Diajak Selfie di Kelas Kosong, RA Malah Dicium Kepala Sekolahnya: Korban Berontak, Warga Naik Pitam
SA, Kepala Sekolah SMA swasta di Dompu, Nusa Tenggara Barat ditangkap polisi.
Penulis: Ferdinand Waskita | Editor: Muhammad Zulfikar
TRIBUNJAKARTA.COM - SA, Kepala Sekolah SMA swasta di Dompu, Nusa Tenggara Barat ditangkap polisi.
SA diduga telah melakukan tindakan asusila karena mencium siswinya sendiri berinisial RA, Selasa (10/2/2020).
Dikutip dari Kompas.com, PAUR Subbagian Humas Polres Dompu Aiptu Hujaifah menceritakan kronologinya.
Peristiwa tak pantas yang dilakukan SA terjadi di ruang kelas yang kosong saat siswa lain mengikuti proses ujian semester.
Dijelaskan Hujaifah, modus yang dilakukan SA kepada korban berawal dari mengirimkan pesan singkat kepada RA untuk menemuinya di ruangan tersebut.
"Saat korban menemuinya, pelaku ini pura-pura mengajak foto selfie dengan siswinya tersebut menggunakan telepon seluler," katanya.
Masih dikatakan Hujaifah, korban yang tak curiga kemudian menuruti permintaan kepala sekolahnya itu.
Lalu, mereka pun berfoto di dalam ruang kelas yang kosong.
Lanjutnya, ketika mereka berdiri bersebelahan, SA tiba-tiba merangkul dan mencium korban. Saat itu korban berontak namun pelaku malah menarik paksa tubuhnya.
"Korban melakukan perlawanan hingga berhasil melarikan diri pulang ke rumah. Kemudian menceritakan kejadian itu ke orangtuanya," ujarnya.
Tak terima dengan perbuatan yang dilakukan pelaku terhadap anaknya, orangtua korban kemudian melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Dompu.
Saat ini, pelaku telah mendekam dalam sel tahanan polres setempat.
Ditambahkannya, pasca-kejadian itu, keluarga korban dan warga sekitar yang tak terima dengan perbuatan pelaku sempat melakukan aksi blokade jalan, Selasa malam.
Namun, katanya, aksi warga tersebut tak berlangsung lama setelah polisi melakukan mediasi dengan keluarga korban.
"Alhamdulillah, jalan kembali dibuka setelah pihak keluarga memastikan pelaku telah ditangkap," ujarnya. (Penulis: Kontributor Bima, Syarifudin | Editor Robertus Belarminus)
Dicium Paksa 2 Kali

Diduga melakukan tindakan asusila, seorang kepala sekolah (Kepsek) di Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB), diamankan polisi.
Pelaku berinisial SA, salah satu kepala sekolah SMA swasta ini diduga melakukan tindakan tak senonoh kepada RA, yang tak lain adalah siswinya sendiri.
Kala itu, pelajar tersebut mengaku sudah dicium paksa oleh SA sebanyak dua kali.
elaku melakukan tindakan asusila ini dengan modus minta foto selfie dengan korban.
PAUR Subbagian Humas Polres Dompu, Aiptu Hujaifah mengatakan, aksi pelecehan seksual yang dialami siswi tersebut terjadi pada Selasa (10/3/2020).
Peristiwa terjadi di ruang kelas yang kosong saat siswa lain mengikuti proses ujian semester.
• Anak Tega Pukuli Ayah Kandung yang Berusia 65 Tahun Hingga Babak Belur, Diduga Pelaku Dendam
• Bek Juventus Positif Corona: Unggah Pesan Menyentuh di Instagram Hingga Karantina Ronaldo
• Yuk Nikmati Afternoon Tea Elegan oleh Tory Burch di Fairmont Jakarta
"Modus awal terduga SA mengirim pesan singkat kepada RA untuk menemuinya di ruangan tersebut. Saat korban menemuinya, pelaku ini pura-pura mengajak foto selfie dengan siswinya tersebut menggunakan telepon seluler," ungkap Aiptu Hujaifah.
Menurut Hujaifah, korban yang tak curiga kemudian menuruti permintaan kepala sekolahnya itu.
Lalu, mereka berfoto di dalam ruang kelas yang kosong.
Ketika mereka berdiri bersebelahan, pelaku tiba-tiba merangkul dan mencium korban.
"Korban dicium sebanyak dua kali. Saat itu korban sempat berontak, namun pelaku malah menarik paksa tubuh korban. Tapi, korban melakukan perlawanan hingga berhasil melarikan diri pulang ke rumah. Kemudian menceritakan kejadian itu ke orangtuanya," kata dia.
Warga Naik Pitam
Tak terima tindakan asusila yang dibuat pelaku, orangtua korban kemudian mengadukan kejadian tersebut ke Satreskrim Polres Dompu. Saat ini, pelaku telah mendekam dalam sel tahanan polres setempat.
Hujaifah menambahkan, aksi pelecehan seksual itu sempat membuat keluarga korban maupun warga sekitar kesal terhadap perbuatan pelaku.
Warga yang kesal sempat melakukan aksi blokade jalan, Selasa malam.
Namun, aksi warga tersebut tak berlangsung lama setelah polisi melakukan mediasi dengan keluarga korban. "Alhamdulillah, jalan kembali dibuka setelah pihak keluarga memastikan pelaku telah ditangkap," ujar dia. (Kompas.com)