Minyak Goreng Curah Dilarang, Wali Kota Bekasi Terbitkan Instruksi Hingga Buat Pedagang Meradang
Pemerintah Kota Bekasi secara resmi mengeluarkan kebijakan tentang peredaran minyak goreng curah
Penulis: Yusuf Bachtiar | Editor: Wahyu Aji
"Kalau minyak curah enggak ada saya mau jualan apa, kan saya emang jualan minyak curah," kata Aman kepada TribunJakarta.com.
Aman mengaku sudah mendengar terkait kebijakan tersebut, usai Kementerian Perdagangan dan Perindustrian mengeluarkan peraturan menteri tentang pemberlakuan Standar Nasional Indonesia (SNI) minyak goreng sawit secara wajib.
"Kalau itu (peraturan menteri) saya udah dengar, cuma belum tahu kapan (diberlakukan), intinya ya saya enggak setuju,"jelas dia.
Dia menjelaskan, keberadaan minyak goreng curah hingga hari ini masih menjadi pilihan utama warga terutama para pedagang kecil seperti pedagang gorengan.
"Kalau kemasan saya jualan tapi enggak begitu main, lebih banyak curah yang beli karena lebih murah," jelasnya.
Ketika ditanya soal instruksi Wali Kota Bekasi yang mewajibkan pedagang mengemas produksi minyaknya, Aman justru belum mendengar sama sekali.
Dia bahkan belum memikirkan rencana kedepan, terkait kelangsungan usahanya jika kebijakan larangan peredaran minyak curah benar-benar diberlakukan pemerintah.
"Belum ada rencana mau gimana-gimana liat ajalah nanti," ungkapnya.
Aman mengaku sudah membuka usaha sebagai agen penjual minyak curah di Pasar Baru Bekasi sejak 15 tahun silam. Dalam sehari, sebanyak 5 ton minyak dapat dia jual ke pedagang-pedagang eceran.
"Sehari 5 ton, mayoritas pedagang juga ada yang pedagang eceran ada juga pedagang gorengan langsung beli ke sini," tuturnya.
Harga minyak goreng curah di tokonya dijual Rp9.825 per kilogram, harga itu tentu jauh lebih murah ketimbang minyak kemasan yang dijual dengan satuan liter.
"Kalau kemasan saya kurang tahu soalnya dia jual literan lebih mahal dia, kalau di pasaran yang saya tahu seliter itu Rp11.000," ujarnya.
Ketika ditanya soal higienitas menjadi alasan dikeluarkannya kebijakan larangan minyak curah. Aman menilai, minyak goreng kemasan yang dijual di pasar saat ini juga berasal dari minyak curah.
"Minyak kemasan tetap aja dari mana, minyak curah itu, cuna dikemas doang, belum tahu aja, minyak resto ini dapatnya dari curah cuma dikemas jadi mahal," tegas dia.
Pedagang Gorengan Meradang