Virus Corona di Indonesia
WNA Positif Corona Meninggal di Bali Punya Riwayat Penyakit Diabetes, Hipertensi dan Paru Menahun
Pasien tersebut adalah Warga Negara Asing (WNA) yang berumur 50 tahun dan merupakan pasien ke-25 yang terkonfirmasi positif Covid-19 di Indonesia.
TRIBUNJAKARTA.COM, DENPASAR - Sekda Provinsi Bali, Dewa Made Indra memberikan informasi bahwa pasien yang dirawat di Ruang Nusa Indah RSUP Sanglah, Denpasar, Bali meninggal setelah terinfeksi virus corona atau Covid-19.
Pasien tersebut adalah Warga Negara Asing (WNA) yang berumur 50 tahun dan merupakan pasien ke-25 yang terkonfirmasi positif Covid-19 di Indonesia sekaligus pertama di Bali.
"Pasien yang meninggal dunia ini ketika memasuki rumah sakit terdiagnosa sesuai laporan pihak keluarganya atau suamimya, memang pasien ini sebelumnya sudah mengidap beberapa penyakit," ujar Dewa Made Indra di Ruang Rapat Sekda Provinsi Bali, Rabu (11/3/2020).
Penyakit yang disebutkan yaitu diabetes melitus, hipertensi, hipertiroid dan penyakit paru menahun.
Menurutnya, pemerintah sudah melakukan contact tracking, mulai dari pasien tersebut tiba tiba di Bali, penginapan serta rumah sakit dan orang-orang yang telah berinteraksi dengan pasien tersebut.
Sebelumnya, seorang pasien positif Covid-19 meninggal pada Rabu (11/3/2020) dini hari, sekitar pukul 02.00 WIB.
Juru bicara penanganan virus corona Achmad Yurianto mengatakan, pasien dengan identitas nomor 25 itu merupakan warga negara asing.
"Pasien ini adalah seorang perempuan usianya 53 tahun dan dia adalah WNA," kata Yuri di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (11/4/2020).

"Kedutaan besar dan sebagainya sudah tahu sejak awal dan sekarang sedang dalam proses pengiriman jenazah ke negaranya," ujar Yuri.
Yuri menyebut pasien tersebut memang masuk rumah sakit dalam keadaan sakit berat.
Sebelum dinyatakan positif Corona, ada penyakit yang mendahului seperti diabetes, hipertensi dan paru obstruksi menahun.
"Selama perawatan didampingi suami," ujar Yuri.
Penanganan Pasien Dalam Pengawasan Virus Corona di Bali
Sebelumya, Bali merawat 47 pasien dengan pengawasan virus Covid-19 di Bali berjumlah 47 orang.
Serta terdapat satu pasien pengawasan Covid-19 yang baru masuk di RSUP Sanglah.
"Hasil laboratorium yang sudah keluar berjumlah 38 sampel. Dan total pasien yang masih dalam pengawasan berjumlah 9 orang. Delapan pasien tersebut dirawat di RSUP Sanglah Denpasar, sedangkan satu pasien lagi di RSUD Sanjiwani Gianyar, semua pasien tersebut berkewarganegaraan asing," ujar, dr Ketut Suarjaya, selaku Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, saat dikonfirmasi via telepon, Selasa (10/3/2020).
dr Suarjaya menambahkan, pemeriksaan laboratorium sudah sesuai standar.
Apabila hasil laboratorium dari pasien pengawasan negatif mungkin saja ia mengidap penyakit lain.
"Bukan berarti pasiennya negatif langsung di perbolehkan pulang. Jika hasil labnya negatif artinya pasien tersebut bukan pasien covid tapi mungkin dengan penyakit lain," tambah dr Suarjaya
Ia juga menambahkan, untuk pasien dalam pengawasan yang berjumlah sembilan orang kondisinya baik dan stabil.
Hasil Laboratorium akan keluar antara 2-3 hari sejak pengiriman.
"Kedatangan sembilan pasien yang dalam pengawasan Covid-19 ini ada yang datang kemarin, dua hari yang lalu dan ada juga yang datang tiga hari yang lalu. Berbeda-beda dan hasil lab nya juga tidak serempak keluar," imbuhnya.
Surat Edaran di Sekolah
Adapun di Bali sebelumnya juga beredar surat imbauan dari sekolah di Denpasar terkait pencegahan penyebaran virus Corona atau Covid-19 di Bali.
Surat tersebut berisi imbauan kepada siswa untuk melaporkan tentang perjalanan siswa saat libur Nyepi kepada sekolah.
Beberapa sekolah di Denpasar mengakui telah menerima surat imbauan tersebut, namun diakui isinya tidak sama persis.
Kepala Sekolah SMP Negeri 2 Denpasar menyebut surat tentang virus corona yang beredar mengenai langkah sekolah jika ada siswanya yang berlibur saat Nyepi telah dipelintir.
Surat tersebut berbunyi:
"Dalam rangka menindaklanjuti instruksi dari Walikota Denpasar melalui Kepala Dinas Dikpora Kota Denpasar tentang mitigasi (pencegahan atau antisipasi) penyebaran Virus Corona maka kami mohon bantuan dan kerjasama dari para orang tua siswa untuk memberikan informasi tentang rencana melakukan perjalanan (ke luar negeri ataupun ke luar Bali) saat hari raya Nyepi, tanggal 24 26 Maret 2020 dengan cara mengisi form surat pernyataan yang telah disiapkan. Selanjutnya form tersebut mohon dikumpulkan ke masing-masing wali kelas paling lambat tanggal 16 Maret 2020. Apabila siswa melakukan perjalanan ke luar negeri maka diberikan waktu istirahat (belajar di rumah) selama 14 hari terhitung dari tanggal kedatangan di Bali, sedangkan jika ke luar Bali (masih di Indonesia), untuk daerah yang terjangkit Virus Corona maka akan diberikan waktu istirahat 7 hari."
Sehubungan dengan hal tersebut, Kepala Sekolah SMP Negeri 2 Denpasar Mercy Victoria Gigir mengatakan bahwa surat edaran yang diterima tidak persis seperti itu.
“(Surat edarannya) Kalau ada siswa yang datang dari luar negeri dan panas tubuhnya 37 derajat diminta istirahat dirumah, jadi surat di atas dipelintir isinya,” katanya, ketika dikonfirmasi Tribun Bali melalui pesan WhatsApp, Selasa (10/3/2020).
Namun saat ditanya bagian mana yang berbeda, Mercy tidak menjelaskan lebih lanjut.
Sedangkan Kepala Sekolah SD Negeri 4 Sanur, Nyoman Kerni mengatakan, bahwa pihaknya sudah menerima imbauan tersebut dan telah melakukan sosialisasi ke warga sekolahnya.
Lain halnya dengan Kepala Sekolah SD Negeri 28 Dangin Puri yang mengaku belum menerima surat edaran tersebut.
Lebih jauh, Kepala Dinas Pendidikan Kota Denpasar, I Wayan Gunawan ketika dikonfirmasi mengaku pihaknya tidak pernah mengeluarkan surat tersebut.
"Kalau bisa dibantu sumber informasinya agar bisa kami pikirkan langkah-langkah tindak lanjutnya," ucap Gunawan.
Gunawan menambahkan bahwa pihaknya telah mensosialisasikan kepada siswa-siswanya di sekolah agar mengggalakkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS), serta cuci tangan pakai sabun (CTPS).
Hal itu sebagai upaya untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan menghadapi merebaknya virus Covid-19.
Mengenai mitigasi antisipasi virus Corona tersebut, dikatakan menggunakan tiga alat, yakni alat pendeteksi suhu tubuh, penyemprotan disinfektan dan wastafel untuk mencuci tangan. (Ni Luh Putu Wahyuni Sari)
Artikel ini telah tayang di tribun-bali.com dengan judul BREAKING NEWS : WNA Pasien Virus Corona di Indonesia Meninggal di Bali