Sisi Lain Metropolitan
Orangtua di Lapak Pemulung Senang Karena Anaknya yang Putus Sekolah Bisa Belajar Secara Gratis
Kelas belajar di lapak pemulung Kampung Sawah Balong, RT 06 RW 04 Srengseng, Kembangan, Jakarta Barat disambut positif para orangtua.
Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Suharno
Sementara ini, kelas belajar untuk anak putus sekolah di tempat ini diadakan sepekan tiga kali.
Jadwalnya Selasa, Kamis dan Sabtu mulai Pukul 15.30 hingga 17.30 WIB.
Kelas belajar di lapak pemulung Kampung Sawah Balong dibuat di sebuah teras salah satu rumah warga berukuran 2x4 meter.
Tak ada pintu, jendela, apalagi kipas angin.
Tempelan daftar abjad, angka pertambahan, pengurangan, perkalian dan pembagian menjadi penghias kelas sederhana beratap triplek bagi anak-anak ini.
Sebuah papan tulis mini mungkin menjadi benda paling mewah yang ada di ruang sederhana ini.
Sore tadi, ada delapan anak-anak berusia lima hingga 14 tahun yang belajar di lapak ini.
Bermodalkan dua meja kayu bekas dan dua kursi panjang mereka tampak bersemangat menuntut ilmu kendati dalam keterbatasan.
Ingin Jadi Pramugari
Cahaya (14) begitu semangat mengikuti kelas nonformal di lapak pemulung ini.
Ia adalah murid tertua dari delapan anak putus sekolah yang mengisi waktu sorenya untuk menuntut ilmu di lapak tersebut.
Menggunakan pensil, ia menuliskan biodata diri lengkap dengan cita-cita yang ingin digapainya di buku tulis.
"Cita-citanya mau jadi pramugari," kata Cahaya sambil tersenyum malu saat ditanya cita-citanya oleh Aiptu Agus Riyanto.
Aiptu Agus Riyanto adalah anggota Bhabinkamtibmas Polsek Kembangan yang mengajar di lapak sederhana tersebut.
Cahaya pernah bersekolah hingga tamat sekolah dasar di kampungnya, Karawang, Jawa Barat.