Fakta-fakta Dandim Kuala Kapuas Tewas di Tabrakan Speedboat Paspampres, Ternyata Sempat Hilang 4 Jam

Saat kecelakaan terjadi, perahu milik Taman Nasional Sebangau yang berisi delapan orang, sedangkan perahu rombongan Paspampres berisi 18 orang.

Penulis: Kurniawati Hasjanah | Editor: Muji Lestari
BANJARMASINPOST/FATURAHMAN
Fakta-fakta Dandim Kuala Kapuas Tewas di Tabrakan Speedboat Paspampres, Ternyata Sempat Hilang 4 Jam 

Selain Bambang dan Abdi Darmansyah, korban tewas lain yaitu Mutiara, Tyas Novianti, Ibnu Yudistira Hendrawan, Umroatus Sholikhah dan Mansyah yang ditemukan paling terakhir. Mansyah ditemukan sekitar jam 20.40 WIB.

Gubernur Kalteng Sugianto Sabran Terjun ke Sungai Turut Cari Jenazah Kecelakaan Air di Sebangau

Adapun jazad Bambang ditemukan oleh Tim SAR gabungan dari Basarnas, TNI, Polripukul 17.00 Wita, tak berselang lama dengan kepala resort, Abdi, dan langsung dievakuasi melalui pelabuhan Kereng Bangkirai.

Korban selamat juga langsung dibawa ke rumah sakit untuk mendapat pertolongan. “Untuk Selvi masih di rawat di Doris Sylvanus dalam kondisi kritis sedangkan Yuli di rawat di RS Siloam juga kritis,” kata Kabid Humas Polda Kalteng, Kombes Pol Hendra Rochmawan.

Untuk warga negara asing, Gebran Yohanes Maria, juga dalam kondisi kritis dan dua orang anggota TNI yang terluka yaitu Wahid dan Hadianto dirujuk ke RS Angkatan Darat.

5. Wisata susur sungai dihentikan

Kegiatan wisata susur sungai dihentikan sementara pasca-kecelakaan speedboat TNI AD dan anggota Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) dengan perahu milik Taman Nasional Sebangau, Palangkaraya, Kalimantan Tengah, di Sungai Sebangau, Senin (9/3/2020).

"Kalau dibilang berpengaruh terhadap pendapatan kami, tentu ada pengaruhnya. Tapi kami sama sekali tidak mempermasalahkan. Kami justru prihatin dengan adanya musibah ini. Apalagi sampai ada korban jiwa. Ini kan menyedihkan," kata Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Dermaga Kereng Bangkirai, Aldius di Palangkaraya.

Aldius mengatakan, pihaknya juga turun tangan membantu pencarian korban kecelakaan yang hingga saat ini masih belum ditemukan.

"Sejumlah pengurus pokdarwis juga ikut membantu mencari korban. Sampai saat ini masih ada beberapa penumpang speedboat itu yang belum ditemukan," tambahnya.

Sementara itu, terkait kapan wisata susur sungai akan beroperasi kembali, Aldius mengakui akan menunggu arahan dari pemerintah kota setempat.

"Kami menunggu arahan dari bapak wali kota dan instansi terkait kapan sebaiknya wisata ini kembali beroperasi," ungkapnya. (tribunjakarta/kompas)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved