi," papar Felicia.
OC Formula E Jakarta mengapresiasi masukan-masukan dari berbagai pihak.
"Kami sangat menghargai dukungan demi keselamatan bersama. Kami respect pada situasi global, berjuang
menghadapi situasi berat.
Kita berada di dunia yang sama, kita hadapi bersama," ungkap Felicia.
OC berterima kasih kepada para pemangku kepentingan yang terhubung dengan gelaran Formula
E yang direncanakan 6 Juni2020.
"Kepedulian masyarakatluas dan stakeholders yang disampaikan kepada kami dalam bentuk masukan-masukan melalui berbagai medium komunikasi, menjadi pertimbangan kami yang terus dikomunikasikan dengan FEO untuk mengambil langkah terbaik," tambah Felicia.
Sejauh ini, event Formula E yang dibatalkan akibat wabah Covid-19 adalah Sanya E-Prix di Cina yang dijadwalkan digelar pada 21 Maret 2020.
Sementara itu perhelatan terdekat adalah Rome EPrix di Roma, Italia pada 4 April 2020.
Walau Italia adalah negeri dengan jumlah korban dan warga terinfeksi terbesar di Eropa, namun sejauh ini Rome E-Prix masih masuk dalam kalender penyelenggaraan ABBFIA Formula E Championship musim 2019-2020.
Izin Keramaian
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengaku, pihaknya untuk sementara waktu tak akan mengeluarkan izin keramaian.
Hal ini dilakukan sebagai tindak lanjut dari temuan adanya dua warga Depok, Jawa Barat yang positif virus corona atau Covid-19.
"Pemprov DKI tidak akan mengeluarkan perizinan baru untuk kegiatan perkumpulan orang dalam jumlah yang besar," ucapnya, Senin (2/3/2020).
Tak hanya itu, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini juga mengaku akan mengkaji ulang perizinan keramaian yang sebelumnya telah diberikan.
"Yang sudah terlanjur keluar izinnya akan direview kembali," ujarnya di Balai Kota, Gambir, Jakarta Pusat.
Orang nomor satu di Jakarta ini mengatakan, kebijakan ini diterapkan untuk menghindari penularan virus mematikan asal Wuhan, Tiongkok itu.
"Kita menyadari ini situasi urgent atau situasi genting, karena itu segalanya harus dikerjakan dengan cepat dan harus responsif," kata Anies.
Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo pagi tadi baru saja mengumumkan dua orang warga Depok, Jakarta positif virus corona.
Dikutip dari Kompas.com, Presiden Jokowi menyebut, dua warga negara Indonesia (WNI) tersebut sempat kontak dengan warga negara Jepang yang datang ke Indonesia.
Warga Jepang itu terdeteksi virus corona setelah meninggalkan Indonesia dan tiba di Malaysia.
Tim Kemenkes pun melakukan penelusuran.
"Orang jepang ke Indonesia bertemu siapa, ditelusuri dan ketemu. Ternyata orang yang terkena virus corona berhubungan dengan dua orang, ibu 64 tahun dan putrinya 31 tahun," kata Jokowi di Istana Kepresidenan, Senin (2/3/2020).
"Dicek dan tadi pagi saya dapat laporan dari Pak Menkes bahwa ibu ini dan putrinya positif corona," tutur Presiden.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sendiri telah membentuk tim sigap Covid-19 guna menanggulangi penyebaran virus itu.
"Pada hari ini, saya akan mengumumkan apa yang kemarin sudah saya sampaikan, bahwa DKI Jakarta membentuk tim tanggap Covid-19," ucapnya, (2/3/2020).
Adapun tim ini beranggotakan sejumlah Kepala Dinas, seperti Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti, Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Statistika DKI Atika Nur Rahmania, Kepala Dinas Pendidikan DKI Nahdiana, serta Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Cucu Ahmad Kurnia.
Kemudian, ada juga Plt Kepala BPBD DKI Sabdo Kurnianto, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol DKI) Taufan Bakri, serta Kepala Biro Perekonomian DKI Mochamad Abbas.
"Tim ini akan bekerja full dan memiliki base di Kantor Dinas Kesehatan di Jalan Kesehatan Nomor 10, Jakarta Pusat," ujarnya di Balai Kota, Gambir, Jakarta Pusat.