Motif Siswi SMPN di Ciracas Bunuh Diri Belum Terungkap
Kombes Arie Ardian Rishadi mengatakan penyidikan jajarannya belum dapat memastikan sebab SN nekat bunuh diri.
Penulis: Bima Putra | Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra
TRIBUNJAKARTA.COM, MATRAMAN - Nyaris dua bulan sejak seorang siswi SMPN di Kecamatan Ciracas berinisial SN (14) bunuh diri dengan cara lompat dari lantai 4 gedung sekolahnya.
Namun masih tak diketahui alasan SN melompat pada Selasa (14/1/2020) sore dan tewas akibat pendarahan dalam pada Kamis (16/1/2020).
Kapolrestro Jakarta Timur Kombes Arie Ardian Rishadi mengatakan penyidikan jajarannya belum dapat memastikan sebab SN nekat bunuh diri.
"Kita belum tahu ya, berdasarkan keterangan dari hasil WA-nya (WhatsApp) yang bersangkutan (SN) kita belum bisa simpulkan," kata Arie di Mapolsek Matraman, Rabu (11/3/2020).
Dia hanya menuturkan SN yang sempat menjalani perawatan di ruang ICU RS Polri Kramat Jati tak bunuh diri karena di-bully.
Menurutnya penyidikan terkendala karena pihak keluarga SN masih berduka dan belum bisa memberi banyak keterangan.
"Ya kita masih dalamilah. Masalahnya begini, keluarganya masih sulit diminta keterangan. Masih tertekan keluarganya," ujarnya.
• Ini Lokasi Pelayanan SIM dan Samsat Keliling Hari Ini di Jakarta, Kamis (12/3/2020)
Kasus bunuh diri SN jadi sorotan karena di media sosial beredar tangkapan layar percakapan WhatsApp bahwa SN di-bully.
Pihak sekolah baru melaporkan musibah yang menimpa muridnya ke polisi pada Jumat (17/1/2020) atau saat pemakaman SN.
Dugaan SN jadi korban perundungan bahkan disampaikan pengacara ayah SN, Defrizal Djamaris saat mendampingi kliennya diperiksa.
"Korban pernah curhat ke kakaknya mengenai perundungan di sekolah. Tapi mungkin bukan perundangan fisik. Perundungan verbal, ini yang lagi digali kepolisian, apa motifnya," kata Defrizal, Selasa (21/1/2020).