Sisi Lain Metropolitan
Cerita Sukses Nyak Aun Jualan Nasi Uduk dari Dapur Hingga Laris, Terselip Kisah Pilu di Baliknya
Rezeki orang Allah yang atur, begitulah nasi uduk Nyak Aun (70) yang hanya 1,5 jam langsung ludes diburu pembelinya.
Penulis: Nur Indah Farrah Audina | Editor: Y Gustaman
"Intinya sambel goreng, yang lain sambel kacang," tandas dia.
Ada kisah pilu dari kesuksesan Nyak Aun yang memiliki nama lengkap Ani ini.
Ia berjualan nasi uduk sejak 1985.
Mulanya, suami Nyak Aun gemar berjudi sehingga banda seperti tanah habis begitu saja.
"Ngasih uang sesuka dia. Kadang ngasih kadang enggak. Sementara kehidupan terus berjalan," cerita Nyak Aun.
Dalam kondisi ekonomi sulit, Nyak Aun masih tegar dan memutar otak untuk menghidupi keempat anaknya yang saat masih kecil dan harus bersekolah.
Sejak itu Nyak Aun mengabarkan ke tetangga di kawasan Rengas Jatimurni, Pondok Melati, Bekasi, akan berjualan nasi uduk.
"Saya mau jualan ya," kata Nyak Aun kala itu ke tetangga.
Nyak Aun masih mengenang, awal membuka usaha enggak ada apa-apa.
"Enggak punya warung atau apa. Jadi saya masak di dapur jualan di dapur."
"Setiap yang beli masuk ke dalam rumah aja gitu," ungkap Nyak Aun.
Jangankan tempat, modal untuk berjualan kala itu saja Nyak Aun lebih seringnya harus mengutang.
Sehingga ketika berbelanja, ia acap kali berutang sembari mengajak anak perempuan satu-satunya, Arfah, ke Ujung Aspal.
Menurut Nyak Aun, dulu beras masih Rp 300 per liter dan uang sebesar itu sudah sangat besar.
"Namanya punya suami suka main judi kan kalau dikasih ya punya uang, kalau engga ya bisa apa."